BANDUNG - Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto selaku Dewan Penasehat Dharma Wanita Kota Bandung mengatakan, para perempuan yang tergabung dalam Dharma Wanita memiliki peran penting sebagai mitra pemerintah, salah satunya adalah mendukung para suami agar bekerja secara tekun, tenang, dan produktif.
Hal itu disampaikan Yossi pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-17 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Tingkat Kota Bandung di Gedung Graha Binangkit, Jalan Sukabumi Dalam, Kamis (15/12/2016), dengan tema "Penguatan Kualitas Istri ASN menuju Ketahanan Keluarga."
"Dharma Wanita bisa tampil lebih proaktif sebagai penguat ketahanan keluarga. Para istri diharapkan mendukung suami yang menjadi ASN di lingkungan Pemerintah Kota Bandung sehingga mereka dapat bekerja secara tenang dan produktif," ujar Yossi.
Namun demikian menurut Yossi, selain mendukung ketahanan keluarga, baik dari segi keharmonisan, kesejahteraan, dan kemandirian, Dharma Wanita juga berperan dalam isu-isu strategis, seperti kesehatan ibu dan anak, pemberdayaan masyarakat, dan perlindungan perempuan dan anak.
Ia menjelaskan, Kota Bandung menjadi salah satu kota tempat diselenggarakannya kampanye Three Ends beberapa waktu lalu. Tujuannya adalah untuk mendorong perlindungan perempuan dan anak, menghentikan perdagangan manusia, dan penyediaan akses ekonomi sehingga perempuan bisa mandiri dan sejahtera.
"Saya kira Dharma Wanita juga bisa ambil bagian dari upaya tersebut dalam rangka menjunjung harkat dan martabat perempuan," jelas Yossi.
Ketua Dharma Wanita Kota Bandung, Sri Yossi Irianto memaparkan, selama setahun ini Dharma Wanita telah melakukan serangkaian program, tidak hanya bertujuan untuk menyejahterakan anggota tetapi juga untuk berkontribusi positif di masyarakat.
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan antara lain penanaman dan pemeliharaan 315 pohon di Jalan Pesanggrahan Kelurahan Cisurupan, sosialisasi kesehatan perempuan, pelatihan bertanam hidroponik kepada 80 peserta, serta memberikan sembako kepada 22 orang penyapu jalan.
"Kami juga memberikan santunan pendidikan kepada putra-putri ASN golongan I dan II, menyelenggarakan bakti sosial peduli kasih dengan memberikan alat sekolah kepada 35 anak yatim piatu di panti asuhan Jalan Kacapiri," jelas Sri.
Hal tersebut diapresiasi oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bandung, Atalia Ridwan Kamil. Menurutnya, apa yang telah dilakukan oleh Sri beserta jajaran merupakan wujud kontribusi yang luar biasa.
"Inilah yang dibutuhkan oleh Kota Bandung saat ini. Dharma Wanita telah memperlihatkan geliat yang luar biasa.
Kita harus fokus ke masyarakat," ucap Atalia.
Menurutnya, kekuatan Dharma Wanita terletak pada kemampuan menggandeng mitra agar bekerja sama untuk membangun Kota Bandung.
"Kekuatan kita adalah kolaborasi. Dharma Wanita harus mampu menggerakkan supaya kita kokoh dan rempeg," ujarnya.
Acara peringatan HUT ke 71 DWP Kota Bandung diisi dengan tausiyah yang disampaikan oleh K.H. Asep Totoh Ghazali dengan tema Ketahanan Keluarga. Acara diakhiri dengan penampilan peragaan busana oleh anggota Dharma Wanita Persatuan Kota Bandung dengan memakai busana dari desainer Kota Bandung, Nia Dikke.(Ver)
Hal itu disampaikan Yossi pada peringatan Hari Ulang Tahun ke-17 Dharma Wanita Persatuan (DWP) Tingkat Kota Bandung di Gedung Graha Binangkit, Jalan Sukabumi Dalam, Kamis (15/12/2016), dengan tema "Penguatan Kualitas Istri ASN menuju Ketahanan Keluarga."
"Dharma Wanita bisa tampil lebih proaktif sebagai penguat ketahanan keluarga. Para istri diharapkan mendukung suami yang menjadi ASN di lingkungan Pemerintah Kota Bandung sehingga mereka dapat bekerja secara tenang dan produktif," ujar Yossi.
Namun demikian menurut Yossi, selain mendukung ketahanan keluarga, baik dari segi keharmonisan, kesejahteraan, dan kemandirian, Dharma Wanita juga berperan dalam isu-isu strategis, seperti kesehatan ibu dan anak, pemberdayaan masyarakat, dan perlindungan perempuan dan anak.
Ia menjelaskan, Kota Bandung menjadi salah satu kota tempat diselenggarakannya kampanye Three Ends beberapa waktu lalu. Tujuannya adalah untuk mendorong perlindungan perempuan dan anak, menghentikan perdagangan manusia, dan penyediaan akses ekonomi sehingga perempuan bisa mandiri dan sejahtera.
"Saya kira Dharma Wanita juga bisa ambil bagian dari upaya tersebut dalam rangka menjunjung harkat dan martabat perempuan," jelas Yossi.
Ketua Dharma Wanita Kota Bandung, Sri Yossi Irianto memaparkan, selama setahun ini Dharma Wanita telah melakukan serangkaian program, tidak hanya bertujuan untuk menyejahterakan anggota tetapi juga untuk berkontribusi positif di masyarakat.
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan antara lain penanaman dan pemeliharaan 315 pohon di Jalan Pesanggrahan Kelurahan Cisurupan, sosialisasi kesehatan perempuan, pelatihan bertanam hidroponik kepada 80 peserta, serta memberikan sembako kepada 22 orang penyapu jalan.
"Kami juga memberikan santunan pendidikan kepada putra-putri ASN golongan I dan II, menyelenggarakan bakti sosial peduli kasih dengan memberikan alat sekolah kepada 35 anak yatim piatu di panti asuhan Jalan Kacapiri," jelas Sri.
Hal tersebut diapresiasi oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bandung, Atalia Ridwan Kamil. Menurutnya, apa yang telah dilakukan oleh Sri beserta jajaran merupakan wujud kontribusi yang luar biasa.
"Inilah yang dibutuhkan oleh Kota Bandung saat ini. Dharma Wanita telah memperlihatkan geliat yang luar biasa.
Kita harus fokus ke masyarakat," ucap Atalia.
Menurutnya, kekuatan Dharma Wanita terletak pada kemampuan menggandeng mitra agar bekerja sama untuk membangun Kota Bandung.
"Kekuatan kita adalah kolaborasi. Dharma Wanita harus mampu menggerakkan supaya kita kokoh dan rempeg," ujarnya.
Acara peringatan HUT ke 71 DWP Kota Bandung diisi dengan tausiyah yang disampaikan oleh K.H. Asep Totoh Ghazali dengan tema Ketahanan Keluarga. Acara diakhiri dengan penampilan peragaan busana oleh anggota Dharma Wanita Persatuan Kota Bandung dengan memakai busana dari desainer Kota Bandung, Nia Dikke.(Ver)