Dari Kiri ke Kanan : Direktur Komersial bank bjb Suartini, Pakar Ekonom
Indonesia Dr. Aviliani SE, MSi, Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko
bankbjb Agus Mulyana Saat Menyerahkan Cinderamata Kepada salah satu
Speaker pada Public Seminar “Be a Professional Banker Towards Economic
Growth”.(Istimewa)
LENTERAJABAR. COM - Mengangkat tema "Be A Professional Banker Toward The Economic Growth" Bank bjb menyelenggarakan seminar pembuka di awal 2017 di The Trans Luxury Hotel Bandung, Jumat (6/1/2017).
Seminar tersebut dihadiri para pemimpin divisi, pemimpin wilayah, pemimpin cabang, dan pemimpin unit bank bjb. Di samping itu, Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko bank bjb Agus Mulyana dan Direktur Komersial bank bjb Suartini pun berkesempatan hadir dalam seminar tersebut.
Pada sesi pertama, Aviliani sebagai Ekonom Indonesia dan Shinta Witoyo Dhanuwardoyo Pakar IT (Founder bubu.com) hadir sebagai narasumber dengan moderator Budi Adiputro (News Anchor CNN Indonesia).
Aviliani memproyeksikan pada tahun ini perekonomian masih akan sangat fluktuatif sehingga perbankan diharapkan memperkuat monitoring debitur. Beberapa sektor yang tetap menjadi peluang bagi perbankan yakni UKM dan properti kelas menengah.
Aviliani mengatakan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,1% jika pemerintah mampu menyediakan lapangan kerja dan angka inflasi bisa ditekan lebih rendah.
“Salah satu yang disoroti juga perilaku konsumen kelas menengah yang saat ini memasuki ketergantungan teknologi sehingga perbankan memiliki peranan yang penting dalam bidang financial technology. Namun kecepatan perkembangan teknologi harus diimbangi dengan kemampuan perbankan dalam membangun sebuah sistem,” paparnya.
Shinta menambahkan bank sebaiknya berkolaborasi bukan berkompetisi dengan perusahaan berbasis teknologi agar tetap memiliki kesempatan membidik pasar.
Pada sesi kedua, seminar menghadirkan narasumber Mien Rachman Uno pakar etiket lintas generasi. Dalam paparannya, Mien menyampaikan bagaimana karyawan perlu memiliki 3B (brain, behaviour, and be healthy).
“Seseorang dapat menentukan seberapa dirinya dapat berpengaruh bagi lingkungan maupun bagi dirinya sendiri untuk menjadi lebih baik,” ujarnya.
Seminar diakhiri dengan pemaparan etika bisnis oleh Dhanny Dahlan dan tips berpenampilan smart casual yang tetap membawa citra perusahaan serta tampil profesional sehingga dapat menciptakan keseluruhan penampilan yang ‘impactful’.
Senior Vice President Divisi Corporate Secretary Hakim Putratama mengatakan dengan dilaksanakannya seminar diharapkan dapat membantu memberikan gambaran khususnya kepada manajemen bank bjb dalam menentukan strategi untuk menghadapi 2017.
Di samping itu, bank bjb terus meningkatkan performa dalam hal pengelolaan perusahaan yang baik, salah satunya memberikan pembekalan kepada pegawai untuk mengawal visi dan misi perusahaan.
“Hal ini dilakukan mengingat bank bjb merupakan salah satu bank nasional yang berada pada posisi 14 bank terbesar di Indonesia yang senantiasa meningkatkan kinerja dan layanannya,” katanya.
Sebagai informasi, kinerja bank bjb terus menunjukkan tren positif di kancah nasional. Hingga September 2016, bank bjb berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 55,6% year on year (y-o-y), yakni pertumbuhan kredit cukup baik mencapai 15,7% (y-o-y). bank bjb juga berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah (NPL) menjadi sebesar 1,7%.
Dari sisi permodalan, rasio kecukupan modal (CAR) naik menjadi sebesar 18,1% dan memberikan ruang yang cukup untuk melakukan ekspansi bisnis di masa yang akan datang. Adapun saat ini jumlah jaringan dan layanan bank bjb yaitu sebanyak 2.291 jaringan dan layanan yang tersebar di wilayah Indonesia.(Rd/Ad)
LENTERAJABAR. COM - Mengangkat tema "Be A Professional Banker Toward The Economic Growth" Bank bjb menyelenggarakan seminar pembuka di awal 2017 di The Trans Luxury Hotel Bandung, Jumat (6/1/2017).
Seminar tersebut dihadiri para pemimpin divisi, pemimpin wilayah, pemimpin cabang, dan pemimpin unit bank bjb. Di samping itu, Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko bank bjb Agus Mulyana dan Direktur Komersial bank bjb Suartini pun berkesempatan hadir dalam seminar tersebut.
Pada sesi pertama, Aviliani sebagai Ekonom Indonesia dan Shinta Witoyo Dhanuwardoyo Pakar IT (Founder bubu.com) hadir sebagai narasumber dengan moderator Budi Adiputro (News Anchor CNN Indonesia).
Aviliani memproyeksikan pada tahun ini perekonomian masih akan sangat fluktuatif sehingga perbankan diharapkan memperkuat monitoring debitur. Beberapa sektor yang tetap menjadi peluang bagi perbankan yakni UKM dan properti kelas menengah.
Aviliani mengatakan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 5,1% jika pemerintah mampu menyediakan lapangan kerja dan angka inflasi bisa ditekan lebih rendah.
“Salah satu yang disoroti juga perilaku konsumen kelas menengah yang saat ini memasuki ketergantungan teknologi sehingga perbankan memiliki peranan yang penting dalam bidang financial technology. Namun kecepatan perkembangan teknologi harus diimbangi dengan kemampuan perbankan dalam membangun sebuah sistem,” paparnya.
Shinta menambahkan bank sebaiknya berkolaborasi bukan berkompetisi dengan perusahaan berbasis teknologi agar tetap memiliki kesempatan membidik pasar.
Pada sesi kedua, seminar menghadirkan narasumber Mien Rachman Uno pakar etiket lintas generasi. Dalam paparannya, Mien menyampaikan bagaimana karyawan perlu memiliki 3B (brain, behaviour, and be healthy).
“Seseorang dapat menentukan seberapa dirinya dapat berpengaruh bagi lingkungan maupun bagi dirinya sendiri untuk menjadi lebih baik,” ujarnya.
Seminar diakhiri dengan pemaparan etika bisnis oleh Dhanny Dahlan dan tips berpenampilan smart casual yang tetap membawa citra perusahaan serta tampil profesional sehingga dapat menciptakan keseluruhan penampilan yang ‘impactful’.
Senior Vice President Divisi Corporate Secretary Hakim Putratama mengatakan dengan dilaksanakannya seminar diharapkan dapat membantu memberikan gambaran khususnya kepada manajemen bank bjb dalam menentukan strategi untuk menghadapi 2017.
Di samping itu, bank bjb terus meningkatkan performa dalam hal pengelolaan perusahaan yang baik, salah satunya memberikan pembekalan kepada pegawai untuk mengawal visi dan misi perusahaan.
“Hal ini dilakukan mengingat bank bjb merupakan salah satu bank nasional yang berada pada posisi 14 bank terbesar di Indonesia yang senantiasa meningkatkan kinerja dan layanannya,” katanya.
Sebagai informasi, kinerja bank bjb terus menunjukkan tren positif di kancah nasional. Hingga September 2016, bank bjb berhasil mencatatkan pertumbuhan laba bersih sebesar 55,6% year on year (y-o-y), yakni pertumbuhan kredit cukup baik mencapai 15,7% (y-o-y). bank bjb juga berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah (NPL) menjadi sebesar 1,7%.
Dari sisi permodalan, rasio kecukupan modal (CAR) naik menjadi sebesar 18,1% dan memberikan ruang yang cukup untuk melakukan ekspansi bisnis di masa yang akan datang. Adapun saat ini jumlah jaringan dan layanan bank bjb yaitu sebanyak 2.291 jaringan dan layanan yang tersebar di wilayah Indonesia.(Rd/Ad)