LENTERAJABAR . COM - Program Urban Farming terus berlanjut. Konsep memindahkan pertanian konvensional ke pertanian perkotaan tersebut dilakukan untuk meningkatkan ketahanan pangan di Kota Bandung.Demikian hal tersebut dikatakan Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung Elly Wasliah
Di tahun 2017, pemberian bibit dalam program lebih difokuskan kepada cabai rawit merah guna menekan tingginya harga cabai rawit merah sekarang ini.
"Dulu bibit sayuran berupa tomat, terong dan cabai rawit merah. Di tahun ini bibit rawit cabe merah kita perbanyak," kata Elly saat dihubungi wartawan di Bndung, Minggu (8/1/2017).
Menurut ia, teknis pemberian bantuan bibit berdasarkan permintaan dari kewilayahan. Pihak rukun warga (RW) selaku perwakilan mengajukan permohonan."Setelah prosedur ditempuh, kita berikan bibit secara gratis ke kelurahan yang nantinya disalurkan kepada warga," ucapnya.
Terkait meningkatnya harga cawit merah belakangan ini, dituturkan Elly tak lepas dari berbagai faktor mulai dari peringatan hari besar serta kondisi alam."Seperti Natal dan Tahun Baru, kemudian karena cuaca ektrem yang menyebabkan sentra produksi komuditas mengalami gagal panen juga soal serangan hama," ujar dia.
Ditambahkannya Kota Bandung sendiri telah menjadi konsumen utama dalam berbagai komoditas pangan seperti beras, telur, ikan yang disuplai dari luar kota,untuk itu kita telah mengantisipasi melalui Urban Farming, sehingga masyarakat bisa mengkonsumsi cabai rawit merah secara gratis dengan melakukan budidaya secara mandiri,tuturnya.
Harga cabai rawit merah diberbagai pelosok mengalami peningkatan. Di Kota Bandung sendiri telah mencapai Rp 120 ribu per kilogram dari Rp 30 ribu sebelumnya.Namun demikian, Elly mengaku tidak akan melakukan operasi pasar terkecuali terjadinya peningkatan harga pada komoditas cabai merah.(Hj/Ad)
Di tahun 2017, pemberian bibit dalam program lebih difokuskan kepada cabai rawit merah guna menekan tingginya harga cabai rawit merah sekarang ini.
"Dulu bibit sayuran berupa tomat, terong dan cabai rawit merah. Di tahun ini bibit rawit cabe merah kita perbanyak," kata Elly saat dihubungi wartawan di Bndung, Minggu (8/1/2017).
Menurut ia, teknis pemberian bantuan bibit berdasarkan permintaan dari kewilayahan. Pihak rukun warga (RW) selaku perwakilan mengajukan permohonan."Setelah prosedur ditempuh, kita berikan bibit secara gratis ke kelurahan yang nantinya disalurkan kepada warga," ucapnya.
Terkait meningkatnya harga cawit merah belakangan ini, dituturkan Elly tak lepas dari berbagai faktor mulai dari peringatan hari besar serta kondisi alam."Seperti Natal dan Tahun Baru, kemudian karena cuaca ektrem yang menyebabkan sentra produksi komuditas mengalami gagal panen juga soal serangan hama," ujar dia.
Ditambahkannya Kota Bandung sendiri telah menjadi konsumen utama dalam berbagai komoditas pangan seperti beras, telur, ikan yang disuplai dari luar kota,untuk itu kita telah mengantisipasi melalui Urban Farming, sehingga masyarakat bisa mengkonsumsi cabai rawit merah secara gratis dengan melakukan budidaya secara mandiri,tuturnya.
Harga cabai rawit merah diberbagai pelosok mengalami peningkatan. Di Kota Bandung sendiri telah mencapai Rp 120 ribu per kilogram dari Rp 30 ribu sebelumnya.Namun demikian, Elly mengaku tidak akan melakukan operasi pasar terkecuali terjadinya peningkatan harga pada komoditas cabai merah.(Hj/Ad)