LENTERAJABAR. COM -Pemerintah pusat mengucurkan dana penanganan DAS Citarum Hulu dan Cimanuk Hulu Jawa Barat sebesar Rp 257 miliar pada tahun 2017 ini.
Hal itu mengemuka dalam Rapat penanganan das citarum hulu dan cimanuk hulu antara Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan pemerintah provinsi Jawa Barat di ruang Malabar, Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu ( 11/1/ 2017 ).
Rapat dihadiri oleh Dirjen Pengendalian DAS dan Hutan Lindung Hilman Nugroho dan Gubernur Ahmad Heryawan. Dana tersebut untuk kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan di dua DAS tersebut. Untuk Cimanuk Hulu dialokasikan 6.400 ha di dalam kawasan hutan dan 3.000 ha di luar kawasan hutan. Sementara Citarum Hulu, 12.000 di dalam kawasan hutan dan 6.715 ha di luar kawasan hutan.
Selain itu ada pula pembuatan bangunan KTA seperti dam penahan, gully plug, dan sumur resapan. "Lahan-lahan tersebut merupakan lahan kritis dan sangat kritis yang menjadi prioritas anggaran kami. Di luar itu pemprov maupun pemda bisa mendorong lahan yang agak kritis maupun potensial kritis," ujar Hilman.
Harapannya, kata dia, lingkungan akan jadi lebih baik lagi pada 3-4 tahun. Selanjutnya akan ada pengawasan oleh sebuah tim memonitoring selama tiga tahun.
Heryawan mengatakan, Pemprov Jabar bertindak sebagai pelaksana kegiatan. Tidak ada anggaran dari Pemprov Jabar. Penanganan kedua DAS tersebut anggarannya semua berasal dari pusat atau APBN
Ditempat yang sama Kepala Dinas Kehutanan Jawa Barat Budi Susatijo mengatakan akan segera memulai program rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) di kawasan daerah aliran sungai (DAS) Cimanuk hulu dan Citarum hulu. Pada program ini akan dilakukan di RHL dan diawali pembibitan pada April 2017.
“Saat kemarau nanti (April) teknis untuk pembibitan bisa dimulai, seperti membuat sumur resapan hingga pemberdayaan kelompok,” katan Budi yang juga ketua harian tim RH kepada wartawan di Gedung Sate Bandung
Rencananya, penanaman benih pohon akan dilakukan di lahan seluas 28 ribu hektar dan dimulai pada saat musih hujan antara September atau Oktober. Teknisnya, benih akan ditabur dari udara. Lebih lanjut dia mengatakan bahwa program tersebut didukung anggaran dari pemerintah pusat dengan besaran Rp257 milyar untuk dua kawasan DAS.
Kendati begitu, Pemprov pun memiliki anggaran untuk penanganan lahan kritis lainnya di Jawa Barat. Dinas Kehutanan menyiapkan alokasi anggaran sebesar Rp13 milyar untuk tahun 2017. Untuk dua DAS ini (Citarum dan Cimanuk) kecil sekitar Rp 300 juta.
Ditambahkannya tetapi ada APBN, jadi jangan over lap di sini saja,tuturnya seraya menjelaskan
dengan kolaborasi itu, pihaknya berharap penanganan lahan kritis bisa tertangani dengan segera. Sehingga kelestarian lingkungan bisa terus terjaga untuk mencegah bencana.
(Fr/Ad)
Hal itu mengemuka dalam Rapat penanganan das citarum hulu dan cimanuk hulu antara Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan pemerintah provinsi Jawa Barat di ruang Malabar, Gedung Sate, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Rabu ( 11/1/ 2017 ).
Rapat dihadiri oleh Dirjen Pengendalian DAS dan Hutan Lindung Hilman Nugroho dan Gubernur Ahmad Heryawan. Dana tersebut untuk kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan di dua DAS tersebut. Untuk Cimanuk Hulu dialokasikan 6.400 ha di dalam kawasan hutan dan 3.000 ha di luar kawasan hutan. Sementara Citarum Hulu, 12.000 di dalam kawasan hutan dan 6.715 ha di luar kawasan hutan.
Selain itu ada pula pembuatan bangunan KTA seperti dam penahan, gully plug, dan sumur resapan. "Lahan-lahan tersebut merupakan lahan kritis dan sangat kritis yang menjadi prioritas anggaran kami. Di luar itu pemprov maupun pemda bisa mendorong lahan yang agak kritis maupun potensial kritis," ujar Hilman.
Harapannya, kata dia, lingkungan akan jadi lebih baik lagi pada 3-4 tahun. Selanjutnya akan ada pengawasan oleh sebuah tim memonitoring selama tiga tahun.
Heryawan mengatakan, Pemprov Jabar bertindak sebagai pelaksana kegiatan. Tidak ada anggaran dari Pemprov Jabar. Penanganan kedua DAS tersebut anggarannya semua berasal dari pusat atau APBN
Ditempat yang sama Kepala Dinas Kehutanan Jawa Barat Budi Susatijo mengatakan akan segera memulai program rehabilitasi hutan dan lahan (RHL) di kawasan daerah aliran sungai (DAS) Cimanuk hulu dan Citarum hulu. Pada program ini akan dilakukan di RHL dan diawali pembibitan pada April 2017.
“Saat kemarau nanti (April) teknis untuk pembibitan bisa dimulai, seperti membuat sumur resapan hingga pemberdayaan kelompok,” katan Budi yang juga ketua harian tim RH kepada wartawan di Gedung Sate Bandung
Rencananya, penanaman benih pohon akan dilakukan di lahan seluas 28 ribu hektar dan dimulai pada saat musih hujan antara September atau Oktober. Teknisnya, benih akan ditabur dari udara. Lebih lanjut dia mengatakan bahwa program tersebut didukung anggaran dari pemerintah pusat dengan besaran Rp257 milyar untuk dua kawasan DAS.
Kendati begitu, Pemprov pun memiliki anggaran untuk penanganan lahan kritis lainnya di Jawa Barat. Dinas Kehutanan menyiapkan alokasi anggaran sebesar Rp13 milyar untuk tahun 2017. Untuk dua DAS ini (Citarum dan Cimanuk) kecil sekitar Rp 300 juta.
Ditambahkannya tetapi ada APBN, jadi jangan over lap di sini saja,tuturnya seraya menjelaskan
dengan kolaborasi itu, pihaknya berharap penanganan lahan kritis bisa tertangani dengan segera. Sehingga kelestarian lingkungan bisa terus terjaga untuk mencegah bencana.