Lebih lanjut dikatakannya, sebagai langkah awal, Bio Farma akan menyiapkan sebanyak 1,2 juta dosis vaksin meningitis untuk sektor pemerintah, yang diprioritaskan untuk jemaah haji dan umrah,jelas Mahendra, di Bandung, Selasa (7/2/2017).
Hal ini sejalan penambahan kuota jemaah haji dan umrah, serta untuk wisatawan untuk tujuan negara- negara endemik penyakit ini.
Menurut Mahendra,untuk kebutuhan Vaksin Meningitis jemaah haji ini dari Bio Farma, terbukti tahun lalu kualitas vaksinnya bagus, harga vaksinnya terjangkau, sudah memiliki sertifikasi halal dari MUI. Vaksin ini bukan hanya impor tapi melakukan teknologi transfer vaksin untuk Bio Farma.
Ditambahkannya untuk pembuatan vaksin meningitis, pihaknya akan melalui transfer teknologi pada bagian hilir produksi. Setelah teknologi tersebut dikuasai, barulah memproduksi vaksin meningitis secara utuh dalam kurun waktu lima tahun ke depan.
Dikatakannya mengenai teknologi transfer, langkah ini merupakan salah satu implementasi dari Inpres No 6/2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan dan kemudian dalam beberapa waktu mendatang diharapkan Indonesia bisa menghasilkan vaksin meningitis dari tahap awal sampai dengan tahap akhir untuk kemandirian nasional.
"Kami tidak menutup kemungkinan akan menjual vaksin ini ke sektor swasta, Sudah banyak permintaan dari negara-negara muslim, namun kami memprioritas kebutuhan vaksin dalam negeri, ada juga permintaan vaksin meningitis di luar dari kebutuhan haji," jelas dia.
Seperti diketahui, vaksin meningitis merupakan salah satu vaksin yang diwajibkan oleh pemerintah Arab Saudi, yang harus diterima oleh para calon jamaah haji dan umrah guna antisipasi pencegahan penyakit.(Fr/Rb)
