Notification

×

Iklan

Iklan

Reses, Fikri Paparkan Persoalan Dapilnya ke Gubernur Ganjar

Rabu, 01 Maret 2017 | 12:34 WIB Last Updated 2017-03-01T05:34:50Z
TEGAL.LENTERAJABAR.COM - Anggota Fraksi PKS DPR RI dari Daerah Pemilihan (dapil) Jawa Tengah IX, Fikri Faqih memaparkan persoalan yang dialami dapilnya ke Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Pemaparan tersebut berlangsung saat Fikri melakukan reses di Masa Sidang III Tahun Persidangan 2016-2017 di Kantor Bupati Tegal, Jawa Tengah, Senin (27/2).

“Ada beberapa persoalan di Jawa Tengah, khususnya, di daerah pemilihan saya yang perlu kiranya didorong untuk perbaikan oleh Mas Ganjar selaku Gubernur Jawa Tengah,” jelas Fikri yang sekaligus pula dihadiri Bupati Tegal, Ki Enthus Susmono, tersebut.

Beberapa persoalan itu di antaranya adalah ekonomi yang berbasis pada pariwisata lokal, budaya membaca serta literasi masyarakat, kondisi jalan yang rusak, serta insentif guru, khususnya SMA dan sederajat yang kini dikelola oleh provinsi.

“Ekonomi potensial di Tegal itu pariwisata. Pendapatan pariwisata, tidak lagi Tersier. Ini menjadi primer,” jelas Fikri dihadapan para pejabat SKPD Kabupaten Tegal.

Soal kondisi jalan, Fikri menjelaskan sejumlah ruas yang menghubungkan Tegal-Purwokerto mengalami kondisi yang cukup parah. Mulai dari jalan berlubang, hingga aspal yang mengelupas. Akibatnya, kerap kali ditemui lalu lintas di jalan nasional tersebut tersendat.

“Jalan yang rusak di antaranya di ruas Prupuk, Kabupaten Tegal, tepatnya di sekitar underpass. Lapisan aspal di ruas tersebut hampir tak terlihat. Setelah diguyur hujan, tampak ruas tersebut seperti kubangan lumpur. Lubang dengan diameter lebih dari satu meter menganga dan bertebaran dimana-mana,” jelas Mantan Guru SMK Kota Tegal ini.

Menyikapi paparan soal kondisi jalan tersebut, Ganjar pun mengakui miris dengan kondisi tersebut. “Kalau boleh saya menyatakan, Jawa Tengah bisa termasuk darurat jalan. Sekitar 18 ribu lubang mengganggu perlintasan di Kawa Tengah. Ini akan mengganggu keberadaan destinasi wisata yang ada di Jateng,” jelas gubernur alumni Fakultas Hukum UGM, Yogyakarta, ini.

Oleh karena itu, Fikri mendorong agar perbaikan infrastruktur ini dapat ditindaklanjuti dengan serius, agar pelayanan dan kreatifitas destinasi wisata dapat berjalan dengan baik dengan didukung oleh pemerintah daerah.

Selain itu, Fikri menilai budaya membaca perlu dikembangkan lagi. Kongres Kebudayaan semoga dapat diadakan kembali untuk merumuskan ide-ide budaya yang bisa memajukan daerah masing-masing.

“Juga yang paling penting adalah insentif guru selama ini terus harus diperjuangkan pemerintah provinsi,” tegas Kandidat Doktor dari UNDIP, Semarang, ini.

Menanggapi paparan ini, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo berterima kasih sekaligus mengapresiasi kegiatan reses yang langsung mengarah pada persoalan konkret di daerah berbasis pada kabupaten/kota.

“Pak Fikri berhasil mengubah cara reses anggota DPR RI, yang dulunya berkunjung ke ibu kota tapi di arahkan ke kota/kabupaten. Dan luar biasanya bisa mengajak gubernur hadir ke daerah. Ini penting agar anggota dewan juga tetap memerhatikan kondisi dapilnya, sekaligus membahas langkah konkrit apa yang akan diperjuangkan di senayan,” jelas Ganjar.

Ganjar menegaskan beberapa persoalan yang dikemukakan Fikri di atas sudah ditindaklanjuti. Hal itu seperti kelanjutan proyek pembangunan museum Pra Sejarah Semedo, di Desa Semedo, Kecamatan Kedingbanteng, Kabupaten Tegal.

“Juga realisasi percepatan pembangunan tol, perbaikan GOR Trisanja Slawi, serta mendorong segera terealisasi pembangunan perguruan Tinggi di Kabupaten Tegal,” papar Ganjar. (Fr/Rp)


×
Berita Terbaru Update