Notification

×

Iklan

Iklan

Walikota Bandung Dukung Dubes UNESCO Lakukan Diplomasi Budaya

Jumat, 03 Februari 2017 | 15:48 WIB Last Updated 2017-02-03T08:49:02Z
BANDUNG,LENTERAJABAR. COM - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil  menerima Duta Besar   ( Dubes )  Wakil Tetap Indonesia di UNESCO Fauzi Soelaiman  di Pendopo Jalan Dalem Kaum Kota Bandung pada, Jumat (3/2/2017).
Kedatangan Fauzi tersebut untuk menjelaskan program-program yang akan dilakukan di organiasi pendidikan, keilmuan dan kebudayaan PBB tersebut kepada Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil.
"Pertama untuk menominasikan pencak silat dalam warisan budaya tak benda. Dan Insya Allah akan dimasukkan di 2018 untuk nominasi 2019. Sebelumnya kita akan melakukan pertunjukan dulu di Mei 2017," kata Fauzi sesuai pertemuannya dengan Ridwan Kamil.
Hal kedua dituturkan dia adalah untuk mempromosikan alat musik multitonal berbahan dasar bambu atau yang lebih dikenal dengan angklung. Nantinya, angklung akan dapat ditampilkan di Gedung UNESCO di Paris.
"Angklung kita sudah tercatat di UNESCO pada tahun 2010. Kita dapat dukungan dari pak wali, Insya Allah dalam beberapa bulan lagi kita dapat menyerahkan pada UNESCO untuk menjadi salah satu yang ditampilkan," ucapnya.
Menurut Fauzi, UNESCO telah mengumumkan Kota Bandung sebagai Kota Desain Dunia atau City of Design. Dengan anugerah itu, Bandung diterima bergabung dengan jaringan Unesco Creative Cities Network.
Dengan masuknya Kota Bandung ke UCCN, Kota Bandung bisa memperlihatkan kemampuannya dalam bidang design ke seluruh dunia dan berdiskusi dengan kota-kota lainnya yang berujung kepada percepatan pengembangan kota.
"Jejaring kota kreatif ya seperti itu, kita mendapat jaringan yang lebih luas. Dengan demikian kita bisa melakukan perbaikan dengan bidang design Kota Bandung lebih baik lagi," ujar dia.
Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mendukung dengan apa yang ditawarkan Fauzi Soelaiman untuk menominasikan seni bela diri pencak silat sebagai budaya warisan tak benda dunia di UNESCO pada 2019 mendatang.
"Ada hal-hal lain yang terkait yang kita dukung untuk diplomasi budaya, salah satunya selain pencak silat, kita ingin angklung yang bisa kita hadiahkan kepada UNESCO. Karena angklung identik dengan tatar Parahyangan," kata Ridwan.(Ad/Am)
×
Berita Terbaru Update