LENTERAJABAR.COM - Pentakit yang hinggap pada manusia tidak hanya bersifat lahir, tetapi juga ada penyakit yang dapat merusak batin manusia. Orang-orang tua di zaman dahulu menyebut sejumlah penyakit hati seperti riya, sum‘ah, ujub, takabur, hasud.
Untuk mengobati sejumlah penyakit batin itu, orang-orang tua di zaman dahulu membuat sejumlah formula untuk memulihkan kesehatan batin. Abu Ishak Ibrahim bin Ahmad Al-Khawash salah satunya.
Pernyataan Syekh Ibrahim Al-Khawash ini kemudian diabadikan oleh Imam Al-Qusyairi dalam Risalah-nya sebagai berikut.
ومن كلامه أيضا دواء القلب خمسة أشياء: قراءة القرآن بالتدبر، وخلاء البطن، وقيام الليل؛ والتضرع عند السَحر، ومجالسة الصالحين ذكره القشيري في الرسالة
Artinya, “Salah satu ucapannya (Ibrahim Al-Khawash adalah, ‘Obat hati terdiri atas lima perkara, (1) membaca Al-Quran disertai perenungan, (2) mengatur pola makan agar perut tidak kenyang (bisa puasa atau cara lain), (3) bangun malam (tahajud, zikir, atau amal lainnya), (4) merendahkan diri di hadapan Allah pada akhir malam, (5) bergaul dengan orang-orang saleh.’ Hal ini disebutkan dalam Ar-Risalatul Qusyairiyah.”
Ketika mensyarahkan Minhajul Abidin karya Imam Al-Ghazali, Syekh Ihsan Muhammad Dahlan Jampes Kediri dalam Sirajut Thalibin jilid 2 mengutip pernyataan Syekh Ibrahim Al-Khawash. Rincian obat hati ini merupakan keterangan tambahan ketika Imam Al-Ghazali menjelaskan tawakal.
Kalangan sufi meyakini bahwa lima hal ini dipercaya dapat merontokkan penyakit hati dari dalam batin seseorang. Pasalnya satu-sama lain dari lima hal ini akan saling membantu dalam mengatasi penyakit hati seperti disebutkan di atas.
Obat hati ini cukup efektif untuk menasihati manusia yang terjankit penyakit batin karena lima hal ini menasihati manusia dalam waktu-waktu dan dalam kondisi-kondisi tertentu. Wallahu a’lam.
source;Hikmah
Untuk mengobati sejumlah penyakit batin itu, orang-orang tua di zaman dahulu membuat sejumlah formula untuk memulihkan kesehatan batin. Abu Ishak Ibrahim bin Ahmad Al-Khawash salah satunya.
Pernyataan Syekh Ibrahim Al-Khawash ini kemudian diabadikan oleh Imam Al-Qusyairi dalam Risalah-nya sebagai berikut.
ومن كلامه أيضا دواء القلب خمسة أشياء: قراءة القرآن بالتدبر، وخلاء البطن، وقيام الليل؛ والتضرع عند السَحر، ومجالسة الصالحين ذكره القشيري في الرسالة
Artinya, “Salah satu ucapannya (Ibrahim Al-Khawash adalah, ‘Obat hati terdiri atas lima perkara, (1) membaca Al-Quran disertai perenungan, (2) mengatur pola makan agar perut tidak kenyang (bisa puasa atau cara lain), (3) bangun malam (tahajud, zikir, atau amal lainnya), (4) merendahkan diri di hadapan Allah pada akhir malam, (5) bergaul dengan orang-orang saleh.’ Hal ini disebutkan dalam Ar-Risalatul Qusyairiyah.”
Ketika mensyarahkan Minhajul Abidin karya Imam Al-Ghazali, Syekh Ihsan Muhammad Dahlan Jampes Kediri dalam Sirajut Thalibin jilid 2 mengutip pernyataan Syekh Ibrahim Al-Khawash. Rincian obat hati ini merupakan keterangan tambahan ketika Imam Al-Ghazali menjelaskan tawakal.
Kalangan sufi meyakini bahwa lima hal ini dipercaya dapat merontokkan penyakit hati dari dalam batin seseorang. Pasalnya satu-sama lain dari lima hal ini akan saling membantu dalam mengatasi penyakit hati seperti disebutkan di atas.
Obat hati ini cukup efektif untuk menasihati manusia yang terjankit penyakit batin karena lima hal ini menasihati manusia dalam waktu-waktu dan dalam kondisi-kondisi tertentu. Wallahu a’lam.
source;Hikmah