Notification

×

Iklan

Iklan

Bandung Lautan Pangsi Pecahkan Rekor Indonesia & Dunia

Senin, 17 April 2017 | 19:37 WIB Last Updated 2017-04-17T12:37:24Z
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Sekitar 3.500 masyarakat Jawa Barat berkumpul di Balai kota Bandung dengan menggunakan pakaian Pangsi ( pakaian adat Sunda) mengikuti acara Bandung Lautan Pangsi berhasil memecahkan rekor ORI (Original Rekor Indonesia) dan rekor dunia (Record Holders Republic/RHR), Sabtu (15/4).

Dalam kegiatan Bandung Lautan Pangsi ini ada 4 rekor terpecahkan, yaitu pemecahan rekor penggunaan pakian adat ( Pangsi) terbanyak yaitu 2017 orang; Melukis Kujang diatas kain kampas (10 menit); oratorium music; kolaborasi Pencaksilat-Barongsay-Debus- tari tradional. Keempat katogori ini berhasil dipecahkan, sehingga layak masuk museum dan menerima penghargaan dari ORI dan RHR.

Kegiatan Bandung lautan Pangsi ini didukung oleh 20 komunitas adat sunda yang digagas Jaga lembur bekerjsama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bandung didukung Indonesian Tourism Journalist Assocition (ITJA), Seniman dan Budyawan Kota Bandung.

President ORI Agung Elvianto mengatakan, Original Rekor Indonesia (ORI) bekerjasama dengan Record Holders Republic (RHR) telah mencatat pangsi masuk dalam rekor Indonesia dan dunia dengan pengguna pangsi terbanyak, berjumlah 2017 dalam kategori kolosal.

Menurut Agung ORI, talen dari pemecah rekor sendiri murni dari Indonesia, dimana mereka mengajukan secara perorangan maupun kelompok kepada ORI dan RHR. Alhmdulillah, keempat katagori tersebut semuanya berhasil dipecahkan. Untuk itu, tentunya bakal masuk dalam website Ori yakni www.originalrekorindonesia.co.id dan Website RHR yakni www.recordholdersrepublik.co.uk.

Dengan telah masuknya kebudayaan asli Sunda ke Rekor Dunia tentunya diharapkan kedepan semakin banyak kesenian dan kebudayaan Indonesia semakin terkenal didunia, sehingga budaya indonesia kedepannya dapat diminati dunia dan beprestasi,” harap Agung.

Lia Mutiasari selaku perwakilan RHR di Indonesia, mengatakan dengan pecah rekor ini, mampu mengangkat budaya Indonesia di mata dunia. “Ketentuan memasukan rekor ke RHR harus ada jumlah aktual, dan kita cantumkan rekor ini 2017 pangsi dan dipastikan masuk‎ dalam website kami,” katanya.

Sedangkan Wawan Purwanda, Ketua Jaga Lembur menjelaskan ada sekitar 20 komunitas kesundaan yang terlibat dalam acara pecah rekor dunia saat ini. “Mereka ini ada 20 komunitas kesundaan yang hadir, mereka berasal tak hanya dari kota Bandung saja, tetapi juga dari Jawa Barat. Bahkan ada tamu kehormatan dari kerajaan Madura-Jatim yang datang juga.

Kami dari Jaga Lembur, akan terus melakukan berbagai kegiatan inovasi untuk mendukung program Pemkot Bandung dalam bidang melestarikan kesenian dan kebudayaan. Dengan harapan kegiatan Jaga Lembur seperti ini dapat menambah daya tarik calon wisatawan untuk berlibur di Bandung, dengan suguhan kesenian dan kebudayaan asli Sunda, ujarnya.

Ditempat yang sama Ketua ITJA, Jack Pebrian mengatakan, keterlibatan ITJA dalam ajang bandung Lautan Pangsi ini sebagai wujud kepedulian rekan2 jurnalist kepariwisataan dalam mendukung dan mendorong pemerintah dibidang seni budaya.

Melalui kegiatan seperti ini, secara tidak langsung ITJA turut mensosialisasikan program kebudyaan dan keperiwisataan yang di kota Bandung pada khusunya dan Indonesia pada umumnya.

Selain itu, kita juga berharap, semoga kebudayaan dan kesenian tradisional yang dimiliki oleh masyarakat Indonesia tidak luntur diterjang arus globlisasi. Bahkan jangan sampai lagi terjadi kesenian dan kebudayaan kiota diklaim lagi oleh Negara lain, harapnya.(Red/Hfa)
×
Berita Terbaru Update