BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) bekerjasama dengan Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) menyelenggarakan sosialisasi pembiayaan perbankan syariah di Aula Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Banten (18/4). 50 pelaku ekonomi kreatif Banten dan sekitarnya yang merupakan mantan tenaga kerja Indonesia (TKI) menjadi peserta acara ini.
Pelatihan Pengelolaan Keuangan, Laporan Keuangan, dan Pembiayaan Perbankan Syariah di Pusat Pelatihan BNP2TKI Banten ini bertujuan meningkatkan kompetensi pelaku ekonomi kreatif, khususnya mantan TKI di daerah Banten. Sebelumnya, Bekraf melaksanakan pelatihan serupa dengan peserta pelaku ekonomi kreatif dari asosiasi di Surabaya.
“Diharapkan para pelaku ekonomi kreatif mantan TKI mengetahui dan melakukan pencatatan keuangan sederhana, serta membuat laporan keuangan annual yang baik. Sehingga mereka bisa meyakinkan perbankan untuk memberikan pembiyaan melalui history record yang baik,” terang Direktur Akses Perbankan Bekraf Restog K. Kusuma.
Pelatihan ini adalah wujud upaya Bekraf mendukung pelaku ekonomi kreatif khususnya mantan TKI mengakses pembiayaan perbankan syariah untuk mengembangkan usaha mereka. Bekraf menggandeng BNP2TKI untuk mengajak binaan mereka membuka mata terkait pengelolaan keuangan, pembuatan laporan keuangan, dan pembiayaan perbankan syariah dengan mengikuti pelatihan ini.
“Bekraf ingin memotivasi mantan TKI ini untuk mengembangkan usaha dengan pelatihan mengelola keuangan, membuat laporan keuangan, dan mengetahui pembiayaan perbankan syariah yang bisa mereka akses,” pungkas Restog.(Red).
Pelatihan Pengelolaan Keuangan, Laporan Keuangan, dan Pembiayaan Perbankan Syariah di Pusat Pelatihan BNP2TKI Banten ini dilaksanakan selama satu hari. Direktur Akses Perbankan Bekraf Restog K. Kusuma membuka acara ini. Sambutan diberikan oleh Kepala Sub Direktorat Fasilitasi dan Rehabilitasi TKI Purna BNP2TKI, Yull Elvira Yulinda, dan Kepala Kanwil DJP Banten, Catur Rini Widosari.
Materi pertama terkait keuangan syariah dan pengelolaan syariah disampaikan oleh Financial Planner Ahmad Gozali. Narasumber selanjutnya yaitu Trainer dari Kementerian Keuangan Khusnaini memaparkan pembuatan laporan keuangan. Materi selanjutnya adalah informasi pembiayaan perbankan syariah oleh perwakilan BNI Syariah. Acara ini ditutup oleh pemaparan dari sales engagement Lazada Astrid Puspitasari tentang cara berbisnis online. (Red/Rbk)
Pelatihan Pengelolaan Keuangan, Laporan Keuangan, dan Pembiayaan Perbankan Syariah di Pusat Pelatihan BNP2TKI Banten ini bertujuan meningkatkan kompetensi pelaku ekonomi kreatif, khususnya mantan TKI di daerah Banten. Sebelumnya, Bekraf melaksanakan pelatihan serupa dengan peserta pelaku ekonomi kreatif dari asosiasi di Surabaya.
“Diharapkan para pelaku ekonomi kreatif mantan TKI mengetahui dan melakukan pencatatan keuangan sederhana, serta membuat laporan keuangan annual yang baik. Sehingga mereka bisa meyakinkan perbankan untuk memberikan pembiyaan melalui history record yang baik,” terang Direktur Akses Perbankan Bekraf Restog K. Kusuma.
Pelatihan ini adalah wujud upaya Bekraf mendukung pelaku ekonomi kreatif khususnya mantan TKI mengakses pembiayaan perbankan syariah untuk mengembangkan usaha mereka. Bekraf menggandeng BNP2TKI untuk mengajak binaan mereka membuka mata terkait pengelolaan keuangan, pembuatan laporan keuangan, dan pembiayaan perbankan syariah dengan mengikuti pelatihan ini.
“Bekraf ingin memotivasi mantan TKI ini untuk mengembangkan usaha dengan pelatihan mengelola keuangan, membuat laporan keuangan, dan mengetahui pembiayaan perbankan syariah yang bisa mereka akses,” pungkas Restog.(Red).
Pelatihan Pengelolaan Keuangan, Laporan Keuangan, dan Pembiayaan Perbankan Syariah di Pusat Pelatihan BNP2TKI Banten ini dilaksanakan selama satu hari. Direktur Akses Perbankan Bekraf Restog K. Kusuma membuka acara ini. Sambutan diberikan oleh Kepala Sub Direktorat Fasilitasi dan Rehabilitasi TKI Purna BNP2TKI, Yull Elvira Yulinda, dan Kepala Kanwil DJP Banten, Catur Rini Widosari.
Materi pertama terkait keuangan syariah dan pengelolaan syariah disampaikan oleh Financial Planner Ahmad Gozali. Narasumber selanjutnya yaitu Trainer dari Kementerian Keuangan Khusnaini memaparkan pembuatan laporan keuangan. Materi selanjutnya adalah informasi pembiayaan perbankan syariah oleh perwakilan BNI Syariah. Acara ini ditutup oleh pemaparan dari sales engagement Lazada Astrid Puspitasari tentang cara berbisnis online. (Red/Rbk)