BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Dalam upaya untuk menghindari tidak tepat sasaran penerima Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT), harus dilakukan update data hasil dari verifikasi dan validasi yang dilakukan aparat kewilayahan.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) dan Penanggulangan Kemiskinan Tono Risdiantono mengatakan,"Terkait BPNT maksud saya, verifikasi dan validasinya lebih di perketat, karna mungkin saya ada yang meninggal, ada yang sudah naik tingkat status ekonominya," katanya kepada wartawan di Kantor Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, Jumat (7/4/2017).
Lebih lanjut dikatakannya dengan demikian data penerima manfaat BPNT akan terus update. Bagi warga yang sudah tidak berhak, dapat diganti dengan warga yang benar-benar kurang mampu.
"Kalau sudah terverifikasi, sudah mampu dan naik tingkat harus di delete, dan itu bukan kemunduran tapi kemajuan, berarti warga sudah mandiri, kita ganti dia yang sudah mampu ke orang yang belum beruntung lainnya," ujarnya.
Jumlah penduduk miskin di Kota Bandung terdapat sekitar 411 ribu jiwa, dimana penduduk yang dirasa sangat perlu untuk dibantu menurut Surat Keputusan Kementrian Sosial (Kemensos), yaitu sebanyak 63.262 jiwa."Urgent masih di 63.262, itu SK kemensos, kami masih mengikuti itu, dari sana kita harus verifikasi lagi," ujarnya.
Saat ini pertumbuhan ekonomi Kota Bandung berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Provinsi dan Nasional, yaitu 6,8%, sedangkan pertumbuhan ekonomi nasional berkisar di 5,8%.
Namun pertumbuhan tersebut tidak berbanding lurus dengan penyelesaian kemiskinan. Karena kondisi kemiskinan masih dirasakan oleh kalangan masyarakat Kota Bandung.(Red/Adk)
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) dan Penanggulangan Kemiskinan Tono Risdiantono mengatakan,"Terkait BPNT maksud saya, verifikasi dan validasinya lebih di perketat, karna mungkin saya ada yang meninggal, ada yang sudah naik tingkat status ekonominya," katanya kepada wartawan di Kantor Kecamatan Kiaracondong, Kota Bandung, Jumat (7/4/2017).
Lebih lanjut dikatakannya dengan demikian data penerima manfaat BPNT akan terus update. Bagi warga yang sudah tidak berhak, dapat diganti dengan warga yang benar-benar kurang mampu.
"Kalau sudah terverifikasi, sudah mampu dan naik tingkat harus di delete, dan itu bukan kemunduran tapi kemajuan, berarti warga sudah mandiri, kita ganti dia yang sudah mampu ke orang yang belum beruntung lainnya," ujarnya.
Jumlah penduduk miskin di Kota Bandung terdapat sekitar 411 ribu jiwa, dimana penduduk yang dirasa sangat perlu untuk dibantu menurut Surat Keputusan Kementrian Sosial (Kemensos), yaitu sebanyak 63.262 jiwa."Urgent masih di 63.262, itu SK kemensos, kami masih mengikuti itu, dari sana kita harus verifikasi lagi," ujarnya.
Saat ini pertumbuhan ekonomi Kota Bandung berada di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi Provinsi dan Nasional, yaitu 6,8%, sedangkan pertumbuhan ekonomi nasional berkisar di 5,8%.
Namun pertumbuhan tersebut tidak berbanding lurus dengan penyelesaian kemiskinan. Karena kondisi kemiskinan masih dirasakan oleh kalangan masyarakat Kota Bandung.(Red/Adk)
