BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membidik Sekolah Gagas Ceria Kota
Bandung sebagai sekolah percontohan yang menerapkan nilai-nilai
antikorupsi dalam pembelajarannya baik di dalam kelas maupun ketika di
luar ruangan.
"Jadi kita memberikan contoh, ini lah penerapan pendidikan anti korupsi sejak dini. Harapannya, dengan Gagas Ceria sebagai center nanti guru-guru di sekolah lainnya bisa meniru. Ini jadi percontohan bagi sekolah lainnya," ujar salah satu anggota Pusat Edukasi Anti Korupsi KPK, Sandri Gustiana usai peluncuran perpustakaan Emuloka Sekolah Gagas Ceria, Kota Bandung, Jumat (28/4).
Sandri menuturkan, alasan KPK menggandeng sekolah Gagas Ceria sebagai proyek percontohan, lantaran program-program serta kurikulum yang diterapkan sesuai dengan semangat KPK yakni menanamkan sikap jujur, tanggung jawab, peduli, serta anti terhadap korupsi.
"Seperti halnya kita akan menanam tumbuhan, kita pasti akan memilih tanah yang subur. Nah sekolah ini memiliki itu, iklim pendidikannya menunjang terhadap semangat antikorupsi," katanya.
Dalam kolaborasi ini, KPK memberikan pelatihan kepada guru-guru dari tingkatan Playgroup, Taman Kanak-kanak, hingga Sekolah Dasar (SD) yang ada di Gagas Ceria mengenai pembelajaran antikorupsi kepada murid-muridnya.
Selain itu, KPK memberikan sejumlah buku-buku yang kental akan semangat antikorupsi, dan menyelenggarakan kegiatan seperti dongeng, permainan yang mengedepankan kejujuran, serta sejumlah kegiatan lainnya.
"Untuk mendukung itu, pertama KPK menyiapkan guru-guru di Gagas Ceria. Sudah kita latih tentang bagaimana pendidikan anti korupsi, juga kita menyiapkan perangkat bahan ajarnya," jelas dia.
Ia berharap, dengan kerjasama antikorupsi ini, dapat diikuti pula oleh sekolah-sekolah lainnya yang ada di Indonesia khususnya yang ada di Kota Bandung. Selain itu, nantinya guru-guru yang telah diberikan pelatihan pengajaran antikorupsi dapat menyalurkan pengetahuannya ke sekolah lain,tuturnya seraya menambahkan.,
Kita akan terus menerus untuk men-trigger semua orang untuk terlibat dalam gerakan ini," pungkanya.(Red)
"Jadi kita memberikan contoh, ini lah penerapan pendidikan anti korupsi sejak dini. Harapannya, dengan Gagas Ceria sebagai center nanti guru-guru di sekolah lainnya bisa meniru. Ini jadi percontohan bagi sekolah lainnya," ujar salah satu anggota Pusat Edukasi Anti Korupsi KPK, Sandri Gustiana usai peluncuran perpustakaan Emuloka Sekolah Gagas Ceria, Kota Bandung, Jumat (28/4).
Sandri menuturkan, alasan KPK menggandeng sekolah Gagas Ceria sebagai proyek percontohan, lantaran program-program serta kurikulum yang diterapkan sesuai dengan semangat KPK yakni menanamkan sikap jujur, tanggung jawab, peduli, serta anti terhadap korupsi.
"Seperti halnya kita akan menanam tumbuhan, kita pasti akan memilih tanah yang subur. Nah sekolah ini memiliki itu, iklim pendidikannya menunjang terhadap semangat antikorupsi," katanya.
Dalam kolaborasi ini, KPK memberikan pelatihan kepada guru-guru dari tingkatan Playgroup, Taman Kanak-kanak, hingga Sekolah Dasar (SD) yang ada di Gagas Ceria mengenai pembelajaran antikorupsi kepada murid-muridnya.
Selain itu, KPK memberikan sejumlah buku-buku yang kental akan semangat antikorupsi, dan menyelenggarakan kegiatan seperti dongeng, permainan yang mengedepankan kejujuran, serta sejumlah kegiatan lainnya.
"Untuk mendukung itu, pertama KPK menyiapkan guru-guru di Gagas Ceria. Sudah kita latih tentang bagaimana pendidikan anti korupsi, juga kita menyiapkan perangkat bahan ajarnya," jelas dia.
Ia berharap, dengan kerjasama antikorupsi ini, dapat diikuti pula oleh sekolah-sekolah lainnya yang ada di Indonesia khususnya yang ada di Kota Bandung. Selain itu, nantinya guru-guru yang telah diberikan pelatihan pengajaran antikorupsi dapat menyalurkan pengetahuannya ke sekolah lain,tuturnya seraya menambahkan.,
Kita akan terus menerus untuk men-trigger semua orang untuk terlibat dalam gerakan ini," pungkanya.(Red)