Notification

×

Iklan

Iklan

Kabupaten Pakpak dan Wajo Adakan MoU Dengan Kota Bandung Impelemtasi Smart City

Rabu, 12 April 2017 | 12:46 WIB Last Updated 2017-04-12T05:46:29Z
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Kabupaten Pakpak Bharat di Sumatera Utara dan Kabupaten Wajo di Sulawesi Selatan menambah daftar panjang kerja sama antar daerah dengan Kota Bandung terkait implementasi smart city. Kedua kabupaten tersebut hadir di Balai Kota Bandung, Senin (10/4/2017), untuk menandatangani MoU dengan Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil.

Kerja sama ini merupakan wujud kekompakkan pimpinan daerah tingkat kabupaten/kota se-Nusantara untuk mewujudkan Indonesia yang lebih baik. Dalam paparannya, Ridwan mengungkapkan pendapat guru besar di Amerika Serikat bahwa jika Indonesia ingin maju, ada dua cara untuk mewujudkannya.

“Indonesia bisa menjadi negara maju jika memiliki presiden yang sangat hebat atau memiliki kepala-kepala daerah yang sangat kompak,” tutur Ridwan. “Upaya kita hari ini adalah untuk mempererat kekompakkan kita selaku kepala daerah,” imbuhnya.

Ridwan optimis, jika seluruh kepala daerah di Indonesia bisa kompak dan saling bekerja sama, Indonesia Emas tahun 2030 akan terwujud. “Maka prinsip saya selalu sama, perbanyak kata kolaborasi, kurangi kata kompetisi, karena kita NKRI,” ujarnya.

Bupati Pakpak Bharat Remigo Yolando Berutu sepaham dengan hal itu. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada Ridwan Kamil atas kesediaannya membuka kerja sama dengan pemerintahannya. Demikian pula dengan Bupati Wajo A. Burhanuddin Unru yang datang dengan 20-an pimpinan SKPD untuk saling berbagi pengalaman dengan daerah lain di Indonesia.

Kepada keduanya, Ridwan memberikan motivasi agar senantiasa memberikan perubahan dan mengakselerasi kemajuan di wilayahnya masing-masing. Kota Bandung yang hidup dengan dinamisme kota metropolitan membawa kemajuan daerahnya dengan mengoptimalkan potensi sumber daya manusia. Oleh karena itu, ia banyak mengembangkan potensi Pendapatan Asli Daerah di sektor jasa.

Namun demikian, pengembangan potensi itu harus dibarengi dengan reformasi birokrasi yang integral di semua lini. Ia lalu memanfaatkan teknologi untuk mempermudahnya mengatasi permasalahan-permasalahan kota.

“Dengan teknologi ini saya bisa memaksimalkan potensi yang ada di setiap SKPD. Aplikasi e-budgeting, misalnya, telah membantu menghemat anggaran kami hingga 1 triliun rupiah. Itu satu dari sekian banyak efisiensi yang kami lakukan,” kata Ridwan.

Sesuai dengan amanat yang disampaikan oleh Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Men-PANRB) RI Asman Abnur, Ridwan menawarkan aplikasi-aplikasi penunjang smart city-nya untuk diduplikasi sesuai kebutuhan kabupaten masing-masing.


“Kalau kata Pak Menteri Asman Abnur, hari ini sudah bukan lagi studi banding, tapi studi tiru. Silakan Bapak-Bapak ambil sesuai kebutuhan, nanti disesuaikan dengan sumberdaya manusia di wilayah Bapak,” ucap Ridwan Kamil (Red/Adk)
×
Berita Terbaru Update