Agar negara-negara lain tidak lagi mengklaim seni budaya tradisi daerah kita termasuk seni yang akan dipergelarkan saat ini,” jelas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Ida Hernida, Kamis (27/4/2017).
Ida menyampaikan hal itu saat membuka Pergelaran Seni Pertunjukkan Lakon “Bagaspati Gugur” di Gedung Kesenian Rumentang Siang, Jalan Baranang Siang, Bandung, Kamis (27/4/2017).
Lebih lanjut dikatakan Ida , agar seni budaya dan tradisi tetap lestari, diperlukan regenerasi yang akan meneruskan pelestarian seni budaya daerah, khususnya bagi para pelajar tingkat TK hingga perguruan tinggi.
Ida menuturkan provinsi Jawa Barat kaya akan seni dan budaya daerah, yang tersebar di 27 Kab/Kota. Namun, seni budaya tersebut saat ini kondisinya memprihatinkan, tidak sedikit akan punah bahkan telah punah. “Ini merupakan tugas kita semua, bukan hanya pemerintah semata,” katanya.
Ia menjelaskan, kondisi tersebut tidak terlepas dari perkembangan sebuah peradaban ke arah modernisasi yang serba otomatis. Hal ini dikhawatirkan berimbas pada seni budaya tradisi yang ada di daerah-daerah di Jawa Barat.
“Untuk menghalau hal itu, para seniman dan budayawan harus memiliki kreativitas dan inovasi sehingga dapat menyesuaikan karya hasil kreasinya dengan kondisi saat ini tanpa menghilangkan nila-nilai seni budaya tradisi,” ujarnya.
Untuk itu, lanjutnya, pihaknya mengajak kepada semua pihak untuk melestarikan dan mengembangkan seni budaya tradisi Jabar.
Hingga kini, seni dan budaya tradisi di negara lain merupakan daya tarik tersendiri bagi wisatawan baik lokal atau pun mancanegara.
Pelestarian seni yang baik ujungnya akan berdampak terhadap peningkatan kunjungan wisatawan, yang pada akhirnya berimplikasi terhadap perkembangan perekonomian daerah dan masyarakat.(Red/Hfa)