BANDUNG, LENTERAJABAR.COM - Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial mengatakan, sebagai pemimpin di Kota Bandung, Wali Kota Bandung dan Wakil Wali Kota Bandung mempunyai tugas mensejahterakan masyarakat. Untuk mewujudkan hal tersebut kota Bandung memiliki visi Bandung Unggul, Nyaman dan Sejahtera. Hal ini disampaikan Oded dihadapan anggota LVRI Kota Bandung, dalam Apel Kesadaran Nasional, di Markas Cabang Legiun Veteran Republik Indonesia Kota Bandung, Senin (17/4).
Mang Oded mengatakan, menguatkan visi tersebut, kota Bandung memiliki tiga pilar agar pembangunan berjalan dengan baik. Pilar tersebut diantaranya Inovasi, Kolaborasi dan Disentralisasi. Adapun mengenai inovasi kota Bandung terus berkontribusi untuk melahirkan perubahan yang signifikan dalam pembangunan bisa dicontohkannya seperti transportasi kekinian LRT.
"Alhamdulilah transportasi di kota Bandung semakin membaik, apalagi jika LRT ini berhasil maka kemacetan kota Bandung akan berkurang,"ujar Oded. Untuk Kolaborasi Kerjasama yang melahirkan pemikiran maupun terobosan yang menghasilkan tujuan tertentu.
Untuk itu, antara pemerintah maupun warga harus terjalin dengan baik. Selain dengan warga, pemerintah pun berkolaborasi dengan pihak pihak terkait seperti perbankan yang menyumbangkan bus Bandros (Bandung Tour On Bus) yang membantu sekali untuk para wisatawan yang berkunjung ke Bandung,"jelasnya.
Oded juga mengatakan, disentralisasi yang menyerahkan wewenang pemerintah kepada unsur kewilayahan. Sehingga jika ada Pembangunan di kewilayah tidak selalu mengandalkan pimpinan, cukup hanya pimpinan kewilayahan saja yang mengambil keputusan.
"Nah disentralisasi ini sangat membantu sekali dalam pembangunan di Kota Bandung. Contohnya PIPPK (Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan). Dengan program ini setiap unsur kewilayah seperti LPM, PKK, Karang taruna, dan RW menjadi lebih berkembang dengan diberi dana 100 juta untuk memberikan inovasi inovasi yang menarik di setiap wilayahnya,"jelas Oded.
"Insya Allah jika pemimpin terus merangkul masyarakat, maka tujuan yang kita inginkan akan terlaksana dengan baik, asalkan kita mau mengikuti prosesnya,"pungkas Oded.
Mang Oded mengatakan, menguatkan visi tersebut, kota Bandung memiliki tiga pilar agar pembangunan berjalan dengan baik. Pilar tersebut diantaranya Inovasi, Kolaborasi dan Disentralisasi. Adapun mengenai inovasi kota Bandung terus berkontribusi untuk melahirkan perubahan yang signifikan dalam pembangunan bisa dicontohkannya seperti transportasi kekinian LRT.
"Alhamdulilah transportasi di kota Bandung semakin membaik, apalagi jika LRT ini berhasil maka kemacetan kota Bandung akan berkurang,"ujar Oded. Untuk Kolaborasi Kerjasama yang melahirkan pemikiran maupun terobosan yang menghasilkan tujuan tertentu.
Untuk itu, antara pemerintah maupun warga harus terjalin dengan baik. Selain dengan warga, pemerintah pun berkolaborasi dengan pihak pihak terkait seperti perbankan yang menyumbangkan bus Bandros (Bandung Tour On Bus) yang membantu sekali untuk para wisatawan yang berkunjung ke Bandung,"jelasnya.
Oded juga mengatakan, disentralisasi yang menyerahkan wewenang pemerintah kepada unsur kewilayahan. Sehingga jika ada Pembangunan di kewilayah tidak selalu mengandalkan pimpinan, cukup hanya pimpinan kewilayahan saja yang mengambil keputusan.
"Nah disentralisasi ini sangat membantu sekali dalam pembangunan di Kota Bandung. Contohnya PIPPK (Program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan). Dengan program ini setiap unsur kewilayah seperti LPM, PKK, Karang taruna, dan RW menjadi lebih berkembang dengan diberi dana 100 juta untuk memberikan inovasi inovasi yang menarik di setiap wilayahnya,"jelas Oded.
"Insya Allah jika pemimpin terus merangkul masyarakat, maka tujuan yang kita inginkan akan terlaksana dengan baik, asalkan kita mau mengikuti prosesnya,"pungkas Oded.