BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Pelaksanaan Pilkada Serentak 2018 baru akan digelar pada akhir bulan Juni 2018 mendatang, termasuk juga di 16 kabupaten/kota plus Pilgub Jabar. Walaupun masih cukup waktu, namun, sejumlah lembaga survey telah melakukan aktifitas survey dengan menonjolkan sejumlah nama, diantaranya Deddy Mizwar, Ridwan Kamil, Netty Heryawan, Deddy Mulyadi, Rieke Diah Pitaloka (oneng), Dede Yusuf, TB Hasanudin, Desy Ratnasari, dan sejumlah nama lainnya.
Menurut Direktur Eksekutif lembaga survey INSTRAT, Jalu Prasdhono, ST., MT bahwa sampai saat ini, berbagai Partai Politik kini mulai melakukan penjaringan sejumlah nama dalam menghadapi Pilgub Jabar 2018, bedasarkan hasil survey Instrat bahwa bias Gender yaitu kompirasi antara pemimpin Laki-laki dengan Perempuan sebagai pemimpin daerah. Ternyata, hasilnya pemimpin laki-laki lebih baik dari perempuan. Ini berarti, masyarakat Jabar masih mengharapkan kedepan yang jadi pemimpin Jabar itu laki-laki.
Melihat hasil survey tersebut, ternyata peluang perempuan untuk memimpin Jabar lima tahun kedepan cukup berpeluang, ya salah satunya, Dr. Netty Prasetiyani Heryawan (istri Gubernur Jabar Ahmad Heryawan). Bahkan selama hampir 10 tahun,mendampingi Gubernur Aher , Netty cukup aktif dalam berbagai hal terutama dalam memperjuangkan nasib kaum perempuan dan anak-anak dari berbagai permasalahan social. Selain itu, dalam berbagai sector kehidupan Netty turut mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan penghasilan.
Hal ini diungkapkan Jalu Prasdhono dalam acara diskusi public yang diselenggarakan oleh Poros Muda Jabar, di Bandung, Rabu (19/4).
Namun, kata Jalu walaupun Netty memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih dari perempuan lainnya, bukan berarti Netty tidak ada kendala dalam mempersiapkan diri untuk maju bertarung dalam pilgub 2018. Kendala utamanya, yaitu dari Partai yang akan mengusungnya yaitu PKS. Karena belum ada satupun perempuan yang diusung oleh PKS untuk maju dan menang dalam Pilkada.
Memang saat ini, cukup banyak Perempuan jadi kepala daerah, diantara, Bupati Indramayu: Ana, Bupati Karawang :Celilica, Bupati Bekasi :Nenang, Walikota Cimahi : Atiek, sehingga bila nanti Netty benar diusung oleh PKS, peluang menang cukup besar, ujar Jalu.
Sementara itu, Netty Heryawan yang turut hadir dan menjadi narasumber dalam acara diskusi Poros Muda Jabar, mengatakan, siap maju, kalau memang diminta oleh masyarakat Jabar dan didukung oleh Parpol untuk maju dalam Pilgub 2018 mendatang.
Kegiatan diskusi yang digagas oleh Poros Muda Jabar dalam mencari calon pemimpin Jabar untuk 5 tahun kedepan cukup positif.
Menurut Netty, sejak republic ini berdiri, peran dan andil pemuda cukup besar, bahkan sampai saat ini sebesar 30% pembangunan khususnya di Jabar, tidak terlepas dari peran pemuda. Karena, pemikiran pemuda itu sangat dibutuhkan dalam percepatan pembangunan.
Dalam mengisi pembangunan, tentunya tidak semua dapat dilaksanakan oleh Pemerintah tapi juga oleh masyarakat terutama para pemuda. Untuk itu, dalam menghadapi era globalisasi ini, tentunya kita butuh pemuda yang progresif dan memiliki daya saing dalam ketenaga kerjaan serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
Lebih lanjut Netty mengatakan, untuk menambah daya saing pemuda dalam ketenaga kerjaan dan kehidupan, Pemprov Jabar telah memberikan stimulus dana dan pelatihan-pelatihan. Sehingga potensi besar Jabar yang belum dikembangkan secara optimal dapat lebih tergali oleh Pemuda Jabar dan tingkat kesejahteraan menjadi meningkat,pungkasnya.(Red/Rhs)
Menurut Direktur Eksekutif lembaga survey INSTRAT, Jalu Prasdhono, ST., MT bahwa sampai saat ini, berbagai Partai Politik kini mulai melakukan penjaringan sejumlah nama dalam menghadapi Pilgub Jabar 2018, bedasarkan hasil survey Instrat bahwa bias Gender yaitu kompirasi antara pemimpin Laki-laki dengan Perempuan sebagai pemimpin daerah. Ternyata, hasilnya pemimpin laki-laki lebih baik dari perempuan. Ini berarti, masyarakat Jabar masih mengharapkan kedepan yang jadi pemimpin Jabar itu laki-laki.
Melihat hasil survey tersebut, ternyata peluang perempuan untuk memimpin Jabar lima tahun kedepan cukup berpeluang, ya salah satunya, Dr. Netty Prasetiyani Heryawan (istri Gubernur Jabar Ahmad Heryawan). Bahkan selama hampir 10 tahun,mendampingi Gubernur Aher , Netty cukup aktif dalam berbagai hal terutama dalam memperjuangkan nasib kaum perempuan dan anak-anak dari berbagai permasalahan social. Selain itu, dalam berbagai sector kehidupan Netty turut mengedukasi masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan penghasilan.
Hal ini diungkapkan Jalu Prasdhono dalam acara diskusi public yang diselenggarakan oleh Poros Muda Jabar, di Bandung, Rabu (19/4).
Namun, kata Jalu walaupun Netty memiliki pengetahuan dan pengalaman yang lebih dari perempuan lainnya, bukan berarti Netty tidak ada kendala dalam mempersiapkan diri untuk maju bertarung dalam pilgub 2018. Kendala utamanya, yaitu dari Partai yang akan mengusungnya yaitu PKS. Karena belum ada satupun perempuan yang diusung oleh PKS untuk maju dan menang dalam Pilkada.
Memang saat ini, cukup banyak Perempuan jadi kepala daerah, diantara, Bupati Indramayu: Ana, Bupati Karawang :Celilica, Bupati Bekasi :Nenang, Walikota Cimahi : Atiek, sehingga bila nanti Netty benar diusung oleh PKS, peluang menang cukup besar, ujar Jalu.
Sementara itu, Netty Heryawan yang turut hadir dan menjadi narasumber dalam acara diskusi Poros Muda Jabar, mengatakan, siap maju, kalau memang diminta oleh masyarakat Jabar dan didukung oleh Parpol untuk maju dalam Pilgub 2018 mendatang.
Kegiatan diskusi yang digagas oleh Poros Muda Jabar dalam mencari calon pemimpin Jabar untuk 5 tahun kedepan cukup positif.
Menurut Netty, sejak republic ini berdiri, peran dan andil pemuda cukup besar, bahkan sampai saat ini sebesar 30% pembangunan khususnya di Jabar, tidak terlepas dari peran pemuda. Karena, pemikiran pemuda itu sangat dibutuhkan dalam percepatan pembangunan.
Dalam mengisi pembangunan, tentunya tidak semua dapat dilaksanakan oleh Pemerintah tapi juga oleh masyarakat terutama para pemuda. Untuk itu, dalam menghadapi era globalisasi ini, tentunya kita butuh pemuda yang progresif dan memiliki daya saing dalam ketenaga kerjaan serta mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
Lebih lanjut Netty mengatakan, untuk menambah daya saing pemuda dalam ketenaga kerjaan dan kehidupan, Pemprov Jabar telah memberikan stimulus dana dan pelatihan-pelatihan. Sehingga potensi besar Jabar yang belum dikembangkan secara optimal dapat lebih tergali oleh Pemuda Jabar dan tingkat kesejahteraan menjadi meningkat,pungkasnya.(Red/Rhs)