BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Ketua Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat H. Syamsul Bachri, SH. MH kepada Para Mahasiswa yang tergabung adalam Badan Eksekutif Mahasiswa Jawa Barat yang melakukan unjuk rasa terkait dengan hari pendidikan nasional tanggal 2 Mei menyatakan, Pendidikan Gratis yang selama ini didengungkan itu omong kosong.
Hal ini dikatakannya menjawab pertanyaan para mahasiswa, akan adanya komersialisasi pendidikan di perguruan tinggi dan penggunaan anggaran pendidikan yang mencapai 20 persen dari total APBD Jabar, di ruang rapat Komisi V DPRD Jawa Barat. Jl. Diponegoro 27 Bandung Selasa (2/5).
Dikatakannya. “Saya minta pemerintah daerah dengar, jangan lagi pendidikan jadi slogan politik kelompok-kelompok tertentu, Pendidikan Gratis Omong Kosong ! Gak ada pendidikan gratis !”tegasnya.
Ketua Komisi yang berangkat dari dapil Indramayu Cirebon ini berharap, Gubernur dan Pemerintah daerah mendengar apa yang dituntut masyarakat jawa barat. “ Pendidikan harus mencerminkan rasa keadilan, orang miskin juga harus sekolah, yang kedua, pendidikan tidak ada spesialisasi hanya diberikan kepada orang yang punya uang.”ujarnya.
Lebih jauh dikatakannya, Implementasi pendidikan Jawa barat harus ada 3 unsur : Pemerataan, non Komersialisasi dan rasa keadilan, ini harus jadi cermin pendidikan di Jawa Barat.
Pendidikan itu harus mencerminkan rasa keadilan, itu prinsip ! tidak adanya diskrimasi dalam pendidikan orang kaya orang miskin anak pejabat, anaknya tukang becak semuanya harus diberi ruang sesuai amanat UU.
Kemudian pendidikan harus mencerminkan rasa pemerataan artinya di kota di desa dikampung, di pelosok jangan ada satu SD gurunya 2 orang. Ya sesuai fungsinya, harus sama.(Red)