BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Bank Indonesia (BI) melakukan kerjasama dengan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Indonesia untuk menciptakan Wirausahawan baru. Hal tersebut diungkapkan Deputi Gubernur BI, Rosmaya Hadi saat memberikan Kuliah Umum di depan mahasiswa ITB Bandung, Jumat (16/6/2017).
Lebih lanjut dikatakannya,jadi ini sebagai salah satu upaya bagaimana menghasilkan anak-anak menjadi Wirausahawan baru, sebagai program dalam rangkaian hari jadi BI Agustus nanti maka BI menggelar program BI Mengajar,” ujar Rosmaya.
Sebagaimana diketahui BI mempunyai program Wirausaha Bank Indonesia (WuBI) dalam rangka mendorong pengembangan UMKM Indonesia terutama sektor agribisnis dan sektor yang berorientasi ekspor.
Menurutnya ini adalah bagaimana BI konsen terhadap wirausaha dan tentu ada kaitannya dengan inflasi untuk stabilisasi inflasi,tutur Rosmaya seraya menambhkan. selain untuk menciptakan Wirausahawan baru, mahasiswa dari Perguruan Tinggi Negeri yang bekerjasama dengan BI akan diarahkan untuk menjadi pendamping bagi para start up.
Tentu selain itu juga nanti para mahasiswa nantinya bisa menjadi pendamping bagi start up baru yang memang membutuhkan pendampingan dari beberapa sisi, seperti dalam hal marketing, katanya.Dia juga menjelaskan, BI juga terus berupaya untuk memberikan edukasi kepada para UMKM dalam hal pengembangan produk, marketing dan bisnis.
“BI tidak memberikan modal tetapi memberikan edukasi dan pengembangan, bantuan pendampingan start up, akuntansi, marketing dan bisnis sehingga diharapkan ke depan para pelaku UMKM dapat lebih kreatif dan inovatif dan pada akhirnya diharapkan dapat membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia,” jelas Rosmaya.
Sementara itu, berkaitan dengan masalah kenaikan inflasi, Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Jabar, Wiwiek Sisto Widayat menerangkan, BI Jabar telah mencanangkan program Kampung Peduli Inflasi di beberapa wilayah di Kota Bandung.
Menurut Wiwiek,karena masalah inflasi ini adalah masalah kita bersama, maka kami mencangkan program Kampung Peduli Inflasi di beberapa wilayah terutama di Kota Bandung nanti kita bangun program tersebut,” jelasnya.
Ditambahkannya yang menjadi target utama dalam program Kampung peduli inflasi ini adalah para ibu-ibu rumah tangga untuk bagaimana bisa mengendalikan inflasi, salah satu contohnya adalah dengan gerakan menanam cabai, dari pada mereka membeli di pasar, lebih baik mereka menanam cabai di halam rumah mereka, serta memberikan edukasi bagaimana berbelanja dengan bijak.
“Ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan, supaya masyarakat bisa membatu menekan inflasi karena inflasi itu bisa tumbuh kalau ada permintaan, jika tidak ada permintaan artinya tidak ada inflasi,” pungkas Wiwiek.(Red)
Lebih lanjut dikatakannya,jadi ini sebagai salah satu upaya bagaimana menghasilkan anak-anak menjadi Wirausahawan baru, sebagai program dalam rangkaian hari jadi BI Agustus nanti maka BI menggelar program BI Mengajar,” ujar Rosmaya.
Sebagaimana diketahui BI mempunyai program Wirausaha Bank Indonesia (WuBI) dalam rangka mendorong pengembangan UMKM Indonesia terutama sektor agribisnis dan sektor yang berorientasi ekspor.
Menurutnya ini adalah bagaimana BI konsen terhadap wirausaha dan tentu ada kaitannya dengan inflasi untuk stabilisasi inflasi,tutur Rosmaya seraya menambhkan. selain untuk menciptakan Wirausahawan baru, mahasiswa dari Perguruan Tinggi Negeri yang bekerjasama dengan BI akan diarahkan untuk menjadi pendamping bagi para start up.
Tentu selain itu juga nanti para mahasiswa nantinya bisa menjadi pendamping bagi start up baru yang memang membutuhkan pendampingan dari beberapa sisi, seperti dalam hal marketing, katanya.Dia juga menjelaskan, BI juga terus berupaya untuk memberikan edukasi kepada para UMKM dalam hal pengembangan produk, marketing dan bisnis.
“BI tidak memberikan modal tetapi memberikan edukasi dan pengembangan, bantuan pendampingan start up, akuntansi, marketing dan bisnis sehingga diharapkan ke depan para pelaku UMKM dapat lebih kreatif dan inovatif dan pada akhirnya diharapkan dapat membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia,” jelas Rosmaya.
Sementara itu, berkaitan dengan masalah kenaikan inflasi, Kepala Kantor Perwakilan (KPw) BI Jabar, Wiwiek Sisto Widayat menerangkan, BI Jabar telah mencanangkan program Kampung Peduli Inflasi di beberapa wilayah di Kota Bandung.
Menurut Wiwiek,karena masalah inflasi ini adalah masalah kita bersama, maka kami mencangkan program Kampung Peduli Inflasi di beberapa wilayah terutama di Kota Bandung nanti kita bangun program tersebut,” jelasnya.
Ditambahkannya yang menjadi target utama dalam program Kampung peduli inflasi ini adalah para ibu-ibu rumah tangga untuk bagaimana bisa mengendalikan inflasi, salah satu contohnya adalah dengan gerakan menanam cabai, dari pada mereka membeli di pasar, lebih baik mereka menanam cabai di halam rumah mereka, serta memberikan edukasi bagaimana berbelanja dengan bijak.
“Ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan, supaya masyarakat bisa membatu menekan inflasi karena inflasi itu bisa tumbuh kalau ada permintaan, jika tidak ada permintaan artinya tidak ada inflasi,” pungkas Wiwiek.(Red)