BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) menerima langsung kunjungan silaturahim Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. TGB Muhammad Zainul Majdi di Gedung Sate Bandung, Senin (05/06/2017) sore. Terungkap pada pertemuan ini kedua daerah ingin mengintensifkan kerjasama terutama di bidang ekonomi, pariwisata dan pemerintahan.
Gubernur Ahmad Heryawan mengapresiasi capaian NTB yang berhasil menduduki posisi pertama provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi se-Indonesia. Menurut Aher, salah satu pendongkrak ekonomi NTB ialah keunikan pariwisata syariah alias 'moeslems friendly tourism'-nya. Mengadaptasi, Aher menyebutkan bahwa saat ini Jabar pun tengah membangun satu masjid besar, serta memperbanyak pembangunan masjid di berbagai wilayah.
"Luar biasa NTB pertumbuhan ekonominya lebih tinggi dari Jabar. Jabar tahun 2016 pertumbuhan ekonominya paling tinggi dari provinsi-provinsi se-Jawa, tapi ternyata Alhamdulillah NTB lebih tinggi lagi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi di pulau Jawa," kata Aher.
"Ada perkembangan yang sangat menarik dan unik juga adalah pariwisata syariah, moeslems friendly tourism. Tandanya bisa kelihatan, kalau masuk kawasan kota ada masjid besar dulu sebelum kita bertemu pariwisata. Insha Allah kita (Jabar) juga sedang membangun masjid besar, di berbagai tempat juga kita membangun masjid," lanjutnya.
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. TGB Muhammad Zainul Majdi menilai Jawa Barat sebagai provinsi yang kondusif meski jumlah penduduknya tertinggi se-Indonesia. Ditemui usai silaturahim di Gedung Sate Bandung, Senin (5/6/2017), M. Zainul mengungkapkan rasa kagumnya pada kepemimpinan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan mengatakan pihaknya ingin belajar bagaimana pengelolaan kepemerintahan.
"Kita di NTB ingin juga bisa belajar terus dari Jawa Barat mengelola provinsi yang kondusif, aman dan nyaman untuk semua," ungkap Gubernur NTB yang akrab disapa Tuan Guru Bajang.
"Jabar itu provinsi yang penduduknya itu hampir 10x lipat dibanding NTB. Kalau jumlah penduduk itu bisa dianalogkan dengan kompleksitas masalah, bisa jadi 10x lipat lebih kompleks sisi masalahnya. Tapi berhasil dikelola dengan baik oleh beliau (Aher)," sanjungnya.
Selain itu, M. Zainul juga ingin mencontoh bagaimana perkembangan industri kreatif yang diterapkan di Jawa Barat. Menurutnya sebagai penunjang sektor pariwisata, industri kreatif memegang peranan penting, dan Jabar sebagai pusat kreativitas Indonesia selain Yogyakarta, cocok untuk dijadikan role model.
"Salah satu yang harus terus menyangga (sektor pariwisata) itu kan industri kreatif, dan itu membutuhkan kreativitas anak-anak muda kita dan KUMKM kita. Dari Jabar kita banyak belajar," ujar Gubernur yang memimpin NTB selama dua periode tersebut.
Disinggung terkait kerjasama, dengan kompak keduanya menegaskan bahwa antara kedua provinsi telah terjalin berbagai kerjasama sejak lama. "Kita tergabung di MPU juga sudah lama," tegas M. Zainul.
"Salah satu pemasok daging khususnya untuk di musim-musim idul adha juga dari NTB. Jangan heran kalau disini banyak sapi NTB tinggal di Jabar," timpal Aher.(Red/Hms)
Gubernur Ahmad Heryawan mengapresiasi capaian NTB yang berhasil menduduki posisi pertama provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi se-Indonesia. Menurut Aher, salah satu pendongkrak ekonomi NTB ialah keunikan pariwisata syariah alias 'moeslems friendly tourism'-nya. Mengadaptasi, Aher menyebutkan bahwa saat ini Jabar pun tengah membangun satu masjid besar, serta memperbanyak pembangunan masjid di berbagai wilayah.
"Luar biasa NTB pertumbuhan ekonominya lebih tinggi dari Jabar. Jabar tahun 2016 pertumbuhan ekonominya paling tinggi dari provinsi-provinsi se-Jawa, tapi ternyata Alhamdulillah NTB lebih tinggi lagi dari rata-rata pertumbuhan ekonomi di pulau Jawa," kata Aher.
"Ada perkembangan yang sangat menarik dan unik juga adalah pariwisata syariah, moeslems friendly tourism. Tandanya bisa kelihatan, kalau masuk kawasan kota ada masjid besar dulu sebelum kita bertemu pariwisata. Insha Allah kita (Jabar) juga sedang membangun masjid besar, di berbagai tempat juga kita membangun masjid," lanjutnya.
Gubernur Nusa Tenggara Barat (NTB) Dr. TGB Muhammad Zainul Majdi menilai Jawa Barat sebagai provinsi yang kondusif meski jumlah penduduknya tertinggi se-Indonesia. Ditemui usai silaturahim di Gedung Sate Bandung, Senin (5/6/2017), M. Zainul mengungkapkan rasa kagumnya pada kepemimpinan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, dan mengatakan pihaknya ingin belajar bagaimana pengelolaan kepemerintahan.
"Kita di NTB ingin juga bisa belajar terus dari Jawa Barat mengelola provinsi yang kondusif, aman dan nyaman untuk semua," ungkap Gubernur NTB yang akrab disapa Tuan Guru Bajang.
"Jabar itu provinsi yang penduduknya itu hampir 10x lipat dibanding NTB. Kalau jumlah penduduk itu bisa dianalogkan dengan kompleksitas masalah, bisa jadi 10x lipat lebih kompleks sisi masalahnya. Tapi berhasil dikelola dengan baik oleh beliau (Aher)," sanjungnya.
Selain itu, M. Zainul juga ingin mencontoh bagaimana perkembangan industri kreatif yang diterapkan di Jawa Barat. Menurutnya sebagai penunjang sektor pariwisata, industri kreatif memegang peranan penting, dan Jabar sebagai pusat kreativitas Indonesia selain Yogyakarta, cocok untuk dijadikan role model.
"Salah satu yang harus terus menyangga (sektor pariwisata) itu kan industri kreatif, dan itu membutuhkan kreativitas anak-anak muda kita dan KUMKM kita. Dari Jabar kita banyak belajar," ujar Gubernur yang memimpin NTB selama dua periode tersebut.
Disinggung terkait kerjasama, dengan kompak keduanya menegaskan bahwa antara kedua provinsi telah terjalin berbagai kerjasama sejak lama. "Kita tergabung di MPU juga sudah lama," tegas M. Zainul.
"Salah satu pemasok daging khususnya untuk di musim-musim idul adha juga dari NTB. Jangan heran kalau disini banyak sapi NTB tinggal di Jabar," timpal Aher.(Red/Hms)