BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Menjelang Idul Fitri volume sampah di Kota Bandung kemungkinan akan meningkat, pasalnya, produksi sampah rumahan akan meningkat dua kali lipat dari hari biasa.
Warga Kelurahan Babakansari, Kecamatan Kiaracondong, Minah (54), mengaku setiap tahun saat Idul Fitri selalu kebanjiran sampah, karena tidak ada yang mengangkut. Padahal menurutnya setiap tahun volume sampah masyarakat bisa meningkat hingga dua kali lipat.
“Kalau lebaran sampah jadi dua kali lipat, seperti sampah makanan, sampah plastik, dan botol-botol yang tidak terpakai,” keluh Minah.
Sementara itu, menurutnya petugas yang datang untuk mengangkut sampah tidak sampai ke kampungnya, biasanya sampah diangkut menunggu selesai Idul Fitri. “Yang sampahnya diangkut cuma komplek perumahan saja, kalau perkampungan biasanya ditinggal,” ujar Minah.
Terkait hal tersebut Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung Salman Fauzi berdalih menjelang Idul Fitri pergerakan arus mudik keluar Kota Bandung lebih banyak daripada yang masuk Kota Bandung, dengan demikian menurutnya volume sampah di Kota Bandung akan berkurang saat Idul Fitri.
“Dengan jumlah pemudik yang keluar tersebut, maka jumlah timbulan sampah secara keseluruhan juga menjadi berkurang,” kilahnya. Namun dia mengkhawatirkan timbunan sampah pada titik kumpul warga saat malam takbir.
Menurutnya biasanya (saat takbiran, red) alun-alun Bandung dan Ujung Berung ada peningkatan jumlah sampah,tuturnya seraya mengatakan. selain itu, saat hari H penambahan sampah berpusat pada masjid-masjid besar di Kota Bandung.
Kemudian pada hari H dan H+1 fokus berada di tempat pemakaman dan tempat wisata,sementara untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya yakin PD Kebersihan telah memiliki langkah-langkah yang telah disiapkan, karena ini merupakan pengulangan dari tahun-tahun sebelumnya.
“Saya kira penambahan petugas penyapu dan pengangkutan sampah akan diperbanyak dan diperkuat pada titik-titik tertentu,” pungkasnya.(Red/sps)
Warga Kelurahan Babakansari, Kecamatan Kiaracondong, Minah (54), mengaku setiap tahun saat Idul Fitri selalu kebanjiran sampah, karena tidak ada yang mengangkut. Padahal menurutnya setiap tahun volume sampah masyarakat bisa meningkat hingga dua kali lipat.
“Kalau lebaran sampah jadi dua kali lipat, seperti sampah makanan, sampah plastik, dan botol-botol yang tidak terpakai,” keluh Minah.
Sementara itu, menurutnya petugas yang datang untuk mengangkut sampah tidak sampai ke kampungnya, biasanya sampah diangkut menunggu selesai Idul Fitri. “Yang sampahnya diangkut cuma komplek perumahan saja, kalau perkampungan biasanya ditinggal,” ujar Minah.
Terkait hal tersebut Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Bandung Salman Fauzi berdalih menjelang Idul Fitri pergerakan arus mudik keluar Kota Bandung lebih banyak daripada yang masuk Kota Bandung, dengan demikian menurutnya volume sampah di Kota Bandung akan berkurang saat Idul Fitri.
“Dengan jumlah pemudik yang keluar tersebut, maka jumlah timbulan sampah secara keseluruhan juga menjadi berkurang,” kilahnya. Namun dia mengkhawatirkan timbunan sampah pada titik kumpul warga saat malam takbir.
Menurutnya biasanya (saat takbiran, red) alun-alun Bandung dan Ujung Berung ada peningkatan jumlah sampah,tuturnya seraya mengatakan. selain itu, saat hari H penambahan sampah berpusat pada masjid-masjid besar di Kota Bandung.
Kemudian pada hari H dan H+1 fokus berada di tempat pemakaman dan tempat wisata,sementara untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya yakin PD Kebersihan telah memiliki langkah-langkah yang telah disiapkan, karena ini merupakan pengulangan dari tahun-tahun sebelumnya.
“Saya kira penambahan petugas penyapu dan pengangkutan sampah akan diperbanyak dan diperkuat pada titik-titik tertentu,” pungkasnya.(Red/sps)