BANDUNG,LENTERAJABAR.COM -Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jabar terus menggulirkan program Jaksa Masuk Pesantren (JMP). Kali ini Kejati Jabar menyambangi Pondok Pesantren Nurul Huda, di Jln. Rancabentang Dalam, Ciumbuleuit, Kec. Cidadap, Kota Bandung, Rabu (14/6/2017). Sebelumnya, Kejati Jabar mendatangi pesantren tertua di Kota Bandung, Pesantren Sukamiskin.
Menurut Kepala Kejati Jabar, Setia Untung Arimuladi, program tersebut merupakan salah satu cara yang dilakukan kejaksaan untuk mensosialisasikan pengetahuan hukum. "Terutama kepada remaja, karena remaja merupakan masa yang paling kritis. Mereka sedang mencari jati diri," ujar Untung di sela-sela kegiatan.
Ditambahkannya, tujuan digelarnya kegiatan itu supaya santri mengetahui apa itu hukum dan memahami hukum seperti apa. "Kami punya tagline Kenali Hukum Jauhkan Hukuman. Nah para santri harus mengenali hukum supaya tidak melanggar hukum. Harapannya generasi penerus ini menjadi tunas bangsa yang bisa mengisi pembangunan kedepan," tuturnya.
Lebih lanjut Untung menuturkan, respon masyarakat terkait program ini cukup baik. "Bagi yang ingin tinggal hubungi kita nanti akan kita akan datang hadir tanpa dipungut biaya," ujarnya.
Menurut Untung, program JMP dilakukan oleh Kejati Jabar dan seluruh Kejari yang ada di kota/kabupaten di Jabar.
"Tidak ada target khusus, tapi setidaknya 4 pesantren didatangi oleh satu Kejari. Di Jabar 'kan ada 25 Kejari ditambah Kejati. Program ini memang masih baru mudah-mudahan bisa diteruskan," pungkasnya.(Red/Sgm)
Menurut Kepala Kejati Jabar, Setia Untung Arimuladi, program tersebut merupakan salah satu cara yang dilakukan kejaksaan untuk mensosialisasikan pengetahuan hukum. "Terutama kepada remaja, karena remaja merupakan masa yang paling kritis. Mereka sedang mencari jati diri," ujar Untung di sela-sela kegiatan.
Ditambahkannya, tujuan digelarnya kegiatan itu supaya santri mengetahui apa itu hukum dan memahami hukum seperti apa. "Kami punya tagline Kenali Hukum Jauhkan Hukuman. Nah para santri harus mengenali hukum supaya tidak melanggar hukum. Harapannya generasi penerus ini menjadi tunas bangsa yang bisa mengisi pembangunan kedepan," tuturnya.
Lebih lanjut Untung menuturkan, respon masyarakat terkait program ini cukup baik. "Bagi yang ingin tinggal hubungi kita nanti akan kita akan datang hadir tanpa dipungut biaya," ujarnya.
Menurut Untung, program JMP dilakukan oleh Kejati Jabar dan seluruh Kejari yang ada di kota/kabupaten di Jabar.
"Tidak ada target khusus, tapi setidaknya 4 pesantren didatangi oleh satu Kejari. Di Jabar 'kan ada 25 Kejari ditambah Kejati. Program ini memang masih baru mudah-mudahan bisa diteruskan," pungkasnya.(Red/Sgm)