BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Menjelang lebaran suda menhadi tradisi di Indonesia untuk merayakan hari raya Idul Fitri itu di kampung halaman untuk mendukung kelancaran para pemudik didalam perjlanan.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat (Jabar) berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat khusunya para pemudik.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dodo Suhendar mengatakan saat ini pihaknya telah melakukan langkah-langkah untuk mengurangi resiko kecelakaan.
“Kami telah bekerjasama dengan semua pihak untuk mengurangi resiko kecelakaan lalau lintas salah satunya dengan melakukan pemeriksaan perhadap kesehatan para sopir angkutan umum,” kata Dodo di Bandung, Sabtu (17/6/2017).
Pemeriksaan tersebut dilakukan karena kesehatan sopir angkutan umum berpengaruh besar terhadap keselamatan para pemudik angkutan umum.
“Karena sopir yang tidak sehat berpotensi terjadi kecelakaan, dan yang paling penting itu adalah harus terbebas dari minuman alkohol,”ungkap Dodo.
Selain itu, Dinkes Jabar juga menyediakan posko kesehatan di beberapa jalur mudik dan telah berkoodinasi dengan Puskemas dan Rumah Sakit (RS) di Jawa Barat.
“Untuk posko dibagi tiga, Posko Puskesman, Puskesman sepanjang jalur mudik dan Rumah Sakit Rujukan serta ada tambahan mobil termasuk di daerah wisata,” ujarnya.
Sementara untuk jumlah Rumah Sakit yang buka saat masa mudik di Jawa Barat berjumlah 130 RS, Dokter 1400 orang, perawat 3000 orang, Puskesmas 762, ambulance 324 unit.
Dodo juga memberikan kiat-kiat agar perjalanan mudik aman dan selamat. Pertama siapkan fisik pengendara juga fisik kendaraan, jangan lupa bawa bekal untuk diperjalanan antispasi kemacetan, bawa minuman dan obat pribadi, khusus untuk supir istirahlah minimal 4 jam, ketika ada satu kondisi yang tidak baik langsung ke posko kesehatan terdekat karena gratis.
“Untuk daerah rawan macet seperti Karawang, Dinkes Jabar telah menyiapkan petugas kesehatan bermotor agar jangkau pertolongan pertama pada kecelakaan lebih mudah,” jelasnya.(Red/.Hms)
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat (Jabar) berkomitmen untuk memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat khusunya para pemudik.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Dodo Suhendar mengatakan saat ini pihaknya telah melakukan langkah-langkah untuk mengurangi resiko kecelakaan.
“Kami telah bekerjasama dengan semua pihak untuk mengurangi resiko kecelakaan lalau lintas salah satunya dengan melakukan pemeriksaan perhadap kesehatan para sopir angkutan umum,” kata Dodo di Bandung, Sabtu (17/6/2017).
Pemeriksaan tersebut dilakukan karena kesehatan sopir angkutan umum berpengaruh besar terhadap keselamatan para pemudik angkutan umum.
“Karena sopir yang tidak sehat berpotensi terjadi kecelakaan, dan yang paling penting itu adalah harus terbebas dari minuman alkohol,”ungkap Dodo.
Selain itu, Dinkes Jabar juga menyediakan posko kesehatan di beberapa jalur mudik dan telah berkoodinasi dengan Puskemas dan Rumah Sakit (RS) di Jawa Barat.
“Untuk posko dibagi tiga, Posko Puskesman, Puskesman sepanjang jalur mudik dan Rumah Sakit Rujukan serta ada tambahan mobil termasuk di daerah wisata,” ujarnya.
Sementara untuk jumlah Rumah Sakit yang buka saat masa mudik di Jawa Barat berjumlah 130 RS, Dokter 1400 orang, perawat 3000 orang, Puskesmas 762, ambulance 324 unit.
Dodo juga memberikan kiat-kiat agar perjalanan mudik aman dan selamat. Pertama siapkan fisik pengendara juga fisik kendaraan, jangan lupa bawa bekal untuk diperjalanan antispasi kemacetan, bawa minuman dan obat pribadi, khusus untuk supir istirahlah minimal 4 jam, ketika ada satu kondisi yang tidak baik langsung ke posko kesehatan terdekat karena gratis.
“Untuk daerah rawan macet seperti Karawang, Dinkes Jabar telah menyiapkan petugas kesehatan bermotor agar jangkau pertolongan pertama pada kecelakaan lebih mudah,” jelasnya.(Red/.Hms)