JAKARTA,LENTERAJABAR.COM - Wakil Ketua Badan Kerjasama Antar Parlemen (BKSAP) Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Rofi' Munawar menanggapi serangan teror yang terjadi di London pada akhir pekan (4/6) kemarin sebagai signal perlunya kewaspadaan teror bom bagi kota-kota besar di dunia. Setidaknya London, sudah dua kali mengalami teror sepanjang tiga bulan terakhir.
"Target utama aksi serangan teror di London adalah meningkatkan ketakukan yang massif dan simultan bagi publik. Tentu saja, Kita mengecam teror tersebut dan mendorong pihak pemerintah melakukan langkah proaktif pemulihan yang komprehensif", ucap Rofi' Munawar kepada media pada hari senin, (5/6) di Jakarta.
Rofi menganalisis, serangan teror yang terjadi di London menggambarkan bahwa aksi tidak hanya dipusatkan kepada objek pertahanan dan strategis suatu negara, namun sudah mulai bergeser kepada objek publik dan pusat keramaian. Setidaknya, ini memberikan 'oksigen' publikasi yang ampuh bagi para teroris, karena mendapatkan peliputan yang massif dan tentu memproduksi ketakutan publik.
"Tiga serangan dalam tiga bulan terakhir di London, sebuah kota dengan tingkat keamanan yang sangat baik memberi signal perlunya kewaspdaan yang tinggi terhadap aksi teroris" tutur Legislator asal Jawa Timur ini.
Dua serangan teror terjadi pada sabtu (3/6) di London Brigde dan Borough Market, Londong Inggris. Tercatat berdasarkan perkembangan terbaru menyebabkan korban tewas mencapai 7 orang dan 48 orang terluka. Adapun tiga pelaku teror ditembak oleh polisi. Sebagai catatan, ini adalah serangan ketiga di Inggris dalam tiga bulan terakhir.
"Jelas ini sangat mengganggu kerja sama internasional dalam menjaga perdamaian dunia, yang menjadi agenda utama konstitusi semua negara" pungkas Rofi'.(Red/Rls)
"Target utama aksi serangan teror di London adalah meningkatkan ketakukan yang massif dan simultan bagi publik. Tentu saja, Kita mengecam teror tersebut dan mendorong pihak pemerintah melakukan langkah proaktif pemulihan yang komprehensif", ucap Rofi' Munawar kepada media pada hari senin, (5/6) di Jakarta.
Rofi menganalisis, serangan teror yang terjadi di London menggambarkan bahwa aksi tidak hanya dipusatkan kepada objek pertahanan dan strategis suatu negara, namun sudah mulai bergeser kepada objek publik dan pusat keramaian. Setidaknya, ini memberikan 'oksigen' publikasi yang ampuh bagi para teroris, karena mendapatkan peliputan yang massif dan tentu memproduksi ketakutan publik.
"Tiga serangan dalam tiga bulan terakhir di London, sebuah kota dengan tingkat keamanan yang sangat baik memberi signal perlunya kewaspdaan yang tinggi terhadap aksi teroris" tutur Legislator asal Jawa Timur ini.
Dua serangan teror terjadi pada sabtu (3/6) di London Brigde dan Borough Market, Londong Inggris. Tercatat berdasarkan perkembangan terbaru menyebabkan korban tewas mencapai 7 orang dan 48 orang terluka. Adapun tiga pelaku teror ditembak oleh polisi. Sebagai catatan, ini adalah serangan ketiga di Inggris dalam tiga bulan terakhir.
"Jelas ini sangat mengganggu kerja sama internasional dalam menjaga perdamaian dunia, yang menjadi agenda utama konstitusi semua negara" pungkas Rofi'.(Red/Rls)