BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Jawa Barat mengingatkan dinas Pendidikan Jawa Barat untuk untuk mengantisipasi segala praktik ilegal yang mungkin terjadi pada masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tingkat SMA/SMK sederajat 2017 untuk jalur akademik yang akan dimulai pada Senin (3/7/2017).
Menurut Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat. Ir. H. Abdul Hadi Wijaya, M.Sc setiap kegiatan PPDB sering kali terjadi praktek ilegal oleh pihak-pihak tertentu memanfaatkan untuk mencari keuntungan. Baik yang dilakukan oleh oknum sekolah maupun para calon orang tua agar anaknya dapat diterima, walaupun bila dilihat dari sisi akademik tidak memungkinkan karena nilainya dibawah standar.
Untuk mengantisipasi hal perbuatan ilegal tersebut, sejak dialih kelolanya SMA/SMK oleh Provinsi maka Kami minta Disdik Jawa Barat bisa lebih siap dan matang terkait PPDB SMA/SMK untuk jalur akademik ini. Praktik ilegal yang sangat memungkinkan terjadi saat PPDB berlangsung.” Ujarnya.
Sejumlah permasalahan pada saat pendaftaran PPDB SMA/SMK jalur non akademik seperti adanya masalah dalam pendaftaran online harus menjadi cerminan bagi Disdik Provinsi Jawa Barat saat menggelar pendaftaran PPDB jalur akademik .
Sekretaris FPKS DPRD Jabar ini mengingatkan .Kita harapkan hal tersebut jadi pelajaran bagi teman-teman di Disdik Jabar agar lebih siap lagi.
Ditekankannya juga, agar mekanisme yang dibuat benar-benar harus bisa meminimalisir setiap potensi kecurangan dalam pelaksanaan PPDB ini. Pokoknya jangan sampai ada pungli yang berdampak kepada anak yang memiliki kapasitas tapi tidak mendapat akses pendidikan. Tegasnya
Sementara itu, berdasarkaan pemantauan faktabandungraya.com disalah satu SMA di Bandung, menurut penuturan Asep (48) mengatakan, bahwa pihaknya telah berupaya mendaftarkan anaknya melalui PPDB Online, namun sulit diakses. Selalu gangguan, sehingga kami terpaksaa mendaftar secara manual degngan datang laangsung kesekolah.
“saya sudah mencoba mendaftarkan anak saya melalui PPDB Online tapi susah maasuk dan selalui gangguan, jaadi terpaksa saya mendatangi langsung ke sekolah ini”, keluh Asep kepada wartawan Senin (3/7).
Sebagai warga tentunya kita sangat berharap permasalahan PPDB SMA/SMK yang selama dikelola oleh Kota/Kabupaten tidak akan terjadi, tapi nyatanya sama saja. Hal ini menandakan bahwa pihak Disdik Jabar belum siap dan belum matang dalam mengantisipasi kemungkinan adanya gangguan pendaftaran PPDB Online, sesalnya.
Sementara itu, ditempat terpisah Kadisdik Jabar DR. Ahmad Hadadi mengatakan, para orang tua yang tidak dapat mengakses PPDB Online, tidak perlu khawatir, silakan langsung datang ke sekolah yang akan dituju.
“ Silakan datang langsung kesekolah yang dituju, dengan membawa persyaratan asli dan fotocopy yang telah ditentukan, seperti Ijazah, NEM , Raport, Akte Kelahiran, KK, KPT Orangtuanya. Bagi calon siswa yang belum keluar Ijazahnya dapat membawa SHUN (Sertifikasi Hasil Ujian Nasional) dari sekolah asalnya:, jelas Hadadi kepada wartawan melalui telepon selulernya.(Red/Sfj)
Menurut Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat. Ir. H. Abdul Hadi Wijaya, M.Sc setiap kegiatan PPDB sering kali terjadi praktek ilegal oleh pihak-pihak tertentu memanfaatkan untuk mencari keuntungan. Baik yang dilakukan oleh oknum sekolah maupun para calon orang tua agar anaknya dapat diterima, walaupun bila dilihat dari sisi akademik tidak memungkinkan karena nilainya dibawah standar.
Untuk mengantisipasi hal perbuatan ilegal tersebut, sejak dialih kelolanya SMA/SMK oleh Provinsi maka Kami minta Disdik Jawa Barat bisa lebih siap dan matang terkait PPDB SMA/SMK untuk jalur akademik ini. Praktik ilegal yang sangat memungkinkan terjadi saat PPDB berlangsung.” Ujarnya.
Sejumlah permasalahan pada saat pendaftaran PPDB SMA/SMK jalur non akademik seperti adanya masalah dalam pendaftaran online harus menjadi cerminan bagi Disdik Provinsi Jawa Barat saat menggelar pendaftaran PPDB jalur akademik .
Sekretaris FPKS DPRD Jabar ini mengingatkan .Kita harapkan hal tersebut jadi pelajaran bagi teman-teman di Disdik Jabar agar lebih siap lagi.
Ditekankannya juga, agar mekanisme yang dibuat benar-benar harus bisa meminimalisir setiap potensi kecurangan dalam pelaksanaan PPDB ini. Pokoknya jangan sampai ada pungli yang berdampak kepada anak yang memiliki kapasitas tapi tidak mendapat akses pendidikan. Tegasnya
Sementara itu, berdasarkaan pemantauan faktabandungraya.com disalah satu SMA di Bandung, menurut penuturan Asep (48) mengatakan, bahwa pihaknya telah berupaya mendaftarkan anaknya melalui PPDB Online, namun sulit diakses. Selalu gangguan, sehingga kami terpaksaa mendaftar secara manual degngan datang laangsung kesekolah.
“saya sudah mencoba mendaftarkan anak saya melalui PPDB Online tapi susah maasuk dan selalui gangguan, jaadi terpaksa saya mendatangi langsung ke sekolah ini”, keluh Asep kepada wartawan Senin (3/7).
Sebagai warga tentunya kita sangat berharap permasalahan PPDB SMA/SMK yang selama dikelola oleh Kota/Kabupaten tidak akan terjadi, tapi nyatanya sama saja. Hal ini menandakan bahwa pihak Disdik Jabar belum siap dan belum matang dalam mengantisipasi kemungkinan adanya gangguan pendaftaran PPDB Online, sesalnya.
Sementara itu, ditempat terpisah Kadisdik Jabar DR. Ahmad Hadadi mengatakan, para orang tua yang tidak dapat mengakses PPDB Online, tidak perlu khawatir, silakan langsung datang ke sekolah yang akan dituju.
“ Silakan datang langsung kesekolah yang dituju, dengan membawa persyaratan asli dan fotocopy yang telah ditentukan, seperti Ijazah, NEM , Raport, Akte Kelahiran, KK, KPT Orangtuanya. Bagi calon siswa yang belum keluar Ijazahnya dapat membawa SHUN (Sertifikasi Hasil Ujian Nasional) dari sekolah asalnya:, jelas Hadadi kepada wartawan melalui telepon selulernya.(Red/Sfj)