BANDUNG,LENTERAJABAR.COM- Dalam rangka meratakan kualitas pendidikan menengah di Jawa Barat, Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan (Aher) merotasi sekitar 130 kepala SMA/SMK se-Jabar. Melalui rotasi ini, Aher berharap kepala sekolah unggulan dapat menerapkan kepemimpinannya di sekolah lainnya, sehingga terjadi pemerataan kualitas di seluruh sekolah menengah di Jabar.
Hal ini secara legal dilakukan sesuai surat keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 821.2/kep.675-BKD/2017, tanggal 27 Juli 2017, tentang pengangkatan pejabat fungsional guru yang diberi tugas sebagai kepala sekolah menengah atas negeri dan sekolah menengah kejuruan negeri pada Dinas Pendidikan.
"Rotasi itu kita maksudkan untuk pemerataan kualitas pendidikan. Kemarin masalah PPDB, semua orang tertuju pada sekolah favorit. Makanya kita akan sebar kepala sekolahnya, jadi sekolah favorit merata seluruhnya," ungkap Aher, pada acara pelantikan pejabat Eselon II, III, IV, serta pelantikan SMA/SMK Negeri, di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jabar, di Gedung Sate, Jumat (28/9).
"Nanti tidak usah lagi jauh-jauh cari sekolah bagus, karena kualitasnya akan merata. Kadang-kadang, kualitas itu image juga, padahal guru-guru itu biasa, kepseknya biasa tapi yang daftar orang cerdas, berarti bahan dasarnya bagus, sehingga muncullah sekolah favorit, " sambung Aher.
Pada kesempatan sama, Aher melantik sebanyak 238 pejabat struktural Eselon III dan IV, berdasarkan surat keputusan Gubernur Jawa Barat nomor 821.28/Kep. 674-BKD/2017, tanggal 27 Juli 2017, tentang pengangkatan dan pemindahan pegawai negeri sipil dalam dan dari jabatan struktural/jabatan administrasi di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jabar.
Berdasarkan surat keputusan nomor 821.2/Kep. 676-BKD/2017, tanggal 27 Juli 2017, tentang pengangkatan dan pemindahan pegawai negeri sipil dalam dan dari jabatan struktural/jabatan pimpinan tinggi pratama di lingkungan pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat, melantik sebanyak empat orang aparatur sipil negara (ASN) tingkat Eselon II di Lingkup Pemerintah Provinsi Jabar.
“Kepala daerah ditugaskan untuk membina Aparatur Silpil Negara, adapun perubahan harus dilakukan demi hadirnya reformasi birokrasi, dan tatanan organisasi pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat yang lebih baik dan kuat dalam memenuhi tuntutan pelayanan publik. Tidak ada ‘like and dislike,’ tidak ada sogok-sogokan, yang ada adalah sebuah evaluasi, sebuah perbaikan tatanan struktur pemerintahan,” katanya.
Kepada para pejabat struktural yang dilantik, Gubernur mengatakan rotasi atau pergeseran posisi jabatan dimaksudkan untuk penyegaran organisasi. Hal yang tidak boleh dilupakan para eselon tersebut, yakni menunjukan kualitas dan kompetensi terbaiknya.
Aher pun menuntut para ASN tersebut supaya menegakan loyalitas kepada negara, serta menunjukkan kinerja yang sebaik-baiknya.
“Selamat bekerja, yang pertama loyalitas kepada negara, ke dua kinerja yang sebaik-baiknya, hanya dua tuntutan saya,” tegas Aher.
Sejumlah nama yang mengalami pergeseran, di antaranya Hening Widiatmoko yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, kini menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika. Sedangkan yang menggantikan Hening Widiatmoko adalah Anton Gustoni.
Dewi Sartika yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, kini menjabat sebagai Kepala Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan.
Dody Firman Nugraha, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan, saat ini mendapatkan amanat menjalankan tugasnya sebagai Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah.(Red)
Hal ini secara legal dilakukan sesuai surat keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 821.2/kep.675-BKD/2017, tanggal 27 Juli 2017, tentang pengangkatan pejabat fungsional guru yang diberi tugas sebagai kepala sekolah menengah atas negeri dan sekolah menengah kejuruan negeri pada Dinas Pendidikan.
"Rotasi itu kita maksudkan untuk pemerataan kualitas pendidikan. Kemarin masalah PPDB, semua orang tertuju pada sekolah favorit. Makanya kita akan sebar kepala sekolahnya, jadi sekolah favorit merata seluruhnya," ungkap Aher, pada acara pelantikan pejabat Eselon II, III, IV, serta pelantikan SMA/SMK Negeri, di Lingkungan Pemerintah Provinsi Jabar, di Gedung Sate, Jumat (28/9).
"Nanti tidak usah lagi jauh-jauh cari sekolah bagus, karena kualitasnya akan merata. Kadang-kadang, kualitas itu image juga, padahal guru-guru itu biasa, kepseknya biasa tapi yang daftar orang cerdas, berarti bahan dasarnya bagus, sehingga muncullah sekolah favorit, " sambung Aher.
Pada kesempatan sama, Aher melantik sebanyak 238 pejabat struktural Eselon III dan IV, berdasarkan surat keputusan Gubernur Jawa Barat nomor 821.28/Kep. 674-BKD/2017, tanggal 27 Juli 2017, tentang pengangkatan dan pemindahan pegawai negeri sipil dalam dan dari jabatan struktural/jabatan administrasi di lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi Jabar.
Berdasarkan surat keputusan nomor 821.2/Kep. 676-BKD/2017, tanggal 27 Juli 2017, tentang pengangkatan dan pemindahan pegawai negeri sipil dalam dan dari jabatan struktural/jabatan pimpinan tinggi pratama di lingkungan pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat, melantik sebanyak empat orang aparatur sipil negara (ASN) tingkat Eselon II di Lingkup Pemerintah Provinsi Jabar.
“Kepala daerah ditugaskan untuk membina Aparatur Silpil Negara, adapun perubahan harus dilakukan demi hadirnya reformasi birokrasi, dan tatanan organisasi pemerintah daerah Provinsi Jawa Barat yang lebih baik dan kuat dalam memenuhi tuntutan pelayanan publik. Tidak ada ‘like and dislike,’ tidak ada sogok-sogokan, yang ada adalah sebuah evaluasi, sebuah perbaikan tatanan struktur pemerintahan,” katanya.
Kepada para pejabat struktural yang dilantik, Gubernur mengatakan rotasi atau pergeseran posisi jabatan dimaksudkan untuk penyegaran organisasi. Hal yang tidak boleh dilupakan para eselon tersebut, yakni menunjukan kualitas dan kompetensi terbaiknya.
Aher pun menuntut para ASN tersebut supaya menegakan loyalitas kepada negara, serta menunjukkan kinerja yang sebaik-baiknya.
“Selamat bekerja, yang pertama loyalitas kepada negara, ke dua kinerja yang sebaik-baiknya, hanya dua tuntutan saya,” tegas Aher.
Sejumlah nama yang mengalami pergeseran, di antaranya Hening Widiatmoko yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, kini menjabat sebagai Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika. Sedangkan yang menggantikan Hening Widiatmoko adalah Anton Gustoni.
Dewi Sartika yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana, kini menjabat sebagai Kepala Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan.
Dody Firman Nugraha, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Peternakan dan Ketahanan Pangan, saat ini mendapatkan amanat menjalankan tugasnya sebagai Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah.(Red)