Notification

×

Iklan

Iklan

Gubernur Ahmad Heryawan dan Pemprov Jabar Bangun Kolam Restensi Untuk Tanggulangi Banjir

Senin, 10 Juli 2017 | 17:45 WIB Last Updated 2017-07-10T12:58:30Z
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher menegaskan Program Citarum Bestari (Bersih, Sehat, Indah dan Lestari) merupakan unggulan Pemprov Jawa Barat untuk mengubah kegagalan dalam pengelolaan air sungai itu menjadi bersih.
        
Menurut Kang Aher sapaan akrab pria berkacamata ini,program  unggulan  Citarum Bestari ini sudah menunjukkan  hasil signifikan.Program super unggulan, super prioritas, kami ingin mengubah kegagalan dalam pengelolaan air sungainya menjadi bersih," kata Ahmad Heryawan, di Gedung Sate Bandung jalan Diponegoro no 22 Kota Bandung beberapa waktu lalu.
        
Lebih lanjut dikatakn Aher,progrma ini sudah di gulirkan sejak 2014 lalu,dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan,tuturnya seraya  mengatakan ke depan dengan stakeholder dan masyarakat sekitar untuk mencanangkan gerakan tidak boleh membuang apa pun ke Sungai Citarum.
        
"Kami ingin ada komitmen agar ke depan itu jangan buang apa pun ke sungai, baik itu warga atau perusahaan sekitar Citarum,"Hingga saat ini menurut Aher, program Citarum Bestari telah memberikan hasil yang signifikan terhadap kondisi lingkungan di bantaran Sungai Citarum. Sampah-sampah yang selama ini terlihat sudah berkurang walaupun masih sulit untuk mengubah perilaku masyarakat agar tidak membuang sampah atau limbah rumah tangganya ke Citarum.

Menurut Aher,Alhamdullilah  di sebagian  sungai sudah bisa ditanami ikan,kemudian sampah fisiknya  sangat berkurang  di bandingkan sebelum adanya program ini ,jelasnya secara menambahkan secara kasat mata saya melihat ada perubahan yang signifikan. Meskipun tentu perilaku masyarakat belum berubah penuh ya. Tapi tidak sedahsyat semula,” ucap Aher.
        
Agar efektif ,program Citarum Bestari ini juga melibatkan perusahaan terutama  perusahaan atau pelaku industri  yanga da di  di sekitar sungai Citarum.Berbagai  sosialisasi dan pemahaman kepada para pelaku usaha agar setiap perusaha itu  memiliki Instalasi  pengelolaan Limbah(Ipal).

"Kita bersama pelaku isdustri tersebut melakukan perbaikan ipal ,mendayagunakan ipal ,ipalnya digunakan bukan hanya di buat,namun bila perusahan itu masi membandel maka sanksi law inforcement akan di berikan.

Ditamabhkan Aher dari sisi penegakan hukum,pihaknya juga  telah membentuk  Satuan Manunggal satu Atap(Samsat) untuk Citarum dengan melibatkan bebrbagi unsur yaitu:Aparat Pemprov Jawa Barat,
Pemkab/pemkot terkait,Kejaksaan Tinggi Jawa Barat,Kepisian Daerah Jabar,TNI, juga BBWS(unsur pemerintah pusat)

Sungai Citarum mengaliri 420 ribu hektar sawah,yang menjadi sumber pangan masyarakat Jabar termasuk Jakarta.18 persen pangan nasional berasal dari jabar dan 12 persen persawahan di aliri sungai citarum juga  listrik yang digerakkan lawat air sungai ini menghasilkan 2.500 megawatt listrik denagn PLTA terbesar di Indonesia,terang Aher.

Selain itu juga Pemprov Jabar  juga melibatkan masyarakat desa di sekitar bantaran Sungai Citarum. Pelibatan masyarakat ini disebut Ecovillage atau desa berbudaya lingkungan. Ada 277 desa terlibat dalam program ini, 190 desa diantaranya ada di Cekungan Bandung yang langsung berhubungan dengan Citarum.

Ecovillage ini merekrut sebagian masyarakat desa (ecovillager) sebagai kader dan relawan Citarum. Mereka dilatih dan diberikan pemahaman tentang lingkungan yang wajib disebarkan luaskan pengetahuan dan pemahaman yang telah mereka miliki kepada masyarakat lain. 

Hasilnya, Alhamdulillah sungai-sungai lebih bersih, kemudian tempat-tempat sampah yang biasa hadir di tepi sungai sudah tidak ada, tempat-tempat sampah di pinggiran sungai sudah jadi taman. Kemudian sejumlah sungai sudah bersih dan karena bersih kemudian bisa ditanami ikan, sehingga tempat-tempat pembuangan sampah atau sungai-sungai yang dulu penuh dengan pembuangan sampah, sekarang sudah penuh dengan ikan,” pungkas. (Red)
×
Berita Terbaru Update