BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher menegaskan Program Citarum
Bestari (Bersih, Sehat, Indah dan Lestari) merupakan unggulan Pemprov
Jawa Barat untuk mengubah kegagalan dalam pengelolaan air sungai itu
menjadi bersih.
Menurut Kang Aher sapaan akrab pria berkacamata ini,program unggulan Citarum Bestari ini sudah menunjukkan hasil signifikan.Program super unggulan, super prioritas, kami ingin mengubah kegagalan dalam pengelolaan air sungainya menjadi bersih," kata Ahmad Heryawan, di Gedung Sate Bandung jalan Diponegoro no 22 Kota Bandung beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut dikatakn Aher,progrma ini sudah di gulirkan sejak 2014 lalu,dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan,tuturnya seraya mengatakan ke depan dengan stakeholder dan masyarakat sekitar untuk mencanangkan gerakan tidak boleh membuang apa pun ke Sungai Citarum.
"Kami ingin ada komitmen agar ke depan itu jangan buang apa pun ke sungai, baik itu warga atau perusahaan sekitar Citarum,"Hingga saat ini menurut Aher, program Citarum Bestari telah memberikan hasil yang signifikan terhadap kondisi lingkungan di bantaran Sungai Citarum. Sampah-sampah yang selama ini terlihat sudah berkurang walaupun masih sulit untuk mengubah perilaku masyarakat agar tidak membuang sampah atau limbah rumah tangganya ke Citarum.
Menurut Aher,Alhamdullilah di sebagian sungai sudah bisa ditanami ikan,kemudian sampah fisiknya sangat berkurang di bandingkan sebelum adanya program ini ,jelasnya secara menambahkan secara kasat mata saya melihat ada perubahan yang signifikan. Meskipun tentu perilaku masyarakat belum berubah penuh ya. Tapi tidak sedahsyat semula,” ucap Aher.
Agar efektif ,program Citarum Bestari ini juga melibatkan perusahaan terutama perusahaan atau pelaku industri yanga da di di sekitar sungai Citarum.Berbagai sosialisasi dan pemahaman kepada para pelaku usaha agar setiap perusaha itu memiliki Instalasi pengelolaan Limbah(Ipal).
"Kita bersama pelaku isdustri tersebut melakukan perbaikan ipal ,mendayagunakan ipal ,ipalnya digunakan bukan hanya di buat,namun bila perusahan itu masi membandel maka sanksi law inforcement akan di berikan.
Ditamabhkan Aher dari sisi penegakan hukum,pihaknya juga telah membentuk Satuan Manunggal satu Atap(Samsat) untuk Citarum dengan melibatkan bebrbagi unsur yaitu:Aparat Pemprov Jawa Barat,
Pemkab/pemkot terkait,Kejaksaan Tinggi Jawa Barat,Kepisian Daerah Jabar,TNI, juga BBWS(unsur pemerintah pusat)
Sungai Citarum mengaliri 420 ribu hektar sawah,yang menjadi sumber pangan masyarakat Jabar termasuk Jakarta.18 persen pangan nasional berasal dari jabar dan 12 persen persawahan di aliri sungai citarum juga listrik yang digerakkan lawat air sungai ini menghasilkan 2.500 megawatt listrik denagn PLTA terbesar di Indonesia,terang Aher.
Menurut Kang Aher sapaan akrab pria berkacamata ini,program unggulan Citarum Bestari ini sudah menunjukkan hasil signifikan.Program super unggulan, super prioritas, kami ingin mengubah kegagalan dalam pengelolaan air sungainya menjadi bersih," kata Ahmad Heryawan, di Gedung Sate Bandung jalan Diponegoro no 22 Kota Bandung beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut dikatakn Aher,progrma ini sudah di gulirkan sejak 2014 lalu,dengan melibatkan seluruh pemangku kepentingan,tuturnya seraya mengatakan ke depan dengan stakeholder dan masyarakat sekitar untuk mencanangkan gerakan tidak boleh membuang apa pun ke Sungai Citarum.
"Kami ingin ada komitmen agar ke depan itu jangan buang apa pun ke sungai, baik itu warga atau perusahaan sekitar Citarum,"Hingga saat ini menurut Aher, program Citarum Bestari telah memberikan hasil yang signifikan terhadap kondisi lingkungan di bantaran Sungai Citarum. Sampah-sampah yang selama ini terlihat sudah berkurang walaupun masih sulit untuk mengubah perilaku masyarakat agar tidak membuang sampah atau limbah rumah tangganya ke Citarum.
Menurut Aher,Alhamdullilah di sebagian sungai sudah bisa ditanami ikan,kemudian sampah fisiknya sangat berkurang di bandingkan sebelum adanya program ini ,jelasnya secara menambahkan secara kasat mata saya melihat ada perubahan yang signifikan. Meskipun tentu perilaku masyarakat belum berubah penuh ya. Tapi tidak sedahsyat semula,” ucap Aher.
Agar efektif ,program Citarum Bestari ini juga melibatkan perusahaan terutama perusahaan atau pelaku industri yanga da di di sekitar sungai Citarum.Berbagai sosialisasi dan pemahaman kepada para pelaku usaha agar setiap perusaha itu memiliki Instalasi pengelolaan Limbah(Ipal).
"Kita bersama pelaku isdustri tersebut melakukan perbaikan ipal ,mendayagunakan ipal ,ipalnya digunakan bukan hanya di buat,namun bila perusahan itu masi membandel maka sanksi law inforcement akan di berikan.
Ditamabhkan Aher dari sisi penegakan hukum,pihaknya juga telah membentuk Satuan Manunggal satu Atap(Samsat) untuk Citarum dengan melibatkan bebrbagi unsur yaitu:Aparat Pemprov Jawa Barat,
Pemkab/pemkot terkait,Kejaksaan Tinggi Jawa Barat,Kepisian Daerah Jabar,TNI, juga BBWS(unsur pemerintah pusat)
Sungai Citarum mengaliri 420 ribu hektar sawah,yang menjadi sumber pangan masyarakat Jabar termasuk Jakarta.18 persen pangan nasional berasal dari jabar dan 12 persen persawahan di aliri sungai citarum juga listrik yang digerakkan lawat air sungai ini menghasilkan 2.500 megawatt listrik denagn PLTA terbesar di Indonesia,terang Aher.
Selain itu juga Pemprov Jabar juga
melibatkan masyarakat desa di sekitar bantaran Sungai Citarum. Pelibatan
masyarakat ini disebut Ecovillage atau desa berbudaya lingkungan. Ada
277 desa terlibat dalam program ini, 190 desa diantaranya ada di
Cekungan Bandung yang langsung berhubungan dengan Citarum.
Ecovillage ini merekrut sebagian
masyarakat desa (ecovillager) sebagai kader dan relawan Citarum. Mereka
dilatih dan diberikan pemahaman tentang lingkungan yang wajib disebarkan
luaskan pengetahuan dan pemahaman yang telah mereka miliki kepada
masyarakat lain.
Hasilnya, Alhamdulillah sungai-sungai lebih bersih,
kemudian tempat-tempat sampah yang biasa hadir di tepi sungai sudah
tidak ada, tempat-tempat sampah di pinggiran sungai sudah jadi taman.
Kemudian sejumlah sungai sudah bersih dan karena bersih kemudian bisa
ditanami ikan, sehingga tempat-tempat pembuangan sampah atau
sungai-sungai yang dulu penuh dengan pembuangan sampah, sekarang sudah
penuh dengan ikan,” pungkas. (Red)