Notification

×

Iklan

Iklan

Hasil Survei Program Pasca Sarjana UIN Popularitas Deddy Mizwar Meningkat

Selasa, 04 Juli 2017 | 14:22 WIB Last Updated 2017-07-04T07:22:54Z
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Menjelang pemilihan kepala daerah (Pemilukada) Gubernur Jawa Barat,mulai bermunculan calon-calon untuk menjadi orang nomor satu di tatar parahyangan.

Berdasarkan  hasil survei Pilgub Jabar 2018 yang dirilis Program Pasca Sarjana UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Survei ini menunjukan fluktuasi tingkat popularitas dan elektabilitas sejumlah calon.

Tingkat popularitas dan elektabilitas Ridwan Kamil mulai turun dan tergerus sejumlah tokoh seperti Deddy Mizwar, Iwa Karniwa, dan Dedi Mulyadi.

Direktur PPS UIN Gunung Djati Agus Salim Mansyur memaparkan berdasarkan Hasil Survei ke-2 terhadap bakal calon Gubernur-Wakil Gubernur Jawa Barat untuk periode 2018-2023 dalam jangka waktu 22 Mei – 4 Juni 2018 terdapat lima bakal calon yang memiliki tingkat popularitas dan elektabilitas memadai untuk mencalonkan diri menjadi Gubernur Jawa Barat 2018.

“Mereka adalah Deddy Mizwar, Ridwan Kamil, Dede Yusup, Iwa Karniwa, dan Dedi Mulyadi. Tingkat popularitas mereka, mengalami fluktuasi jika dibandingkan dengan hasil survei pertama yang diselenggarakan 20 Maret – 1 April 2017,” katanya dalam rilis resmi pada wartawan di Bandung, Selasa (4/7/2017).

Dengan sampel 5.000 warga Jawa Barat yang sudah memiliki hak pilih, pada survey kedua tingkat popularitas Deddy Mizwar berada pada rangkin pertama menggeser Ridwan Kamil menjadi posisi kedua.

“Popularitas Deddy Mizwar meningkat dari 18,65% pada survey pertama, survey kedua menjadi 19,71%, sedangkan Ridwan Kamil menurun dari 24,28% pada survei pertama menjadi 18,49% pada survei kedua. Pun ketiga bakal calon lainnya mengalami pergeseran: Dede Yusup meningkat dari 15,68% menjadi 17,41%, Iwa Karniwa meningkat dari 8,99% menjadi 13,88%, dan Dedi Mulyadi meningkat dari 10,70% menjadi 11,60%,” paparnya.

Tim peneliti PPS UIN menunjukan bahwa tingkat elektabilitas mereka pun sama mengalami pergeseran dari survei pertama ke survei kedua. Kendati tingkat elektabilitas Ridwan Kamil masih pada peringkat pertama pada survey kedua, tetapi mengalami penurunan yang tajam.

Pada survey pertama tingkat elektabilitas Ridwan Kamil melejit 55,11%, tetapi pada survei kedua menurun menjadi 40,40%. Deddy Mizwar pada urutan kedua dengan meningkat dari 16,30% menjadi 22,38% pada survei kedua. Dede Yusup dari 11,68% meningkat menjadi 12,57%, Iwa Karniwa melejit dari 2,55% menjadi 10,44% , dan Dedi Mulyadi meningkat dari 6,17% menjadi 10,08% pada survei kedua.

“Berdasarkan pengamatan kami dari kelima besar bakal calon tersebut, Dede Yusuf yang nampaknya pasif tidak melakukan sosialisasi dalam bentuk apa pun, sehingga kami prediksi Dede Yusuf mungkin sudah tidak tertarik lagi untuk mencalonkan diri menjadi Gubernur Jawa Barat,” tuturnya.

Karena itu berdasarkan kesimpulan l dari kedua survei yang dilakukan pihaknya akan muncul empat pasang calon gubernur pada Pilgub Jabar 2018. “Walaupun hal itu masih mungkin berubah,” jelas Agus Salim Mansyur.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara pada sejumlah responden, Tim Peneliti mempersepsi turunnya persentase tingkat popularitas dan elektabilitas Ridwan Kamil dipengaruhi banyak hal.

Namun, yang tertangkap dalam kajian kualitatif tim peneliti untuk tingkat elektabilitas ada kecenderungan responden terpengaruh oleh pemberitaan dan informasi terkait dengan diusungnya pencalonan Ridwan Kamil oleh Partai Nardem sebagaimana tanggapan miring sejumlah citizen.

Sementara itu, terkait tingkat popularitas Ridwan Kamil berdasarkan jumlah responden tidak mengalami penurunan yang signifikan turunnya persentase popularitas Ridwan Kamil karena bakal calon lainnya, khususnya bakal calon yang empat mengalami kenaikan.

“Kenaikan calon yang empat ini, terutama Deddy Mizwar, Iwa Karniwa, dan Dedi Mulyadi karena penggerakan mereka sudah mulai melakukan sosialisasi dalam berbagai bentuk, baik bertatap muka langsung maupun menggunakan media luar ruang, seperti spanduk dan poster,” paparnya.

Adapun nama bakal calon yang persentasenya di bawah lima besar, menurut Agus, mereka dikategorikan sebagai bakal calon wakil gubernur. Dalam hasil suvey kedua, mereka memiliki tingkat popularitas yang berbeda-beda: Netty Prasetyani Hermawan (3,82%), Uu Ruzhanul Ulum (3.40%), Tb. Hasanuddin (2,36%), Puti Guntur Soekarno (2,22%), Soetrisno (1,92%), Iwan Sulanjana (1,60%), Inneu Purwadewi (1,10%), Agung Suryamal (0.90%), Irfan Suryanagara (0,89%), dan Haris Yuliana (0,75%).

Berdasarkan hasil survey kedua, tingkat elektabilitas mereka untuk menjadi bakal calon gubernur cukup rendah, tetapi untuk menjadi bakal calon wakil gubernur meningkat, yakni Uu Ruzhanul Ulum (5.42%), Netty Prasetyani Hermawan (4,96%), Tb. Hasanuddin (2,56%), Inneu Purwadewi (2,15%), Soetrisno (1,49%), Puti Guntur Soekarno (1,37%), Iwan Sulanjana (1,19%), Agung Suryamal (0.600%), Haris Yuliana (0,72%), dan Irfan Suryanagara (0,42%).

Lebih lanjut dijelaskan Agus, jumlah responden yang diambil adalah 5.000 warga Jawa Barat yang sudah memiliki hak pillih dengan persebaran di 27 kabupaten/kota yang ada di Jawa Barat secara stratified random sampling di tingkat kabupaten/kota.

Pemilihan jumlah responden per kabupaten/kota berdasarkan metode cluster dengan target komposisi secara purposif dari profesi pedagang, buruh, petani, PNS, serta pelajar dan mahasiswa dengan tingkat kepercayaan minimal 95 persen, sehingga memiliki margin of error maksimal 5%.

Adapun profile sample yang diambil sebagai berikut: Pendidikan: SD dan sederajat (11,93%), SMP dan sederajat 13,99%, SMA dan sederajat 44,05%, diploma 3,50%, sarjana 23,70%, magister 2,42%, dan doktor 0,40%. Usia : 16-25 tahun 18,08%, 25-30 tahun 26,04%, 30-40 tahun 28,38%, 40 tahun ke atas 17,60%. Jenis kelamin: 41% perempuan dan 59% laki-laki. Profesi : guru/dosen/ustaz : 18,99%, buruh/karyawan/pegawai : 24,09%, pelajar/mahasiswa: 19,90%, padagang/pengusaha/wiraswasta: 23,69%, lain-lain.(Red/Rls)
×
Berita Terbaru Update