Notification

×

Iklan

Iklan

Info Kesehatan Garam Penting bagi Kehidupan

Senin, 31 Juli 2017 | 18:40 WIB Last Updated 2017-07-31T11:40:15Z
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Masyarakat diminta jeli dalam memilih bumbu masakan pengganti garam. Teliti kandungan yodiumnya, apakah sudah mencapai 30-80 miligram yodium atau tidak.“Garam beryodium yang bagus warnanya putih dan kandungan yodium tidak lebih antara 30-80 miligram,” jelasnya.
Namun, konsumsi garam berlebihan juga beresiko hipertensi, dan penyakit ginjal. Sehingga konsumsi garam harus terkontrol.
Masyarakat diminta jeli dalam memilih bumbu masakan pengganti garam. Teliti kandungan yodiumnya, apakah sudah mencapai 30-80 miligram yodium atau tidak.“Garam beryodium yang bagus warnanya putih dan kandungan yodium tidak lebih antara 30-80 miligram,” jelasnya.

Namun, konsumsi garam berlebihan juga beresiko hipertensi, dan penyakit ginjal. Sehingga konsumsi garam harus terkontrol.Garam dapur sebagai bumbu pelengkap sudah menjadi bagian dalam makanan sehari-hari. Namun, sudah dua pekan bumbu pokok ini sulit ditemui di pasaran.

Di sisi lain, fungsi garam juga besar bagi kesehatan. Di balik rasanya yang asin, garam baik bagi metabolisme tubuh. Dalam garam dapur terkandung beberapa unsur kandungan manfaat misalnya, yodium, pospor, kalsium ataupun kalium.

Hal itu dikatakan Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat (Kesmas), Dinkes, Kota Bandung, Henny Rahayu Ningtyas. Masing-masing unsur dalam garam,tuturnya mempunyai fungsi di dalam metabolisme tubuh.

Tapi, seandainya manusia mengkonsumsi garam secara berlebihan maka akan timbul gangguan hipertensi, jantung bahkan kerja ginjal akan berat.“Jadi mengkonsumsi garam harus terkontrol,” ucap Henny kepada wartawan

Menurutnya jika manusia, khususnya anak, kekurangan asupan unsur yang terkandung di dalam garam, masa pertumbuhan kecerdasannya bakal terganggu. “Tapi jika terjadi pada orang dewasa kelenjar tiroidnya akan membengkak (gondok),” jelasnya.

Henny mengungkapkan, seandainya memang benar garam dapur di pasaran sulit didapatkan. Masyarakat bisa mengganti alternatif lain pengganti garam beryodium misalnya, mengkonsumsi buah-buahan, makanan kaleng atau keju.

Namun, mengkonsumsi buah dan keju tentunya harus dengan jumlah yang cukup banyak. Berbeda dengan garam yang bisa diukur takarannya. Satu sendok teh garam mengandung 2.000 miligram yodium. Sedangkan kebutuhan manusia dalam satu hari maksimal 3.000 miligram per hari.“Paling penting itu unsur yodiumnya bukan rasanya,” singkat Henny.

Masyarakat diminta jeli dalam memilih bumbu masakan pengganti garam. Teliti kandungan yodiumnya, apakah sudah mencapai 30-80 miligram yodium atau tidak. “Garam beryodium yang bagus warnanya putih dan kandungan yodium tidak lebih antara 30-80 miligram,” jelasnya.

Namun, konsumsi garam berlebihan juga beresiko hipertensi, dan penyakit ginjal. Sehingga konsumsi garam harus terkontrol.“Kalau mengkonsusmi garam sudah terukur (bisa terpenuhi), tapi kalau mengkonsumsi buah-buahan sulit menakarnya,” papar Henny.

Selain itu, Henny menyebut, ada alternatif lain pengganti garam yakni bumbu penyedap rasa. Namun, bumbu penyedap rasa tersebut tidak bisa dipastikan berapa jumlah kandungan yodium-nya,pungkasnya.(Red/Spb).



×
Berita Terbaru Update