BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mencanangkan Propinsi Layak Anak pada 2028. Target tersebut melebihi target nasional yang akan dicapai pada 2030 mendatang.
"Jadi tentu kalau Indonesia layak anak pada 2030 maka Jawa Barat harus lenih dahulu mencapai targetnya minimal dua tahun ke sebelumnya. Oleh karena itu, Jabar mencanangkan tahun 2028 sebagai provinsi layak anak,"kata Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan ketika membuka acara Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional ke 24 dan Hari Anak Nasional Tingkat Provinsi Jawa Barat 2017 di SOR Arcamanik, Bandung, Minggu (30/7/2017)
"Insya Allah kita menargetkan tahun 2028 sudah masuk dalam provinsi layak anak kebih dulu dibanding target nasional,"tambahnya
Heryawan menuturkan, kabupaten/kota di wilayah Jabar yang memiliki predikat layak anak mengalami peningkatan. Pada tahun 2015 terdapat enam kabupaten/kota sedangkan pada 2017 menjadi 15 kabupaten/kota.
"Jawa Barat sebagai propinsi layak anak. Tahun 2015 kota layak anak baru enam sedangankan 2017 di Palembang kita meningkat menjadi 15 Kabupaten/Kota layak anak yang ada di Jawa Barat,"ungkapnya.
Pemprov Jabar pun menargetkan petumbuhan kab/kota layak anak menjadi 20 wilayah. Lebih tinggi dari target nasional yang hanya 15 kabupaten/kota.
"Kalau tingkat nasional 15 maka kita dan kabupaten menuju layak anak ditargetkan di tingkat provinsi menjadi 20 kabupaten/kota,"tuturnya.
Aher sapaan Gubernur Jabar menjelaskan dari 15 kabupaten/kota di tingkat nasional baru 13 dan dua sudah kelas Nindya menuju kelas utama. "Yang dua se-Indonesua itu yaitu Solo dan Denpasar,"imbuhnya.
Aher pun mengimbau Jawa Barat agar tidaj tertinggal oleh Solo dan Denpasar. Pemprov Jabar menargetkan pada 2018 ke 15 kab/kota meningkat menjadi kelas utama.
"Dua yang dibikin menuju Utama adalah Kota Depok dan Kabupaten Bogor. Tentu kita unggulkan dua wilayah tersebut dan mudah-mudahan menuju kota layak anak tingkat utama menyusul Solo dan Denpasar. Tong eleh(jangan kalah-red)! Kita insya Alloh lebih hebat,"ungkapnya.
Oleh karena itu, lanjut Aher, kabupaten/kota layak anak ini bisa dipertahankan dengan berbagai kinerja. Pemprov Jabar pun optimis pada 2028 menjadi provinsi layak anak. "Insya Alloh kita optimis 2028 jadi provinsi layak anak. Jawa Barat harus lebih duku dari nasional,"ujarnya.
Hal tersebut bukan sesuatu yang mustahil mengingat dari elektrifikasi listrik masuk rumah tangga, pemerintah pusat mencanangkan 2015 hingga 84 persen. Sedangkan Jabar pada tahun 2016 sudah 97 persen. Padahal target nasional pada 2018 mencapai 84 persen."Alhamdulillah Jabar lebih dulu mencapai elektrifikasi sekitar 97 pada 2016 persen,"pungkasnya.(Red/Rls)
"Jadi tentu kalau Indonesia layak anak pada 2030 maka Jawa Barat harus lenih dahulu mencapai targetnya minimal dua tahun ke sebelumnya. Oleh karena itu, Jabar mencanangkan tahun 2028 sebagai provinsi layak anak,"kata Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan ketika membuka acara Puncak Peringatan Hari Keluarga Nasional ke 24 dan Hari Anak Nasional Tingkat Provinsi Jawa Barat 2017 di SOR Arcamanik, Bandung, Minggu (30/7/2017)
"Insya Allah kita menargetkan tahun 2028 sudah masuk dalam provinsi layak anak kebih dulu dibanding target nasional,"tambahnya
Heryawan menuturkan, kabupaten/kota di wilayah Jabar yang memiliki predikat layak anak mengalami peningkatan. Pada tahun 2015 terdapat enam kabupaten/kota sedangkan pada 2017 menjadi 15 kabupaten/kota.
"Jawa Barat sebagai propinsi layak anak. Tahun 2015 kota layak anak baru enam sedangankan 2017 di Palembang kita meningkat menjadi 15 Kabupaten/Kota layak anak yang ada di Jawa Barat,"ungkapnya.
Pemprov Jabar pun menargetkan petumbuhan kab/kota layak anak menjadi 20 wilayah. Lebih tinggi dari target nasional yang hanya 15 kabupaten/kota.
"Kalau tingkat nasional 15 maka kita dan kabupaten menuju layak anak ditargetkan di tingkat provinsi menjadi 20 kabupaten/kota,"tuturnya.
Aher sapaan Gubernur Jabar menjelaskan dari 15 kabupaten/kota di tingkat nasional baru 13 dan dua sudah kelas Nindya menuju kelas utama. "Yang dua se-Indonesua itu yaitu Solo dan Denpasar,"imbuhnya.
Aher pun mengimbau Jawa Barat agar tidaj tertinggal oleh Solo dan Denpasar. Pemprov Jabar menargetkan pada 2018 ke 15 kab/kota meningkat menjadi kelas utama.
"Dua yang dibikin menuju Utama adalah Kota Depok dan Kabupaten Bogor. Tentu kita unggulkan dua wilayah tersebut dan mudah-mudahan menuju kota layak anak tingkat utama menyusul Solo dan Denpasar. Tong eleh(jangan kalah-red)! Kita insya Alloh lebih hebat,"ungkapnya.
Oleh karena itu, lanjut Aher, kabupaten/kota layak anak ini bisa dipertahankan dengan berbagai kinerja. Pemprov Jabar pun optimis pada 2028 menjadi provinsi layak anak. "Insya Alloh kita optimis 2028 jadi provinsi layak anak. Jawa Barat harus lebih duku dari nasional,"ujarnya.
Hal tersebut bukan sesuatu yang mustahil mengingat dari elektrifikasi listrik masuk rumah tangga, pemerintah pusat mencanangkan 2015 hingga 84 persen. Sedangkan Jabar pada tahun 2016 sudah 97 persen. Padahal target nasional pada 2018 mencapai 84 persen."Alhamdulillah Jabar lebih dulu mencapai elektrifikasi sekitar 97 pada 2016 persen,"pungkasnya.(Red/Rls)