Notification

×

Iklan

Iklan

PDAM Bandung Gaet Jepang Antisipasi Kebocoran Air

Selasa, 18 Juli 2017 | 17:10 WIB Last Updated 2017-07-18T10:10:19Z
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtawening Kota Bandung bekerja sama dengan Pemerintah Kota Hamamatsu Jepang, sepakat untuk bekerja sama dan memfasilitasi pelaksanaan program pelatihan pencegahan kebocoran air minum.

Dirut PDAM Tirtawening Kota Bandung, Sonny Salimi mengatakan pihaknya akan mengirim enam karyawan/karyawati ke Kota Hamamatsu guna menimba ilmu bagaimana cara menekan tingkat kehilangan air melalui program kebocoran fisik air minum di pipa distribusi.

"Untuk tahap pertama di tahun 2017, ada enam orang yang akan studi di Hamamatsu. Mudah-mudahan, di 2018 kita bisa lebih banyak mengirimkan orang untuk studi di sana," katanya kepada wartawan di Bandung kemarin.

lebih lanjut dikatakan sonni,kesepakatan kerja sama hari ini adalah tindak lanjut dari pertemuan JICA, Dinas Pemukiman Penduduk, Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan serta Pemkot Bandung pada 13 Maret 2017 lalu,jelasnya.

menurutnya proyek ini berlangsung hingga 2019. Pada tahap awal, akan dikirim 'expert' bidang air minum dari Pemerintah Kota Hamamatsu ke PDAM Tirtawening Kota Bandung. Nah di November kita kirim enam orang ke sana," ungkapnya.

Sonny menerangkan meski baru sebatas bantuan program, namun tidak menutup kemungkinan, PDAM Tirtawening Kota Bandung ke depan, bakal meminta bantuan dalam bentuk materi.

"Saya belum bisa memprediksi, tetapi paling tidak akan memaksimalkan bantuan ini dalam bentuk apapun dan tidak ada salahnya kita akan mencoba meminta bantuan dalam bentuk dana seperti halnya kepada Negara Belanda," ungkapnya.

ditambahkannya adapun, Water Service Chief Executive, Kenji Terada mengatakan kebocoran air minum di Kota Bandung yang mencapai 30 persen, ditargetkan Shizouka Prefecture, Jepang dalam tiga tahun ke depan bisa ditekan hingga 20 persen.

"Ini tidak ada unsur timbal balik. Ini dari Pemerintah Kota Hamamatsu untuk memberikan bantuan terhadap teknologi yang kita miliki. Untuk saat ini hanya di Bandung saja. Kita akan kirim orang satu tahun dua kali," pungkasnya..(Red/Adk)
×
Berita Terbaru Update