Notification

×

Iklan

Iklan

Ridwan Kamil Jadi Narasumber Pada Raker Pemprov DIY

Jumat, 21 Juli 2017 | 15:51 WIB Last Updated 2017-07-21T08:52:52Z

BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Keseimbangan antara pembangunan ekonomi, sosial, budaya dan lingkungan menjadi kunci yang sangat penting dalam mewujudkan kehidupan masyarakat perkotaan yang bahagia.

"Saya meyakini sebuah teori masyarakat maju adalah masyarakat yang bahagia bukan masyarakat yang kaya raya, itulah kenapa di kota Bandung kita melakukan project indeks kebahagiaan, ini adalah inisiatif lokal agar warga yang belum kaya minimal bahagia,"

Hal tersebut diungkapkan Wali Kota Bandung, M Ridwan Kamil saat menjadi narasumber pada Rapat Kerja Pengendalian Pembangunan Daerah DIY Triwulan II/2017 memenuhi undangan Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X di Hotel Inna Garuda, Borobudur Hall, Jl. Malioboro No.60 Yogyakarta, Jumat (21/7/2016)

Dikatakan lebih lanjut oleh Ridwan, "Kebahagiaan menurut orang Bandung kebahagiaan berasal dari dua sumber, satu berkeluarga yang harmonis dan kedua dari rajin bersilaturahmi antar warga."

Untuk itu dituturkan Ridwan, dirinya menginisiasi program untuk mendorong dua sumber kebahagiaan ini, dengan mewajibkan kepada seluruh camat lurah untuk melakukan shalat jumat bersilaturahmi mendengarkan aspirasi warga di masjid-masjid berbeda setiap minggu, mendatangi warga-warga miskin membawa bantuan, membuka seluas luasnya ruang ruang silaturahmi.

Ridwan juga menggagas inovasi pelayanan kesehatan, seperti program Layad Rawat, yang akan mendongkrak indeks kebahagiaan warga Bandung. Program tersebut mengubah pola pelayanan, di mana dokter yang akan menjenguk warga dan merawat yang sakit.

Pola-pola pelayanan jemput bola seperti itu telah diterapkan Ridwan sejak awal pemerintahannya. Ia berpandangan bahwa dengan metode tersebut, warga bisa lebih memberi kepercayaan kepada pemerintah kota.

Hasil survei publik oleh INSTRAT bulan April tahun 2017 menunjukan 80,2% merasa bahagia menjadi warga Kota Bandung dan 88,8% bahagia menjadi warga kota Bandung,

"Hal-hal diatas adalah contoh bagaimana kota Bandung mengedepankan pembangunan humanis yang seimbang, pembangunan ekonomi tanpa mengabaikan sisi sosial serta lingkungan," dikatakan Ridwan kepada Bupati/Wali Kota se-Daerah Istimewa Yogyakarta

Orang nomor satu di Bandung itu bersama Rektor Universitas Gajah Mada, Panut Mulyono mengisi diskusi interaktif dengan tema "Knowledge Sharing Pembangunan Infrastruktur Perkotaan yang Humanis dan Berkelanjutan." Di sana, Ridwan memaparkan reformasi birokrasi Kota Bandung yang memanfaatkan berbagai teknologi.

Salah satu teknologi yang dipaparkan Ridwan adalah aplikasi pemantau kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN), yakni e-Remunerasi Kinerja. Dengan aplikasi tersebut, kinerja para ASN bisa terukur dan mendapatkan penghargaan sesuai dengan takaran kinerjanya.

Lebih jauh, ia berprinsip bahwa pembangunan yang berkelanjutan tidak hanya harus dilakukan di satu kota saja, melainkan juga harus dilakukan di seluruh Indonesia. Oleh karena itu ia tak segan-segan menghibahkan aplikasi smart city-nya kepada pemerintah kota/kabupaten lain di Indonesia. "Prinsip saya, kurangi kompetisi, perbanyak kolaborasi, karena kita NKRI," pungkas Ridwan.

Pada malam sebelumnya Ridwan Kamil menyempatkan diri menghadiri jamuan makan malam di rumah kediaman Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, di Keraton Kilen Jalan Rotowijayan Blok No. 1, Panembahan, Kraton, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta. (Red/Adk)
×
Berita Terbaru Update