JAKARTA.LENTERAJABAR.COM - Gubernur Jawa
Barat Ahmad Heryawan (Aher) membuka Business Review Quartal 2 2017 Bank Jawa
Barat dan Banten (BJB) di Discovery Hotel and Convention Ancol, Jl. Lodan Timur
No. 7, Jakarta Utara, Selasa (25/7/17). Sebagai sebuah bank pembangunan daerah
terbesar di Indonesia, menurut Aher BJB sudah saatnya bersaing dengan dunia
perbankan nasional.
“Ini semua tentu kerja keras seluruh jajaran Bank
BJB, sehingga Alhamdulillah kita bersyukur kepada Allah, Bank BJB hadir sebagai
bank daerah yang terbesar di Indonesia diantara provinsi-provinsi lain,” kata
Aher dalam sambutannya.
“Tentu persaingannya sudah selesai dengan bank
daerah. Persaingannya sekarang dengan perbankan nasional. Itulah para pesaing
kita untuk berkompetisi secara sehat tumbuh bersama-sama menjadi bagian dari
kemajuan perekonomian bangsa ini,” Tuturnya
Lebih lanjut dikatakannya untuk itu, Aher meminta
BJB lebih berperan aktif dalam meningkatkan manfaat seluas-luasnya untuk
masyarakat Indonesia umumnya dan masyarakat Jawa Barat dan Banten khususnya.
BJB harus menyentuh ekonomi masyarakat terkecil melalui pengucuran kredit mikro
atau terhadap UMKM.
“Mari kita telaah bersama peran BJB dalam kemajuan
perekonominan nasional. Tidak hanya maju, tidak hanya tumbuh tapi juga bisa
menghadirkan pemerataan. Oleh karena itu, perbankan harus punya peran dalam
urusan pemerataan tadi selain pertumbuhan laba, yang dinikmati oleh Pemerintah
Jawa Barat dan Banten dan seluruh stakeholder juga dinikmati seluruh keluarga
besar Bank BJB, dan tentu saja seluruh masyarakat Jawa Barat dan Banten,”
paparnya.
Aher juga ingin peran BJB terhadap ekonomi
kerakyatan harus dipertajam. Hal ini bisa dilakukan melalui pemahaman yang baik
tentang ekonomi kerakyatan itu sendiri. “Ekonomi kerakyatan bermakna bahwa
seluruh kekayaan negara yang dimiliki kita nikmati bersama-sama. Baik lembaga
yang mengolahnya itu ukurannya mikro, ukurannya kecil, rendah atau bahkan
ukurannya besar dan sangat besar. Tapi keseluruhan pengolahan alam semesta,
kekayaan alam sepenuhnya diperuntukkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran bangsa
kita,”papar Aher.
Implementasi lain ekonomi kerakyatan bisa
dilakukan melalui koperasi. Agar dunia perbankan bisa dirasakan oleh semua
kalangan baik pengusaha besar, menengah, maupun kecil, perbankan diharapan ikut
berperan serta dalam mengembangkan koperasi.“Memajukan koperasi harus bagian
dari misi perbankan. Koperasi tolong dicolek, tolong dilihat karena koperasi itu
menjadi bagian dari cara kita meratakan pendapatan,” ujar Aher.
Pencapaian kinerja Bank BJB pada Triwulan 2 Tahun
2017 cukup baik. Direktur Utama BJB Ahmad Irfan melaporkan bahwa total kredit
BJB sebesar Rp 67,895 Triliun atau tumbuh sebesar 12,91% year on year atau di
atas rata-rata pertumbuhan industri yang hanya tumbuh 8,7%. Pertumbuhan DPK
sebesar Rp 79 Triliun atau tumbuh sebesar 15,8% year on year atau diatas
rata-rata industri sebesar 11,2%.
Sementara laba sebelum pajak per Juni 2017 mencapai
117,8% dari target dalam rencana bisnis bank atau mencapai Rp 1,176 Triliun.
Sementara NPL Juni 2017 juga berhasil ditekan hingga berada di level 1,57%,
jauh lebih baik dibanding NPL industri yang saat ini tumbuh diangka 3,07%. Dan
total aset (belum termasuk anak perusahaan) per Juni 2017 mencapai Rp 101,8
Triliun atau tumbuh sebesar 12,09% year on year.
“Dapat kami sampaikan juga pada penutupan
perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia pada hari Jumat, 21 Juli 2017 lalu,
harga saham BJBR mencapai Rp 2 ribu per lembar saham dimana posisi saham BJBR
pada Juni 2016 lalu berada di level Rp 1.125 per lembar saham, meningkat
sebesar 77,7 persen,” ungkap Irfan.
Pada kesempatan ini, Irfan juga mengajak seluruh
jajaran Bank BJB untuk fokus dan meningkatkan kinerja ditengah gempuran para
pesaing yang semakin agresif meningkatkan bisnisnya. Tahun ini menjadi tahun
penting bagi BJB untuk membuktikan bahwa cemerlangnya kinerja BJB akan
berlangsung secara berkelanjutan dan berkesinambungan.
“Selain meningkatkan volumen kredit agar margin
perseroan terjaga, kami juga mengajak rekan-rekan untuk terus berkontribusi
meningkatkan business income. Sudah saatnya kita memikirkan cara lain guna
meningkatkan laba Bank BJB, yakni melalui optimalisasi berbagai channel yang
kita miliki agar transaksi secara keseluruhan dapat kita tingkatkan lebih baik
lagi,” pungkas Irfan. (Red)