Notification

×

Iklan

Iklan

Ahmad Heryawan ingin Bank Jabar Banten Peduli Ekonomi Masyarakat Kecil

Selasa, 08 Agustus 2017 | 10:54 WIB Last Updated 2017-08-08T04:32:51Z


JAKARTA.LENTERAJABAR.COM - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) membuka Business Review Quartal 2 2017 Bank Jawa Barat dan Banten (BJB) di Discovery Hotel and Convention Ancol, Jl. Lodan Timur No. 7, Jakarta Utara, Selasa (25/7/17). Sebagai sebuah bank pembangunan daerah terbesar di Indonesia, menurut Aher BJB sudah saatnya bersaing dengan dunia perbankan nasional.

“Ini semua tentu kerja keras seluruh jajaran Bank BJB, sehingga Alhamdulillah kita bersyukur kepada Allah, Bank BJB hadir sebagai bank daerah yang terbesar di Indonesia diantara provinsi-provinsi lain,” kata Aher dalam sambutannya.

“Tentu persaingannya sudah selesai dengan bank daerah. Persaingannya sekarang dengan perbankan nasional. Itulah para pesaing kita untuk berkompetisi secara sehat tumbuh bersama-sama menjadi bagian dari kemajuan perekonomian bangsa ini,” Tuturnya 

Lebih lanjut dikatakannya untuk itu, Aher meminta BJB lebih berperan aktif dalam meningkatkan manfaat seluas-luasnya untuk masyarakat Indonesia umumnya dan masyarakat Jawa Barat dan Banten khususnya. BJB harus menyentuh ekonomi masyarakat terkecil melalui pengucuran kredit mikro atau terhadap UMKM.

“Mari kita telaah bersama peran BJB dalam kemajuan perekonominan nasional. Tidak hanya maju, tidak hanya tumbuh tapi juga bisa menghadirkan pemerataan. Oleh karena itu, perbankan harus punya peran dalam urusan pemerataan tadi selain pertumbuhan laba, yang dinikmati oleh Pemerintah Jawa Barat dan Banten dan seluruh stakeholder juga dinikmati seluruh keluarga besar Bank BJB, dan tentu saja seluruh masyarakat Jawa Barat dan Banten,” paparnya.

Aher juga ingin peran BJB terhadap ekonomi kerakyatan harus dipertajam. Hal ini bisa dilakukan melalui pemahaman yang baik tentang ekonomi kerakyatan itu sendiri. “Ekonomi kerakyatan bermakna bahwa seluruh kekayaan negara yang dimiliki kita nikmati bersama-sama. Baik lembaga yang mengolahnya itu ukurannya mikro, ukurannya kecil, rendah atau bahkan ukurannya besar dan sangat besar. Tapi keseluruhan pengolahan alam semesta, kekayaan alam sepenuhnya diperuntukkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran bangsa kita,”papar Aher.

Implementasi lain ekonomi kerakyatan bisa dilakukan melalui koperasi. Agar dunia perbankan bisa dirasakan oleh semua kalangan baik pengusaha besar, menengah, maupun kecil, perbankan diharapan ikut berperan serta dalam mengembangkan koperasi.“Memajukan koperasi harus bagian dari misi perbankan. Koperasi tolong dicolek, tolong dilihat karena koperasi itu menjadi bagian dari cara kita meratakan pendapatan,” ujar Aher.

Pencapaian kinerja Bank BJB pada Triwulan 2 Tahun 2017 cukup baik. Direktur Utama BJB Ahmad Irfan melaporkan bahwa total kredit BJB sebesar Rp 67,895 Triliun atau tumbuh sebesar 12,91% year on year atau di atas rata-rata pertumbuhan industri yang hanya tumbuh 8,7%. Pertumbuhan DPK sebesar Rp 79 Triliun atau tumbuh sebesar 15,8% year on year atau diatas rata-rata industri sebesar 11,2%.

Sementara laba sebelum pajak per Juni 2017 mencapai 117,8% dari target dalam rencana bisnis bank atau mencapai Rp 1,176 Triliun. Sementara NPL Juni 2017 juga berhasil ditekan hingga berada di level 1,57%, jauh lebih baik dibanding NPL industri yang saat ini tumbuh diangka 3,07%. Dan total aset (belum termasuk anak perusahaan) per Juni 2017 mencapai Rp 101,8 Triliun atau tumbuh sebesar 12,09% year on year.

“Dapat kami sampaikan juga pada penutupan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia pada hari Jumat, 21 Juli 2017 lalu, harga saham BJBR mencapai Rp 2 ribu per lembar saham dimana posisi saham BJBR pada Juni 2016 lalu berada di level Rp 1.125 per lembar saham, meningkat sebesar 77,7 persen,” ungkap Irfan.

Pada kesempatan ini, Irfan juga mengajak seluruh jajaran Bank BJB untuk fokus dan meningkatkan kinerja ditengah gempuran para pesaing yang semakin agresif meningkatkan bisnisnya. Tahun ini menjadi tahun penting bagi BJB untuk membuktikan bahwa cemerlangnya kinerja BJB akan berlangsung secara berkelanjutan dan berkesinambungan.

“Selain meningkatkan volumen kredit agar margin perseroan terjaga, kami juga mengajak rekan-rekan untuk terus berkontribusi meningkatkan business income. Sudah saatnya kita memikirkan cara lain guna meningkatkan laba Bank BJB, yakni melalui optimalisasi berbagai channel yang kita miliki agar transaksi secara keseluruhan dapat kita tingkatkan lebih baik lagi,” pungkas Irfan. (Red)

×
Berita Terbaru Update