Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat mensupport program pemprov jabar untuk menjadikan kawasan Geopark Ciletuh menjadi Global Geopark yang diakui Unesco dengan mewujudkan kemantapan kondisi jalan menuju kawasan objek daerah tujuan wisata unggulan tersebut dalam kondisi mulus, tanpa lubang.
Hal ini diakui oleh pegiat wisata Ciletuh Endang Sutisna yang juga Ketua Paguyuban Alam Pakidulan Sukabumi (PAPSI) kepada wartawan di kawasan Panenjoan Ciletuh Pelabuhan Ratu Minggu(27/8) kemarin .
Lebih lanjut dikatakan Endang,sejak dibangunnya jalan menuju kawasan Geopark Ciletuh oleh Pemprov Jabar melalui Dinas BMPR cq. Balai Pengelolaan Jalan Wilayah II Sukabumi, kami merasa senang karena semakin banyaknya para wisatawan yang datang kesini,tuturnya.
Menurutnya dengan sarana jalan yang cukup bagus dan makin banyaknya wistawan yang berkunjung masyarakatpun merasakan pertumbuhan ekonomi yang semakin baik, pedagang, petani, yang ditandai dengan makin banyaknya penyedia Homestay oleh masyarakat setempat, hal ini, sudah mulai dirasakan masyarakat sejak dua tahun belakangan,ujarnya.
Ditambahkannya untuk mengantisipasi makin banyaknya kendaraan besar yang masuk Endang berharap, kondisi jalan yang sudah bagus ini agar diperlebar, agar bus-bus pariwisata terutama yang besar dapat masuk. Saat ini baru bus-bus sedang saja yang dapat masuk ke kawasan Geopark Ciletuh ini, katanya.
Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang (DBMPR) Jabar melalui Balai Pengelolaan Jalan Wilayah (BPKW) II Sukabumi, pada tahun 2016 lalu, membangun jalan mulai dari pertigaan jalan Waluran – Malereng sampai Tamanjaya (Pasar Ikan Ciwaru) sepanjang 34,8 km.
Sementara itu, ditempat terpisah, staf lapangan BPJ II Sukabumi, Sutisna, mengatakan, kondisi Jalan Kabupaten menuju kawasan Cilatuh, saat dikelola oleh Pemkab Sukabumi dalam kondisi rusak berat, dengan lebar badan jalan 4 meter plus bahu jalannya 2 meter (kiri 1 meter dan kanan 1 meter). Namun setelah statusnya menjadi jalan Provinsi, lebarnya menjadi 9 meter dengan badan jalan dari 4 meter menjadi 4,5 meter dan bahu jalan 4,5 meter.
Menurut, Sutisna, kondisi awal/ eksisting saat dikelola oleh Pemkab Sukabumi ada yang masih laben, ada sebagian sudah di Hotmix. Untuk itu, berhubung belum ada dukungan anggaran maka hanya dilakukan pemeliharaan. Pada tahun 2016 lalu dilakukan peningkatan.
Saat ini Kondisi jalan setelah didanai dari APBD Jabar 2016 sebesar Rp.91 M lebih, jalan sepanjang 34,8 km, jalan dalam kondisi mulus dan mantap, belum ada tanda-tanda perbaikan. Ini berarti hasil pekerjaan cukup baik.(Red)