Notification

×

Iklan

Iklan

Kemendikbud berikan KIP kepada 22.800 Siswa RMP Kota Bandung

Rabu, 09 Agustus 2017 | 17:14 WIB Last Updated 2017-08-09T10:14:06Z
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah menggelar Sosialisasi Percepatan dan Pencairan Program Indonesia Pintar, yang bertempat di SD BPI dan SDN Halimun Kota Bandung. Rabu (9/8).

Pada kegiatan sosialisasi itu hadir anggota DPR RI Nico Siahaan, Kepala Dinas Pendidikan Kota Bandung Elih Sudiapermana, Pimpinan Wilayah Bank Rakyat Indonesia (BRI) Kota Bandung Fankar Umran, dan Orangtua, serta siswa-siswi yang akan mendapatkan Kartu Indonesia Pintar (KIP).

Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar Wowon Widaryat mengatakan, secara serentak dan nasional Kemendikbud melaksanakan percepatan penyaluran atau proses program Indonesia Pintar yang akan berlangsung hari ini dan besok.

Sosialisasi ini dilaksanakan bersama pemerintah daerah dan bekerja sama Bank Rakyat Indonesia (BRI) yang ditunjuk untuk menyalurkan program Indonesia Pintar.

"Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan serentak melaksanakan percepatan penyaluran atau proses perogram indonesia pintar, bersama daerah dan BRI karena yang ditunjuk untuk meyalurkan program indonesia pintar untuk tingkat jenjang SD, dan SMP itu BRI. Hari ini dikota bandung dan besok di Kota cimahi," kata  Wowon kepada wartawan di sela-sela acara .

Menurutnya  ada sekitar 22.800 siswa di Kota Bandung yang akan menerima program Indonesia pintar. Dengan kategori anak-anak yang rawan melanjutkan pendidikan.

"Anak-anak ini yang katagori, miskin, kemudian yang pada prinsipnya untuk mempercepat akses wajib belajar 12 tahun, tidak ada lagi anak yang tidak sekolah karena tidak ada biaya. Kemudian anak-anak yatim piatu yang mendapatkan prioritas dari pemerintah," ungkapnya.

Proses KIP hari ini tidak lagi menggunakan virtual account, akan tetapi dengan cara diberikannya buku tabungan untuk anak-anak dalam mengakses atau mendapatkan biaya untuk pendidikannya.

"Hari ini melakukan percepatan dan pola nya berubah dulu itu pakai virtual account sekarang dengan tabungan anak-anak sudah mendapatkan buku tabungan, justru disini orang tua guru dapat mendampingi bagaimana mengelola uang, ada literasi keuangan, meskipun uangnya tidak seberapa tapi pola ini baik untuk anak-anak, dan menjadi pembelajaran juga mendapatkan uang, mengolah uang dan budaya menabung," katanya.

Selain itu, buku tabungan ini akan masuk secara otomatis ketika anak melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya.Jadi hari ini aktivasi masuk kedalam tabungan kedepan sudah otomatis dan ini akan sampai dengan jenjang berikutnya SMP dan SMA jadi nomor ini berlaku untuk keperluan pendidikan ketingkat selanjutnya,jelasnya.

Terkait jumlah anak-anak yang Rawan Melanjutkan Pendidikan (RMP) di Indonesia, Wowon menyebutkan KIP ini akan dibagikan kepada 19 juta siswa RMP, dengan total anggaran Rp4,6 Trilliun.Ini program pemerintah yang diberikan kepada anak-anak. 19 juta RMP total anggaran keseluruhan 4,6 trilliun. Dan uang ini diamanahkan serta di kelola oleh direktorat pembinaan SD,katanya.

Sehingga, sekitar Rp 450 ribu setahun, anak-anak akan mendapatkan biaya keperluan untuk membeli membeli buku, membeli baju, sepatu, diperlukan juga untuk transportasi dan ini untuk hal-hal yang pokok saja."Tidak boleh dibelikan untuk pulsa, tidak boleh dibelikan untuk jajan, dan untuk pengawasan sendiri adalah sekolah yang akan mengawasi,"pungkasnya.(Red)
×
Berita Terbaru Update