BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Bandung akan memberikan fasilitas dan dukungan bagi atlet di cabang olahraga (cabor) yang sudah ada kepastian terkait nomor pertandingan dan batasan usia berdasarkan SK KONI Jabar 129/2017. Dukungan fasilitas tersebut di antaranya uang saku atlet, bantuan perlengkapan latihan, hingga biaya try in hingga try out.
“Kita akan segera distribusikan dukungan ini jika mereka sudah serahkan SK-nya. Kita harud punya dasar untuk merealisasikan berbagai fasilitas dan dukungan ke cabang olahraga itu. Dengan demikian, tahapan pelaksanaan pelatcab pun bisa terus dilanjutkan,” kata Ketua KONI Kota Bandung Aan Johana Aan saat ditemui usai pelaksanaan rapat di GOR KONI Kota Bandung, Jalan Jakarta Kota Bandung, Selasa (1/8/2017).
Aan menuturkan, hingga saat ini baru sekitar 35 cabor dari total 57 cabor yang sudah diputuskan berlaga di Porda Jabar XIII, sudah memberikan komposisi atlet bayangan hasil seleksi. Sisanya masih menunggu kepastian nomor dan batasan usia yang akan ditetapkan oleh KONI Jabar, Pengprov cabor serta PB Porda Jabar XIII Kabupaten Bogor.
“Sebenarnya hampir semua cabor sudah melakukan seleksi untuk pembentukan tim bayangan Porda Jabar XIII Kota Bandung, namun belum diputuskan melalui SK karena kepastian nomor dan batasan usianya belum pasti. Hanya sekitar tiga cabor yang belum melakukan seleksi,” terangnya.
Pihaknya pun memberikan batas waktu hingga hari Jumat (4/8/2017) bagi cabor yang belum melakukan seleksi untuk secepatnya menggelarnya. Dengan demikian, keputusan terkait atlet yang akan masuk dalam komposisi tim bayangan Porda Jabar XIII Kota Bandung pun sudah bisa ditetapkan.
“Ini baru kejadian pertama menjelang pelaksanaan Porda. Pada pelaksanaan Porda sebelumnya, kepastian nomor dan batasan usia ini sudah diputuskan jauh-jauh hari sehingga agenda pelaksanaan pelatcab di setiap daerah pun tidak terganggu,” tuturnya.
Aan menegaskan, untuk penentuan nomor dan batasan usia yang belum diputuskan tersebut harus dilakukan secara fair. Pihaknya meminta pihak manapun yang berwenang menentukan nomor dan usia di Porda Jabar XIII lebih melihat pada kebutuhan serta kepentingan pembinaan di setiap daerah.
“Jangan melihat pada kepentingan sesaat yang dikedepankan yang justru mengabaikan pola pembinaan yang dilakukan. Hal itulah yang terjadi dimana tuan rumah justru mengajukan penawaran terhadap pihak pengda terkait raihan medali emas yang akan mereka dapatkan. Ini yang tidak benar. Untuk itu, kami tantang setiap daerah termasuk tuan rumah untuk menurunkan atlet yang murni dibina oleh daerah masing-masing di ajang Porda Jabar XIII nanti,” pungkasnya.(Red)
“Kita akan segera distribusikan dukungan ini jika mereka sudah serahkan SK-nya. Kita harud punya dasar untuk merealisasikan berbagai fasilitas dan dukungan ke cabang olahraga itu. Dengan demikian, tahapan pelaksanaan pelatcab pun bisa terus dilanjutkan,” kata Ketua KONI Kota Bandung Aan Johana Aan saat ditemui usai pelaksanaan rapat di GOR KONI Kota Bandung, Jalan Jakarta Kota Bandung, Selasa (1/8/2017).
Aan menuturkan, hingga saat ini baru sekitar 35 cabor dari total 57 cabor yang sudah diputuskan berlaga di Porda Jabar XIII, sudah memberikan komposisi atlet bayangan hasil seleksi. Sisanya masih menunggu kepastian nomor dan batasan usia yang akan ditetapkan oleh KONI Jabar, Pengprov cabor serta PB Porda Jabar XIII Kabupaten Bogor.
“Sebenarnya hampir semua cabor sudah melakukan seleksi untuk pembentukan tim bayangan Porda Jabar XIII Kota Bandung, namun belum diputuskan melalui SK karena kepastian nomor dan batasan usianya belum pasti. Hanya sekitar tiga cabor yang belum melakukan seleksi,” terangnya.
Pihaknya pun memberikan batas waktu hingga hari Jumat (4/8/2017) bagi cabor yang belum melakukan seleksi untuk secepatnya menggelarnya. Dengan demikian, keputusan terkait atlet yang akan masuk dalam komposisi tim bayangan Porda Jabar XIII Kota Bandung pun sudah bisa ditetapkan.
“Ini baru kejadian pertama menjelang pelaksanaan Porda. Pada pelaksanaan Porda sebelumnya, kepastian nomor dan batasan usia ini sudah diputuskan jauh-jauh hari sehingga agenda pelaksanaan pelatcab di setiap daerah pun tidak terganggu,” tuturnya.
Aan menegaskan, untuk penentuan nomor dan batasan usia yang belum diputuskan tersebut harus dilakukan secara fair. Pihaknya meminta pihak manapun yang berwenang menentukan nomor dan usia di Porda Jabar XIII lebih melihat pada kebutuhan serta kepentingan pembinaan di setiap daerah.
“Jangan melihat pada kepentingan sesaat yang dikedepankan yang justru mengabaikan pola pembinaan yang dilakukan. Hal itulah yang terjadi dimana tuan rumah justru mengajukan penawaran terhadap pihak pengda terkait raihan medali emas yang akan mereka dapatkan. Ini yang tidak benar. Untuk itu, kami tantang setiap daerah termasuk tuan rumah untuk menurunkan atlet yang murni dibina oleh daerah masing-masing di ajang Porda Jabar XIII nanti,” pungkasnya.(Red)