MAGELANG,LENTERAJABAR.COM-Negara Indonesia termasuk daerah yang rawan terhadap bencana alam,baik itu banjir,longsor,gempa bumi dan yang lainnnya.
Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy mengatakan, sekitar 30.000 sekolah berada di zona bencana yang tersebar di seluruh Indonesia,jelasnya pada penutupan Konferensi Nasional Pendidikan Bencana Tahun 2017 di Universitas Muhammadiyah Magelang Kamis (24/8/2017).
.
Lebih lanjut dikatakannya sebanyak 30.000 sekolah yang masuk dalam zona bencana dan nanti akan kita prioritaskan untuk mendapatkan pendidikan kebencanaan, kata Muhadjir Effendy seraya sekolah yang berada di zona bencana tersebut penanganannya tergantung tipe bencana di daerah tersebut.
"Sekarang sekolah-sekolah yang kita bangun baru sudah mulai standard, terutama di daerah rawan bencana gempa," katanya.
Ia menuturkan di masing-masing daerah itu sudah ada ukurannya berapa, daya tahannya berapa, bencana alam gempa di sana berapa besarnya, termasuk longsor dan banjir juga dihitung untuk penyesuaian pembangunan sekolah-sekolah baru.
Menyinggung tentang pendidikan kebencanaan apakah akan menjadi materi pelajaran di sekolah, dia mengatakan pendidikan kebencanaan tersebut tidak harus menjadi pelajaran di sekolah, tetapi menjadi tema-tema di dalam program ekstra kurikuler.
"Pendidikan kebencanaan menjadi tema-tema di dalam program ekstra kurikuler terutama dalam program penguatan karakter, karena nanti program penguatan karakter termasuk karakter yang suka menolong, gotong-royong, kemandirian. Itu bisa diakomodasi di dalam pendidikan kebencanaan," katanya.
Selain melakukan pemetaan sekolah di zona bencana, katanya pihaknya juga memperhatikan sekolah yang tidak layak akan kita perbaiki. Anggaran untuk memperbaiki sekolah tahun ini sekitar Rp 3 miliar,
pungkasnya.(Red)
Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Muhadjir Effendy mengatakan, sekitar 30.000 sekolah berada di zona bencana yang tersebar di seluruh Indonesia,jelasnya pada penutupan Konferensi Nasional Pendidikan Bencana Tahun 2017 di Universitas Muhammadiyah Magelang Kamis (24/8/2017).
.
Lebih lanjut dikatakannya sebanyak 30.000 sekolah yang masuk dalam zona bencana dan nanti akan kita prioritaskan untuk mendapatkan pendidikan kebencanaan, kata Muhadjir Effendy seraya sekolah yang berada di zona bencana tersebut penanganannya tergantung tipe bencana di daerah tersebut.
"Sekarang sekolah-sekolah yang kita bangun baru sudah mulai standard, terutama di daerah rawan bencana gempa," katanya.
Ia menuturkan di masing-masing daerah itu sudah ada ukurannya berapa, daya tahannya berapa, bencana alam gempa di sana berapa besarnya, termasuk longsor dan banjir juga dihitung untuk penyesuaian pembangunan sekolah-sekolah baru.
Menyinggung tentang pendidikan kebencanaan apakah akan menjadi materi pelajaran di sekolah, dia mengatakan pendidikan kebencanaan tersebut tidak harus menjadi pelajaran di sekolah, tetapi menjadi tema-tema di dalam program ekstra kurikuler.
"Pendidikan kebencanaan menjadi tema-tema di dalam program ekstra kurikuler terutama dalam program penguatan karakter, karena nanti program penguatan karakter termasuk karakter yang suka menolong, gotong-royong, kemandirian. Itu bisa diakomodasi di dalam pendidikan kebencanaan," katanya.
Selain melakukan pemetaan sekolah di zona bencana, katanya pihaknya juga memperhatikan sekolah yang tidak layak akan kita perbaiki. Anggaran untuk memperbaiki sekolah tahun ini sekitar Rp 3 miliar,
pungkasnya.(Red)