BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat mendukung rencana pembangunan dan pendistribusian jalur pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang yang dijalankan oleh PT Rekayasa Industri dan PT Energi Negeri Mandiri (ENM).
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov Jabar, Eddy Iskandar Muda Nasution mengatakan hal ini sesuai dengan rencana pengembangan energi di Jawa Barat. Pasalnya, pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan bahan bakar pembangkit listrik, transportasi, rumah tangga dan bahan baku industri.
Adanya proyek tersebut Pemprov Jabar menyambut berbagai peluang besar lain yang akan muncul setelah pelaksanaan proyek melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) termasuk untuk kepentingan masyarakat Jawa Barat.
"Pipa ini transmisi yang menghubungkan dari barat ke timur untuk kebutuhan pasokan gas di Pulau Jawa. Sampai saat ini proses pengerjaannya sudah sampai di Cirebon," katanya kepada wartawan di Bandung, Selasa (29/8/2017).
Menurut Eddy, pipa ini akan mengalirkan gas 350-500 million million cubic feet per day (mmcfd) dimana nanti dengan adanya aliran gas ini industri di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat akan tumbuh yang berdampak positif pada roda perekonomian masyarakat. "Adanya pipa tersebut akan memenuhi kebutuhan gas di wilayah Jawa Barat maupun Jawa Tengah," ungkapnya.
Direktur Sinergi Pengembangan dan Manajemen Risiko PT Rekayasa Industri, Yanuar Budinorman menuturkan pembangunan pipa gas Cirebon-Semarang merupakan bagian dari proyek integrasi pipa gas Trans Jawa yang direncanakan pembangunannya akan rampung pada 2021.
Adapun proyek Trans Jawa terdiri dari tiga proyek utama yaitu Jawa bagian barat yang meliputi jalur Cirebon-KHT sepanjang 84 km dan Tegalgede-Muara Tawar sepanjang 50 km. Kedua, Jawa bagian utara yaitu jalur Semarang-Gresik sepanjang 271 km dan East Java Gas Pipeline (EJGP)-Grati sepanjang 22,1 km.
"Pembangunan ini pun akan menjadi infrastruktur gas dari timur pulau Jawa ke Barat sehingga menjadi energi yang dapat mengakselerasi distribusi gas secara merata," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT ENM, Hermawan Eriadi mengatakan rencana pembangunan dan pendistribusian jalur pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang ini akan mendukung pula pembangunan anchor proyek strategis di Jawa Barat seperti pengembangan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) dan Aerocity di Kertajati Majalengka serta Pelabuhan Patimban di Subang.
Sebagai anak perusahaan dari BUMD PT Migas Hulu Jabar, kata Hermawan, pihaknya mendukung upaya PT Rekayasa Industri untuk membangun pipa gas tersebut dalam rangka meningkatkan ketahanan energi nasional.
"Kami berkomitmen akan menggunakan pipa transmisi gas Cirebon-Semarang sebagai sarana menyalurkan gas di wilayah Jawa Barat," pungkasnya.(Red/Hms)
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Prov Jabar, Eddy Iskandar Muda Nasution mengatakan hal ini sesuai dengan rencana pengembangan energi di Jawa Barat. Pasalnya, pemanfaatan gas bumi untuk kebutuhan bahan bakar pembangkit listrik, transportasi, rumah tangga dan bahan baku industri.
Adanya proyek tersebut Pemprov Jabar menyambut berbagai peluang besar lain yang akan muncul setelah pelaksanaan proyek melalui Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) termasuk untuk kepentingan masyarakat Jawa Barat.
"Pipa ini transmisi yang menghubungkan dari barat ke timur untuk kebutuhan pasokan gas di Pulau Jawa. Sampai saat ini proses pengerjaannya sudah sampai di Cirebon," katanya kepada wartawan di Bandung, Selasa (29/8/2017).
Menurut Eddy, pipa ini akan mengalirkan gas 350-500 million million cubic feet per day (mmcfd) dimana nanti dengan adanya aliran gas ini industri di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Barat akan tumbuh yang berdampak positif pada roda perekonomian masyarakat. "Adanya pipa tersebut akan memenuhi kebutuhan gas di wilayah Jawa Barat maupun Jawa Tengah," ungkapnya.
Direktur Sinergi Pengembangan dan Manajemen Risiko PT Rekayasa Industri, Yanuar Budinorman menuturkan pembangunan pipa gas Cirebon-Semarang merupakan bagian dari proyek integrasi pipa gas Trans Jawa yang direncanakan pembangunannya akan rampung pada 2021.
Adapun proyek Trans Jawa terdiri dari tiga proyek utama yaitu Jawa bagian barat yang meliputi jalur Cirebon-KHT sepanjang 84 km dan Tegalgede-Muara Tawar sepanjang 50 km. Kedua, Jawa bagian utara yaitu jalur Semarang-Gresik sepanjang 271 km dan East Java Gas Pipeline (EJGP)-Grati sepanjang 22,1 km.
"Pembangunan ini pun akan menjadi infrastruktur gas dari timur pulau Jawa ke Barat sehingga menjadi energi yang dapat mengakselerasi distribusi gas secara merata," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Utama PT ENM, Hermawan Eriadi mengatakan rencana pembangunan dan pendistribusian jalur pipa transmisi gas bumi Cirebon-Semarang ini akan mendukung pula pembangunan anchor proyek strategis di Jawa Barat seperti pengembangan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) dan Aerocity di Kertajati Majalengka serta Pelabuhan Patimban di Subang.
Sebagai anak perusahaan dari BUMD PT Migas Hulu Jabar, kata Hermawan, pihaknya mendukung upaya PT Rekayasa Industri untuk membangun pipa gas tersebut dalam rangka meningkatkan ketahanan energi nasional.
"Kami berkomitmen akan menggunakan pipa transmisi gas Cirebon-Semarang sebagai sarana menyalurkan gas di wilayah Jawa Barat," pungkasnya.(Red/Hms)