BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat optimis melakukan penyerapan anggaran mencapai 90 persen hingga November 2017.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar mengatakan selama ini terjadi pengendapan anggaran karena penundaan penagihan yang dilakukan oleh pengusaha kontraktor.
"Optimis sampai November mendatang penyerapan anggarannya bisa sampai 90 persen untuk Jawa Barat," katanya kepada wartawan di Gedung Sate Bandung kemarin.
Demiz sapaan Wagub Jabar mengungkapkan penilaian terhadap pengendapan anggaran harus dilihat dari realisasi sektor pelelangan aset maupun pembelanjaan modal.
"Yang mengendap tadi terkadang proyeknya jalan tapi penagihannya dilakukan dikemudian hari. Jadi harus dilihat seperti pelelangan aset atau pembelanjaan modal sampai sejauh mana terealisasi," paparnya.
Demiz mengungkapkan sejauh ini kontraktor sering kali melakukan penagihan di akhir pengerjaan proyek sehingga uangnya mengendap. Tapi dengan adanya modal berarti ada anggaran yang masuk ke masyarakat untuk melanjutkan roda perekonomian khususnya di wilayah Jawa Barat.
"Kalau proyeknya sudah jalan mungkin penagihannya dilakukan telat, jadi harus dilihat dulu, bukan sekadar anggarannya masih ada," tuturnya.
Terpenting yang harus diperhatikan jumlah anggaran yang terserap. Bukan jumlah nominal anggaran yang tersedia.
"Jadi harus dilihat dulu, bukan sekadar anggarannya masih ada. Juga membandingkan antara anggaran yang banyak dengan yang sedikit tapi berapa persen anggaran yang sudah terserap," ungkapnya.
"Bukan berapa banyaknya anggaran tapi yang harus diperhatikan berapa anggaran yang sudah terserap," tuturnya seraya menambahkan termasuk APBD yang jumlahnya kecil yang memungkinkan anggarannya tidak banyak terserap. Jadi harus dilihat "Saya kira setuju saja ada peringatan Pemerintah soal penyerapan anggaran ini tapi harus dilihat seperti apa realisasinya yang terjadi," pungkasnya.(Red/Hms)
.
Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar mengatakan selama ini terjadi pengendapan anggaran karena penundaan penagihan yang dilakukan oleh pengusaha kontraktor.
"Optimis sampai November mendatang penyerapan anggarannya bisa sampai 90 persen untuk Jawa Barat," katanya kepada wartawan di Gedung Sate Bandung kemarin.
Demiz sapaan Wagub Jabar mengungkapkan penilaian terhadap pengendapan anggaran harus dilihat dari realisasi sektor pelelangan aset maupun pembelanjaan modal.
"Yang mengendap tadi terkadang proyeknya jalan tapi penagihannya dilakukan dikemudian hari. Jadi harus dilihat seperti pelelangan aset atau pembelanjaan modal sampai sejauh mana terealisasi," paparnya.
Demiz mengungkapkan sejauh ini kontraktor sering kali melakukan penagihan di akhir pengerjaan proyek sehingga uangnya mengendap. Tapi dengan adanya modal berarti ada anggaran yang masuk ke masyarakat untuk melanjutkan roda perekonomian khususnya di wilayah Jawa Barat.
"Kalau proyeknya sudah jalan mungkin penagihannya dilakukan telat, jadi harus dilihat dulu, bukan sekadar anggarannya masih ada," tuturnya.
Terpenting yang harus diperhatikan jumlah anggaran yang terserap. Bukan jumlah nominal anggaran yang tersedia.
"Jadi harus dilihat dulu, bukan sekadar anggarannya masih ada. Juga membandingkan antara anggaran yang banyak dengan yang sedikit tapi berapa persen anggaran yang sudah terserap," ungkapnya.
"Bukan berapa banyaknya anggaran tapi yang harus diperhatikan berapa anggaran yang sudah terserap," tuturnya seraya menambahkan termasuk APBD yang jumlahnya kecil yang memungkinkan anggarannya tidak banyak terserap. Jadi harus dilihat "Saya kira setuju saja ada peringatan Pemerintah soal penyerapan anggaran ini tapi harus dilihat seperti apa realisasinya yang terjadi," pungkasnya.(Red/Hms)
.