BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Berkenaan dengan Pengecoran Jalan Nasional yaitu Jalan Soekarno Hatta mulai dari Ruas Perempatan Jl Ibrahim Adjie hingga Jalan Riung Bandung, Kepala Bagian Humas Setda Kota Bandung Yayan Ahmad Brillyana menyampaikan permohonan maaf kepada warga Kota Bandung atas ketidaknyamanan tersebut.
"Kami atas nama Pemerintah Kota Bandung menyampaikan Permohonan Maaf Sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan dan terganggunya lalu lintas di sepanjang Jl Soekarno Hatta," jelasnya saat ditemui di Balai Kota, Selasa (15/8/17)
Yayan juga menjelaskan, meskipun program perbaikan jalan tersebut merupakan program Pemerintah Pusat, tetapi tentu saja berimbas kepada warga Kota Bandung yang menggunakannya.
Sehingga, Yayan meminta kepada warga apabila melalui jalan tersebut agara betangkat lebih awal, atau mencari jalur alternatif.
"Agar tidak terhambat sebaiknya pergunakan jalur alternatif yang tidak langsung berhubungan dengan jalur pengecoran , sehingga meskipun memutar atau agak jauh tetapi tidak akan lama karena terjebak macet," tutur Yayan.
Yayan juga menambahkan Pemkot Bandung juga sudah meminta agar perbaikan jalan tersebut dapat dipercepat pengerjaannya.
"Kita juga meminta mereka agar dapat mempercepat proses pengerjaannya, agar dampaknya tidak terlalu lama," jelas Yayan.
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Metropolitan Kementrian PU Yuliansyah saat dihubungi melalui telepon mengatakan, progres pengecoran jalan Soekarno Hatta sepanjang kurang lebih 2 KM akan dilaksanakan diperkirakan memerlukan waktu 45-60 hari.
Yuliansyah menambahkan, pekerjaan tersebut merupakan lanjutan proyek perbaikan jalan sebelum Iedul Fitri lalu yang belum selesai.
Ditambahkannya proyek pekerjaan tersebut merupakan 1 paket yaitu penggantian LC menggunakan aspal binder leveling dan dilanjut dengan rigid ketebalan 30,5 cm
"Ini memang paket yang lalu tapi masih polosan, masih rentan air hujan makanya harus dibeton agar kuat ," tegas Yuliansyah.
Berkaitan dengan arus lalu lintas yang terganggu akibat proyek tersebut, Yuliansyah mengakui hal tersebut."Selama pouring (penuangan) beton akan terjadi kemacetan dengan jangka 1 minggu per lajur sebelum bisa kering dan dapat digunakan lajurnya ," pungkasnya.(Red/Hms)
"Kami atas nama Pemerintah Kota Bandung menyampaikan Permohonan Maaf Sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan dan terganggunya lalu lintas di sepanjang Jl Soekarno Hatta," jelasnya saat ditemui di Balai Kota, Selasa (15/8/17)
Yayan juga menjelaskan, meskipun program perbaikan jalan tersebut merupakan program Pemerintah Pusat, tetapi tentu saja berimbas kepada warga Kota Bandung yang menggunakannya.
Sehingga, Yayan meminta kepada warga apabila melalui jalan tersebut agara betangkat lebih awal, atau mencari jalur alternatif.
"Agar tidak terhambat sebaiknya pergunakan jalur alternatif yang tidak langsung berhubungan dengan jalur pengecoran , sehingga meskipun memutar atau agak jauh tetapi tidak akan lama karena terjebak macet," tutur Yayan.
Yayan juga menambahkan Pemkot Bandung juga sudah meminta agar perbaikan jalan tersebut dapat dipercepat pengerjaannya.
"Kita juga meminta mereka agar dapat mempercepat proses pengerjaannya, agar dampaknya tidak terlalu lama," jelas Yayan.
Sementara itu, Kepala Satuan Kerja Metropolitan Kementrian PU Yuliansyah saat dihubungi melalui telepon mengatakan, progres pengecoran jalan Soekarno Hatta sepanjang kurang lebih 2 KM akan dilaksanakan diperkirakan memerlukan waktu 45-60 hari.
Yuliansyah menambahkan, pekerjaan tersebut merupakan lanjutan proyek perbaikan jalan sebelum Iedul Fitri lalu yang belum selesai.
Ditambahkannya proyek pekerjaan tersebut merupakan 1 paket yaitu penggantian LC menggunakan aspal binder leveling dan dilanjut dengan rigid ketebalan 30,5 cm
"Ini memang paket yang lalu tapi masih polosan, masih rentan air hujan makanya harus dibeton agar kuat ," tegas Yuliansyah.
Berkaitan dengan arus lalu lintas yang terganggu akibat proyek tersebut, Yuliansyah mengakui hal tersebut."Selama pouring (penuangan) beton akan terjadi kemacetan dengan jangka 1 minggu per lajur sebelum bisa kering dan dapat digunakan lajurnya ," pungkasnya.(Red/Hms)