Notification

×

Iklan

Iklan

Respon Masalah Garam Komisi II DPRD Jabar Tinjau Petambak

Jumat, 04 Agustus 2017 | 14:47 WIB Last Updated 2017-08-05T07:48:19Z
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Komisi II DPRD Jabar, merespon gejolak masalah garam yang akhir-akhir ini mengalami persoalan diantaranya naiknya harga garam di beberapa lokasi. Untuk merespon hal tersebut, Komisi II DPRD Jabar meninjau kondisi petambak garam.

Demikian hal tersebut dikatakan, anggota Komisi II DPRD Jabar, R. Yunandar Eka Prawira  kepada wartawan di gedung dewan jalan Diponegoro no 27 kota Bandung saat dimintai tanggapannya soal tinggi dan langkanya garam di beberapa tempat di Jawa Barat  Jum'at (4/8).

Lebih lanjut dikatakan politisi muda dari FPDIP ini, ada beberapa lokasi yang ditinjau yaitu petambak garam di Indramayu dan Kabupaten Cirebon. Di kedua lokasi tersebut, harga garam naik di petambak 10 kali lipat masing-masing, di Kabupaten Indramayu dari Rp.400,- per Kg menjadi Rp.4.000,- per Kg serta di Kabupaten Cirebon dari Rp.200,- per Kg menjadi Rp.2.000,- per Kg.

Menurut Yuandar,kenaikan ini ada sisi positif, karena keuntungan dapat dinikmati oleh para petambak. Namun, dari sisi penggunaan garam karena lebih banyak digunakan untuk industri justru akan mengganggu kelangsungan industri seperti industi kuliner,jelas legislator daerah pemilihan Kota Bandung dan Cimahi ini.

Ditambahkannya dengan kondisi ini, Pemprov, Jabar diminta membuat solusi. Adapun solusi yang disiapkan adalah penggunaan teknologi yang bisa digunakan di semua musim.

Solusi berikutnya, Pemprov. Jabar membuat gudang yang bisa menampung stok barang . Dengan kehadiran gudang ini, juga dapat menjadi solusi agar stok garam dapat tetap terjaga baik dari sisi stok maupun stabilisasi harga.

Untuk menyiapkan gudang, ujar Yunandar Pemprov. Jabar bisa mengalokasikan dana melalui bantuan keuangan ke Kabupaten/Kota se Jawa Barat,pungkasnya.(Red)
×
Berita Terbaru Update