BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil resmi membuka Anjungan Perencanaan Kota Bandung atau yang lebih dikenal dengan Bandung Planning Gallery (BPG) di Balai Kota Bandung, Jl. Wastukancana No. 2 Bandung, Selasa (1/8/2017). Peresmian tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Bandung Yossi Irianto, Direktur British Council Paul Smith, Bupati Terpilih Sorong Johny Kamuru dan Wali Kota Parepare Taufan Pawe.
BPG yang terletak di sisi selatan Balai Kota Bandung, persis di sebelah Taman Sejarah, merupakan anjungan perencanaan kota pertama di Indonesia. Anjungan tersebut menampilkan kaleidoskop pembangunan kota di masa lalu, masa kini, dan perencanaan kota di masa yang akan datang. Berbagai maket pembangunan ditampilkan, mulai dari maket pusat Kota Bandung hingga peta tiga dimensi cekungan Bandung.
Kepala Badan Perencanaan, Penelitan, dan Pengembangan (Bappelitbang) Kota Bandung Heri Antasari mengungkapkan, BPG dirancang untuk menjadi wahana informasi pembangunan kota. Tujuan utamanya adalah agar setiap perencanaan pembangunan diketahui oleh masyarakat sehingga memunculkan nilai keterbukaan.
"Bandung planning gallery merupakan bentuk transparansi partisipasi masyarakat dalam pembangunan serta merupakan salah satu media yang dapat menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat umum, khususnya tentang perencanaan pembangunan Kota Bandung," terang Heri.
Di dalam BPG, sejarah dan perencanaan kota ditampilkan dalam berbagai produk kreatif. Pengunjung akan bisa menyaksikan sejarah Kota Bandung dalam bentuk video animasi interaktif, mulai dari bagaimana dataran Bandung terbentuk dari danau purba, kondisi geografis saat ini, hingga pembangunan Kota Bandung menjadi kota cerdas.
BPG juga difasilitasi dengan teknologi augmented reality yang bisa membuat pengunjung melihat perencanaan sistem transportasi Bandung, sejarah Bandung Baheula, dan merasakan sensasi berada di kota cerdas.
"Ruangan ini berisi tentang masa lalu Bandung, masa kini Bandung, masa depan Urban mobility, smart city, virtual reality Bandung teknopolis, ada area temporer dan dinamis, serta juga ada pojok konsultasi mengenai tata ruang dan desain pembangunan terkait dengan perencanaan pembangunan," ujar Heri.
Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil menambahkan, Bandung Planning Gallery ini menjadi wujud semangat dari open government dimana pemerintah membuka akses seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mengetahui informasi pembangunan. Selain itu, masyarakat bisa memberikan aspirasi melalui kanal yang telah disediakan di BPG.
"Planning gallery ini adalah semangat dari open government, mentransparankan pembangunan. Transparansi pembangunan ini kita bagi tiga ada pembelajarannya yaitu zona masa lalu dan zona sekarang," tutur Ridwan.
BPG juga memberikan fasilitas konsultasi pembangunan. Di salah satu sudut ruangan, telah ada konsultan yang bisa membantu memberikan saran pembangunan kepada warga. "Di sudut sana ada ruang konsultasi kalau kita mau bikin Café, usaha, bisa atau tidak, bisa masuk ruangan sebelah. Nanti ada yang memberikan masukan," imbuhnya.
Melalui Bandung Planning Gallery, Ridwan ingin menyampaikan bahwa reformasi penataan kota di Bandung telah berubah. Masyarakat bisa berpartisipasi aktif dalam membangun kota.
"Pembangunan di Bandung ini tidak top-down, tidak terputus, sangat transparan, tapi dalam bentuk sebuah ruang yang mengedukasi dan teknologis," pungkasnya.(Red)
BPG yang terletak di sisi selatan Balai Kota Bandung, persis di sebelah Taman Sejarah, merupakan anjungan perencanaan kota pertama di Indonesia. Anjungan tersebut menampilkan kaleidoskop pembangunan kota di masa lalu, masa kini, dan perencanaan kota di masa yang akan datang. Berbagai maket pembangunan ditampilkan, mulai dari maket pusat Kota Bandung hingga peta tiga dimensi cekungan Bandung.
Kepala Badan Perencanaan, Penelitan, dan Pengembangan (Bappelitbang) Kota Bandung Heri Antasari mengungkapkan, BPG dirancang untuk menjadi wahana informasi pembangunan kota. Tujuan utamanya adalah agar setiap perencanaan pembangunan diketahui oleh masyarakat sehingga memunculkan nilai keterbukaan.
"Bandung planning gallery merupakan bentuk transparansi partisipasi masyarakat dalam pembangunan serta merupakan salah satu media yang dapat menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah dengan masyarakat umum, khususnya tentang perencanaan pembangunan Kota Bandung," terang Heri.
Di dalam BPG, sejarah dan perencanaan kota ditampilkan dalam berbagai produk kreatif. Pengunjung akan bisa menyaksikan sejarah Kota Bandung dalam bentuk video animasi interaktif, mulai dari bagaimana dataran Bandung terbentuk dari danau purba, kondisi geografis saat ini, hingga pembangunan Kota Bandung menjadi kota cerdas.
BPG juga difasilitasi dengan teknologi augmented reality yang bisa membuat pengunjung melihat perencanaan sistem transportasi Bandung, sejarah Bandung Baheula, dan merasakan sensasi berada di kota cerdas.
"Ruangan ini berisi tentang masa lalu Bandung, masa kini Bandung, masa depan Urban mobility, smart city, virtual reality Bandung teknopolis, ada area temporer dan dinamis, serta juga ada pojok konsultasi mengenai tata ruang dan desain pembangunan terkait dengan perencanaan pembangunan," ujar Heri.
Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil menambahkan, Bandung Planning Gallery ini menjadi wujud semangat dari open government dimana pemerintah membuka akses seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mengetahui informasi pembangunan. Selain itu, masyarakat bisa memberikan aspirasi melalui kanal yang telah disediakan di BPG.
"Planning gallery ini adalah semangat dari open government, mentransparankan pembangunan. Transparansi pembangunan ini kita bagi tiga ada pembelajarannya yaitu zona masa lalu dan zona sekarang," tutur Ridwan.
BPG juga memberikan fasilitas konsultasi pembangunan. Di salah satu sudut ruangan, telah ada konsultan yang bisa membantu memberikan saran pembangunan kepada warga. "Di sudut sana ada ruang konsultasi kalau kita mau bikin Café, usaha, bisa atau tidak, bisa masuk ruangan sebelah. Nanti ada yang memberikan masukan," imbuhnya.
Melalui Bandung Planning Gallery, Ridwan ingin menyampaikan bahwa reformasi penataan kota di Bandung telah berubah. Masyarakat bisa berpartisipasi aktif dalam membangun kota.
"Pembangunan di Bandung ini tidak top-down, tidak terputus, sangat transparan, tapi dalam bentuk sebuah ruang yang mengedukasi dan teknologis," pungkasnya.(Red)