BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Kawasan Geopark Nasional Ciletuh-Palabuhanratu (GNCP) akan
dilakukan visitasi oleh pihak UNESCO Global Geopark (UGG) pada 1 – 4
Agustus mendatang. Visitasi ini akan menjadi penentuan penilaian kawasan
Ciletuh-Palabuhanratu sebagai Geopark kelas dunia versi UNESCO.
Pengakuan kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu sebagai Geopark kelas dunia merupakan upaya yang terus digulirkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dalam perwujudannya, Pemprov Jabar menggandeng sejumlah pihak, antara lain Universitas Padjadjaran, Pemerintah Kabupaten Sukabumi, dan PT. Biofarma, Tbk.
Kontribusi Universitas Padjadjaran dalam mengembangkan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu menjadi Geopark Global versi UNESCO didorong semakin kuat. Kontribusi ini menjadi nilai tambah dibanding rencana pengusulan geopark lainnya di Indonesia, dimana Unpad menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang terlibat dalam pengusulan geopark di Indonesia.
"Pasca ditetapkan sebagai kawasan Geopark Nasional, Unpad terus mendorong peningkatan aktivitas riset di Ciletuh," ujar Arief dari Humas Unpad, dalam keterangan persnya, Senin (31/7).
Walaupun fokus riset utama di Ciletuh terbagi menjadi tiga aspek, yaitu Geologi, Biodiversity, dan Budaya, namun Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad mendorong seluruh bidang keilmuan di Unpad ikut melakukan riset di sana.
Adapun aktivitas tim UNESCO di Ciletuh-Palabuhanratu akan mengunjungi sejumlah potensi geopark di kawasan tersebut. Keterlibatan masyarakat dalam kunjungan tersebut terlihat dari adanya penjelasan program edukasi program GNCP.
Tim UNESCO juga akan mengunjungi gedung Bumi Walagri Padjadjaran yang juga menjadi lokasi Pusat Penelitian Geopark dan Kebencanaan Unpad di Surade, Ujung Genteng, pada 3 Agutus. Di lokasi tersebut, tim Puslit Geopark yang diketuai Prof. Mega juga akan memamerkan beberapa aktivitas dan hasil riset akademisi Unpad yang sudah dilakukan di kawasan Ciletuh-Palabuhanratu.
Kegiatan kunjungan tim asesor UNESCO ini akan diintegrasikan dengan kegiatan “Unpad Summer Program 2017”. Sejumlah mahasiswa peserta Unpad Summer Program berasal berbagai perguruan tinggi di mancanegara.(Red)
Pengakuan kawasan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu sebagai Geopark kelas dunia merupakan upaya yang terus digulirkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Dalam perwujudannya, Pemprov Jabar menggandeng sejumlah pihak, antara lain Universitas Padjadjaran, Pemerintah Kabupaten Sukabumi, dan PT. Biofarma, Tbk.
Kontribusi Universitas Padjadjaran dalam mengembangkan Geopark Ciletuh-Palabuhanratu menjadi Geopark Global versi UNESCO didorong semakin kuat. Kontribusi ini menjadi nilai tambah dibanding rencana pengusulan geopark lainnya di Indonesia, dimana Unpad menjadi satu-satunya perguruan tinggi yang terlibat dalam pengusulan geopark di Indonesia.
"Pasca ditetapkan sebagai kawasan Geopark Nasional, Unpad terus mendorong peningkatan aktivitas riset di Ciletuh," ujar Arief dari Humas Unpad, dalam keterangan persnya, Senin (31/7).
Walaupun fokus riset utama di Ciletuh terbagi menjadi tiga aspek, yaitu Geologi, Biodiversity, dan Budaya, namun Rektor Unpad Prof. Tri Hanggono Achmad mendorong seluruh bidang keilmuan di Unpad ikut melakukan riset di sana.
Adapun aktivitas tim UNESCO di Ciletuh-Palabuhanratu akan mengunjungi sejumlah potensi geopark di kawasan tersebut. Keterlibatan masyarakat dalam kunjungan tersebut terlihat dari adanya penjelasan program edukasi program GNCP.
Tim UNESCO juga akan mengunjungi gedung Bumi Walagri Padjadjaran yang juga menjadi lokasi Pusat Penelitian Geopark dan Kebencanaan Unpad di Surade, Ujung Genteng, pada 3 Agutus. Di lokasi tersebut, tim Puslit Geopark yang diketuai Prof. Mega juga akan memamerkan beberapa aktivitas dan hasil riset akademisi Unpad yang sudah dilakukan di kawasan Ciletuh-Palabuhanratu.
Kegiatan kunjungan tim asesor UNESCO ini akan diintegrasikan dengan kegiatan “Unpad Summer Program 2017”. Sejumlah mahasiswa peserta Unpad Summer Program berasal berbagai perguruan tinggi di mancanegara.(Red)