SUKABUMI,LENTERAJABAR.COM - Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Sukabumi menggelar kegiatan High Level Meeting di hadiri dan dibuka Walikota Sukabumi H Mohamad Muraz. bertempat di Ruang Utama Balaikota Sukabumi senin kemarin.
Acara ini dihadiri ,Wiwiek Sisto Widayat,Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Barat termasuk SKPD terkait di Kota Sukabumi, BPS, BJB, Pertamina dan BULOG Kota Sukabumi.
Dalam sambutannya, Walikota menyampaikan bahwa inflasi kota Sukabumi sd Juli 2017 cukup tinggi, yaitu 3,92 persen (yoy) dan 3,16 persen (ytd).Angka itu lebih tinggi dibandungkan inflasi Jabar dan Nasional.
Lebih lanjut dikakataknnya komoditas penyumbang inflasi mencakup tarif listrik(AP) Daging Ayam Ras (VF).Adapun upaya yang telah dilakukan oleh Pemkot dalam rangka pengendalian inflasi adalah kegiatan pasar murah, kegiatan asosiasi pasar tani, perlindungan lahan pertanian pangan, gerakan tanam jagung, kebun bibit kelurahan serta keamanan-pangan-terpadu kota Sukabumi.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Barat Wiwiek menyampaikan bahwa berdasarkan data historis, andil inflasi kota Sukabumi masih bersumber dari kelompok Volatile Food.
Kelompok ini menyumbang inflasi tertinggi yang terindikasi disebabkan oleh adanya gangguan dalam pemenuhan pasokan sehingga diperlukan pendalaman informasi mengenai kendala pemenuhan pasokan.
Ditambahkannya agar inflasi dapat dikendalikan,ada beberapa hal yang bisa dilakukan seperti menyusun neraca pangan serta melakukan berbagai aksi nyata seperti operasi pasar, sidak, survei harga serta kerjasama antar daerah,paparnya.
High Level Meeting(HLM)ini tujuannya adalah meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program kerja pengendalian inflasi pascabulan ramadhan dan hari raya idul fitri.(Red/Hpi)
Acara ini dihadiri ,Wiwiek Sisto Widayat,Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Barat termasuk SKPD terkait di Kota Sukabumi, BPS, BJB, Pertamina dan BULOG Kota Sukabumi.
Dalam sambutannya, Walikota menyampaikan bahwa inflasi kota Sukabumi sd Juli 2017 cukup tinggi, yaitu 3,92 persen (yoy) dan 3,16 persen (ytd).Angka itu lebih tinggi dibandungkan inflasi Jabar dan Nasional.
Lebih lanjut dikakataknnya komoditas penyumbang inflasi mencakup tarif listrik(AP) Daging Ayam Ras (VF).Adapun upaya yang telah dilakukan oleh Pemkot dalam rangka pengendalian inflasi adalah kegiatan pasar murah, kegiatan asosiasi pasar tani, perlindungan lahan pertanian pangan, gerakan tanam jagung, kebun bibit kelurahan serta keamanan-pangan-terpadu kota Sukabumi.
Kepala Perwakilan BI Provinsi Jawa Barat Wiwiek menyampaikan bahwa berdasarkan data historis, andil inflasi kota Sukabumi masih bersumber dari kelompok Volatile Food.
Kelompok ini menyumbang inflasi tertinggi yang terindikasi disebabkan oleh adanya gangguan dalam pemenuhan pasokan sehingga diperlukan pendalaman informasi mengenai kendala pemenuhan pasokan.
Ditambahkannya agar inflasi dapat dikendalikan,ada beberapa hal yang bisa dilakukan seperti menyusun neraca pangan serta melakukan berbagai aksi nyata seperti operasi pasar, sidak, survei harga serta kerjasama antar daerah,paparnya.
High Level Meeting(HLM)ini tujuannya adalah meningkatkan efektifitas dan efisiensi pelaksanaan program kerja pengendalian inflasi pascabulan ramadhan dan hari raya idul fitri.(Red/Hpi)