BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Sekretaris Daerah Kota Bandung, Yossi Irianto
mengatakan, salah satu dampak dari modernisasi dan globalisasi adalah
meningkatnya partisipasi warga dalam pembangunan. Masyarakat tidak hanya
sebagai objek tetapu juga subjek yang turut serta merancang,
melaksanakan, bahkan mengendalikan pembangunan.
Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemkot Bandung sudah 2,5 tahun menggalakan program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK) sehingga saat ini Yossi menilai, kemanfataan program tersebut direspon baik oleh masyarakat meskipun hakikatnya PIPPK dibentuk sebagai strategi percepatan pembangunan.
“Sekarang sudah ada keinginan, semangat juang yang dikelola sendiri jauh lebih dahsyat kan hasilnya. Ini bagus, saat membangun negara kan pemerintah tidak serta merta mengintervensi, fungsinya itu fasilitator, justru negara kuat saat ada komunitas-komunitasnya,” kata Yossi dalam Musda LPM Kota Bandung di Gedung Bikasoga, Selasa (29/8/2017).
Dalam dua tahun terakhir, Yossi menilai perkembangan PIPPK baik walau dari sisi penyerapan anggaran masih perlu pemahaman bersama antara Lurah dan Camat. Tahun 2018 mendatang, pihaknya memiliki keinginan kuat memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan swakelola tersebut.
Berdasarkan evaluasi, Yossi juga megatakan, kehadiran Lembaga Pemberdayaan Mamsyarakat (LPM) sudah dirasakan manfaatnya dan masyarakat juga memiliki rasa tanggung jawab terhadap pembangunan. Ia menegaskan, dalam hal ini masyarakatlah yang berkontribusi membangun bersama dan LPM hanyalah lembaganya.(Red)
Untuk mewujudkan hal tersebut, Pemkot Bandung sudah 2,5 tahun menggalakan program Inovasi Pembangunan dan Pemberdayaan Kewilayahan (PIPPK) sehingga saat ini Yossi menilai, kemanfataan program tersebut direspon baik oleh masyarakat meskipun hakikatnya PIPPK dibentuk sebagai strategi percepatan pembangunan.
“Sekarang sudah ada keinginan, semangat juang yang dikelola sendiri jauh lebih dahsyat kan hasilnya. Ini bagus, saat membangun negara kan pemerintah tidak serta merta mengintervensi, fungsinya itu fasilitator, justru negara kuat saat ada komunitas-komunitasnya,” kata Yossi dalam Musda LPM Kota Bandung di Gedung Bikasoga, Selasa (29/8/2017).
Dalam dua tahun terakhir, Yossi menilai perkembangan PIPPK baik walau dari sisi penyerapan anggaran masih perlu pemahaman bersama antara Lurah dan Camat. Tahun 2018 mendatang, pihaknya memiliki keinginan kuat memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk melakukan swakelola tersebut.
Berdasarkan evaluasi, Yossi juga megatakan, kehadiran Lembaga Pemberdayaan Mamsyarakat (LPM) sudah dirasakan manfaatnya dan masyarakat juga memiliki rasa tanggung jawab terhadap pembangunan. Ia menegaskan, dalam hal ini masyarakatlah yang berkontribusi membangun bersama dan LPM hanyalah lembaganya.(Red)