BANDUNG,LENTERAJABAR.COM –DPRD provinsi Jawa Barat menganggap perilaku PSSI aneh. Pasalnya Bobotoh yang melakukan koreografi ‘Save Rohingya’ diganjar hukuman karena bermuatan politis.
Wakil Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Haris Yuliana menilai, PSSI salah menerjemahkan kondisi saat menentukan hukuman tersebut. Meski secara aturan sepak bola tidak boleh dikaitkan dengan kepentingan politik, menurutnya kepedulian terhadap warga Rohingya bukanlah kepentingan politik.
“Ini salah menerjemahkan situasi, ini tentang kemanusiaan,” kata Haris di Bandung, Sabtu (16/8).
Jika memang PSSI peduli terhadap kemanusiaan, Haris berharap PSSI menganulir hukuman kepada Persib. menurutnya penganuliran ini sebagai bentuk kepedulian organisasi tersebut terhadap kemanusiaan.
“Kita dorong PSSI bisa menganulir ini. Kalau perlu PSSI ikut serta (dalam aksi peduli Rohingya), penontonnya kan banyak,” ujarnya.
Meski begitu, dia mengaku ikut berdonasi untuk meringankan denda Persib akibat hukuman tersebut. Selain agar Persib tidak terbebani oleh hukuman tersebut, penggalangan donasi ini dilakukan sebagai bentuk protes bobotoh.
“Ini urusan empati kemanusiaan. Uang diberikan, karena bobotoh sudah menggugah rasa kemanusiaan ke masyarakat,” katanya.(Red/Rls)