BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Beredarnya surat keputusan palsu tentang pengusungan Ridwan Kamil dan Daniel Muttaqin sebagai calon gubernur dan wakil gubernur di media sosial berberapa waktu di sikapai serius Partai berlambang pohon beringin .
Badan Hukum dan HAM (Bakumham) DPD Partai Golkar Jabar melaporkan dugaan SK palsu pengusungan Ridwan Kamil-Daniel Muttaqin dari DPP Partai Golkar, ke Polda Jabar.
Akibat tersebarnya foto SK palsu, munucul keresahan para kader Golkar di Jawa Barat. Bahkan tidak sedikit kader yang menaikkan bendera Golkar setengah tiang dengan alasan demokrasi di tubuh Golkar sudah mati.
“Ada yang pasang spanduk ‘Save Golkar’, banyak sekali itu. Kita justru ingin oknum yang berbuat ini tahu bahwa hal-hal yang mereka lakukan ini bukan hal kecil, bukan hal untuk dipermainkan, ini berdampak luar biasa di akar rumput,” tegasnya.
Menurutnya, reaksi yang terjadi di internal golkar di jabar dan kabupaten/kota cukup beragam, ada yang kecewa, kaget, bahkan marah.“Macam-macamlah itu wajar, ada yang pasang bendera setengah tiang Save Golkar dan lainnya,” pungkas Iswara.(Red)
“Itu yang sedang dilakukan Bakumham DPD Partai Golkar Jabar, melaporkan adanya dugaan surat palsu,” kata Wakil Ketua DPD Golkar Jabar, MQ Iswara kepada wartawan di Bandung , Senin (25/9/2017).
Penyidik kepolisian untuk mencari penyebar foto SK tersebut, apakah ini melanggar pasal 263 KUHP atau tidak tentang surat palsu atau dikenakan UU ITE.“Nanti kita lihat bagaimana penyidik mengarahkannya,” ujar Iswara.
Pertimbangannya, lanjut dia, penyebaran SK itu bukanlah persoalan sepele karena merugikan pihak tertentu menjelang Pilgub Jabar 2018 ini. Terlebih Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbesar, dengan 33 juta pemilih.
“Bayangkan kemudian di saat hangat-hangatnya jelang Pilgub Jabar ini ada mungkin ya, kita tidak tahu apakah ada oknum yang kemudian menyebarkan hal tersebut surat palsu atau bodong itu ke medsos. Nah ini di zaman era digital sekarang kan semua serba cepat, jadi kita bisa melihat reaksinya di seluruh kabupaten/kota di Jabar,” papar Iswara.
Pertimbangannya, lanjut dia, penyebaran SK itu bukanlah persoalan sepele karena merugikan pihak tertentu menjelang Pilgub Jabar 2018 ini. Terlebih Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbesar, dengan 33 juta pemilih.
“Bayangkan kemudian di saat hangat-hangatnya jelang Pilgub Jabar ini ada mungkin ya, kita tidak tahu apakah ada oknum yang kemudian menyebarkan hal tersebut surat palsu atau bodong itu ke medsos. Nah ini di zaman era digital sekarang kan semua serba cepat, jadi kita bisa melihat reaksinya di seluruh kabupaten/kota di Jabar,” papar Iswara.
Akibat tersebarnya foto SK palsu, munucul keresahan para kader Golkar di Jawa Barat. Bahkan tidak sedikit kader yang menaikkan bendera Golkar setengah tiang dengan alasan demokrasi di tubuh Golkar sudah mati.
“Ada yang pasang spanduk ‘Save Golkar’, banyak sekali itu. Kita justru ingin oknum yang berbuat ini tahu bahwa hal-hal yang mereka lakukan ini bukan hal kecil, bukan hal untuk dipermainkan, ini berdampak luar biasa di akar rumput,” tegasnya.
Menurutnya, reaksi yang terjadi di internal golkar di jabar dan kabupaten/kota cukup beragam, ada yang kecewa, kaget, bahkan marah.“Macam-macamlah itu wajar, ada yang pasang bendera setengah tiang Save Golkar dan lainnya,” pungkas Iswara.(Red)