BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Kabupaten Gorontalo, Provinsi Gorontalo, menjadi kota ke-54 yang menandatangani perjanjian kerja sama dengan Kota Bandung. Penandatanganan dilakukan di Pendopo Kota Bandung, antara Wali Kota Bandung M. Ridwan Kamil dan Bupati Gorontalo Nelson Pomalingo, Senin (11/9/2017).
Ridwan menyambut dengan tangan terbuka jika ada kabupaten atau kota manapun yang ingin bermitra. Bagi pria jebolan University of California itu, kolaborasi untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah hal yang utama.
Kepada Nelson dan jajarannya, Ridwan menceritakan bagaimana ia membangun Bandung dengan tiga pilar utama, yakni inovasi, kolaborasi, dan desentralisasi. Kali ini, ia lebih menekankan pada pembangunan manusia berbasis Indeks Kebahagiaan.
"Kita ingin membangun kota yang memanusiakan manusia. Caranya adalah dengan mencari tahu apa yang membuat warga bahagia," ujar Ridwan.
Ia lalu memaparkan program-program inovasi sosial yang dirintisnya, mulai dari Minggu Lansia, Layad Rawat, hingga Kekasih (Kendaraan Konseling Silih Asih) yang akan dirilis dalam waktu dekat.
"Di Bandung, apapun program yang mengharuskan warga mendatangi kantor kami, sekarang kami balik. Kita yang mendatangi mereka," katanya.
Nelson Pomalingo yang menjabat sejak 2015 itu mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang dijalin. Ia berharap kemitraan ini bisa membawa kebaikan bagi kedua kota.
"Kami ini adalah kabupaten tertua dan terbesar di Gorontalo, jumlah penduduk 409.000 jiwa. Kami perlu banyak belajar, terutama tentang pembangunan manusia," tutur Nelson.
Sebagai kabupaten yang memiliki produk pertanian unggulan, Gorontalo yakin bisa mengembangkan diri menjadi daerah yang lebih maju. Kini, Nelson tengah mengembangkan berbagai produk pertanian untuk menjadi andalan kota itu.
"Selain jagung yang sudah menjadi produk utama, sekarang kita sedang kembangkan lagi kelapa. Juga peternakan," imbuhnya.
Pihaknya juga tengah membangun sektor-sektor pertumbuhan, seperti sektor perhubungan, sektor perdagangan, sektor pusat kota, dan juga sektor transmigrasi.(Red/Hms)
Ridwan menyambut dengan tangan terbuka jika ada kabupaten atau kota manapun yang ingin bermitra. Bagi pria jebolan University of California itu, kolaborasi untuk Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah hal yang utama.
Kepada Nelson dan jajarannya, Ridwan menceritakan bagaimana ia membangun Bandung dengan tiga pilar utama, yakni inovasi, kolaborasi, dan desentralisasi. Kali ini, ia lebih menekankan pada pembangunan manusia berbasis Indeks Kebahagiaan.
"Kita ingin membangun kota yang memanusiakan manusia. Caranya adalah dengan mencari tahu apa yang membuat warga bahagia," ujar Ridwan.
Ia lalu memaparkan program-program inovasi sosial yang dirintisnya, mulai dari Minggu Lansia, Layad Rawat, hingga Kekasih (Kendaraan Konseling Silih Asih) yang akan dirilis dalam waktu dekat.
"Di Bandung, apapun program yang mengharuskan warga mendatangi kantor kami, sekarang kami balik. Kita yang mendatangi mereka," katanya.
Nelson Pomalingo yang menjabat sejak 2015 itu mengucapkan terima kasih atas kerja sama yang dijalin. Ia berharap kemitraan ini bisa membawa kebaikan bagi kedua kota.
"Kami ini adalah kabupaten tertua dan terbesar di Gorontalo, jumlah penduduk 409.000 jiwa. Kami perlu banyak belajar, terutama tentang pembangunan manusia," tutur Nelson.
Sebagai kabupaten yang memiliki produk pertanian unggulan, Gorontalo yakin bisa mengembangkan diri menjadi daerah yang lebih maju. Kini, Nelson tengah mengembangkan berbagai produk pertanian untuk menjadi andalan kota itu.
"Selain jagung yang sudah menjadi produk utama, sekarang kita sedang kembangkan lagi kelapa. Juga peternakan," imbuhnya.
Pihaknya juga tengah membangun sektor-sektor pertumbuhan, seperti sektor perhubungan, sektor perdagangan, sektor pusat kota, dan juga sektor transmigrasi.(Red/Hms)