SUMEDANG,LENTERAJABAR.COM - Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) kembali melakukan 'restocking,' atau penebaran benih ikan, di Waduk Jatigede, tepatnya di kawasan Kampung Cibungur, Desa Sukaratu, Kecamatan Darmaraja, Kabupaten Sumedang, Kamis (21/9).
"Restocking ikan pada hari ini yaitu sebanyak 4,2 juta ekor, sebelumnya sudah ditanam beberapa kali, secara bertahap hingga 23 jutaan ekor, jadi sampai saat ini kita sudah menanam ikan di Jatigede sebanyak 27,2 juta ekor. Nanti akan ditambah lagi hingga mencapai angka 30 juta ekor, ujarnya.
"Nanti kalau sudah segitu tiap tahun cukup restocking lima juta saja untuk tambahan khawatir yang diambil masyarakat sangat banyak, tapi pada saat yang sama kan ikannya juga beranak pinak, berkembang biak terus disini," Timpalnya.
Adapun ikan yang ditanam adalah jenis endemik, yang biasa terdapat di perairan umum, atau di sungai-sungai dan danau-danau di Jawa Barat. Seperti diantaranya ikan lalawak, tamakang, tawes, nilem, bereum panon, bandeng, kanca, sepat, nila, serta jenis endemik lainnya.
Terkait kekeringan di waduk Jatigede yang menyebabkan kedalaman waduk menjadi berkurang delapan hingga sepuluh meter. Gubernur mengatakan hal tersebut merupakan proses alamiah. Warga yang memanfaatkan ikan tidak perlu khawatir karena stock ikan tidak berkurang. Adapun pengaruhnya terhadap irigasi pertanian tidak terlalu signifikan karena secara keseluruhan operasional waduk Jatigede memang baru 80% saja.
Waduk Jatigede pun kini punya manfaat ekonomi yang nyata bagi masyarakat sekitar, warga memiliki mata pencarian yang baru yaitu menangkap ikan, kini pun banyak bermunculan rumah makan ikan di sekitaran Jatigede.
"Intinya keramba tidak diperbolehkan, yang ada biar kami yang lakukan restocking ikan, ikan pun beranak Pinak terus, jadi Insya Allah tidak akan habis," ujarnya.
Direncanakan Jatigede menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan mengembangkan berbagai potensi kepariwisataan. Akan ada pembenahan lokasi-lokasi, serta pengembangan wisata kuliner ikan khas Jatigede.
"Saat ini sedang dirancang spot-spotnya, ini akan menjadi daerah yang sangat menarik, kita manfaatkan sisi pariwisatanya," tandasnya. (Hms/Red).
"Restocking ikan pada hari ini yaitu sebanyak 4,2 juta ekor, sebelumnya sudah ditanam beberapa kali, secara bertahap hingga 23 jutaan ekor, jadi sampai saat ini kita sudah menanam ikan di Jatigede sebanyak 27,2 juta ekor. Nanti akan ditambah lagi hingga mencapai angka 30 juta ekor, ujarnya.
"Nanti kalau sudah segitu tiap tahun cukup restocking lima juta saja untuk tambahan khawatir yang diambil masyarakat sangat banyak, tapi pada saat yang sama kan ikannya juga beranak pinak, berkembang biak terus disini," Timpalnya.
Adapun ikan yang ditanam adalah jenis endemik, yang biasa terdapat di perairan umum, atau di sungai-sungai dan danau-danau di Jawa Barat. Seperti diantaranya ikan lalawak, tamakang, tawes, nilem, bereum panon, bandeng, kanca, sepat, nila, serta jenis endemik lainnya.
Terkait kekeringan di waduk Jatigede yang menyebabkan kedalaman waduk menjadi berkurang delapan hingga sepuluh meter. Gubernur mengatakan hal tersebut merupakan proses alamiah. Warga yang memanfaatkan ikan tidak perlu khawatir karena stock ikan tidak berkurang. Adapun pengaruhnya terhadap irigasi pertanian tidak terlalu signifikan karena secara keseluruhan operasional waduk Jatigede memang baru 80% saja.
Waduk Jatigede pun kini punya manfaat ekonomi yang nyata bagi masyarakat sekitar, warga memiliki mata pencarian yang baru yaitu menangkap ikan, kini pun banyak bermunculan rumah makan ikan di sekitaran Jatigede.
"Intinya keramba tidak diperbolehkan, yang ada biar kami yang lakukan restocking ikan, ikan pun beranak Pinak terus, jadi Insya Allah tidak akan habis," ujarnya.
Direncanakan Jatigede menjadi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dengan mengembangkan berbagai potensi kepariwisataan. Akan ada pembenahan lokasi-lokasi, serta pengembangan wisata kuliner ikan khas Jatigede.
"Saat ini sedang dirancang spot-spotnya, ini akan menjadi daerah yang sangat menarik, kita manfaatkan sisi pariwisatanya," tandasnya. (Hms/Red).