Demiz sapaan akrab Wagub Jabar, Deddy Mizwar meminta agar kerja sama tersebut bukan hanya sebatas tertulis saja di dalam sebuah Peraturan Daerah (Perda) namun harus ada kegiatannya.
"Tapi yang terpenting kerja sama sister province ini bukan sekadar kerja sama sebatas ditulis di Perda saja tapi harus ada realisasinya," kata Demiz kepada wartawan di Gedung DPRD Jabar, Kamis (31/8/2017).
Beberapa kerja sama sister province yang sudah dilakukan Pemprov Jabar melalui kunjungan Gubernur diantaranya dengan Jepang, Maroko, Belgia dan Sudan. Namun, kata Demiz, tidak semua provinsi di negara tersebut dilakukan kerja sama melainkan yang dinilai perlu saja yang akan dilakukan kerja sama sister province.
"Dari kunjungan Pak Gubernur kemarin dari berbagai negara dan provinsi berdasarkan beberapa pembicaraan langsung, menganggap perlu adanya kerja sama sister province. Tentu tidak semuanya kan berbagai kunjungan seperti di Rusia, Jepang, Maroko, Belgia dan Sudan tapi dengan provinsi mana yang kita anggap bisa kerja sama," paparnya.
"Saya kira ini wajar saja karena tidak semua provinsi bisa dilakukan kerja sama, yang kita pilih memungkinkan untuk kita ajak kerja sama," tambahnya.
Pemprov Jabar pun sudah melakukan kerja sama sister province dalam berbagai sektor seperti pengembangan sumber daya manusia (SDM), perkebunan dan pertanian. Tidak tertutup kemungkinan kerja sama dalam bentuk lain mengingat potensi sumber daya alam Jawa Barat yang melimpah.
Demiz menambahkan, sebelumnya Pemprov Jabar melakukan kerja sama sister province dengan South Australia pada 2007 silam. Namun tidak berjalan dengan baik. Untuk itu, pihaknya memperbarui kerja sama tersebut pada 2015.
Seperti kerja sama sister province dengan South Australia yang sudah diperbaharui pada tahun 2015 lalu yang sebelumnya sudah dilakukan perjanjian kerja sama pada 2007. Namun pada waktu itu kerja sama tersebut belum berjalan dengan baik."Kita langsung perbaiki dan dikoordinasikan kerja sama sister province dengan South Australia," pungkasny.(Hms/Red)
