JEDDAH,LENTERAJABAR.COM - Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin
memandang penambahan kuota jemaah haji tanpa didahului penataan
infrastruktur di Mina, justru akan menjadi sesuatu yang riskan.
Menurutnya jadi penambahan kuota harus didahului dengan penyiapan dan penyediaan infrastruktur yang memadai,jelas Menag usai memimpin rapat evaluasi penyelenggaraan haji antara delegasi Amirul Hajj dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Jeddah seperti dikutip laman resmi Kementerian Agama RI.
Lebih lanjut dikatakan Lukman Hakim Saifuddin,tahun ini, kuota jemaah haji Indonesia bertambah hingga 52.200 orang jika dibanding tahun sebelumnya.Jadi menurut Menag, dengan kuota lebih dari 220 ribu pada tahun ini saja, kondisi di Mina cukup memprihatikan,sebab ada beberapa kloter yang maktabnya tidak menyiapkan tenda yang cukup dengan jumlah jemaah,papar pria berkacamata ini.
Ditambahkannya kalau infrastruktur, tenda dan toilet tidak ditambah, maka akan menambah persoalan jemaah , menurut saya justru akan menimbulkan persoalan serius,tegasnya.
Sehubungan itu, Menag meminta agar orientasi yang dikedepankan bukan penambahan kuota, tapi penyiapan kapasitas daya tampung tenda dan toilet di Mina. Prioritas yang akan dilakukan pemerintah ke depan adalah mencoba meyakinkan pemerintah Saudi agar Mina itu ditata lebih baik.
"Kita ingin berjuang seoptimal mungkin agar Pemerintah Saudi dapat meningkatkan kapasitas dan daya tampung tenda yang ada di Mina. Juga toiletnya. Sehingga tidak menimbulkan persoalan serius bagi keselamatan jemaah. Bahkan bisa mewujudkan kenyamanan bagi jemaah," ujarnya.
"Ketika ini bisa dilakukan baru kita bisa berbicara tentang penambahan kuota,tuturnya selain itu, Menag juga akan meminta pihak Muassasah untuk menata ulang penempatan jemaah haji furoda (non kuota).
Menurutnya jadi penambahan kuota harus didahului dengan penyiapan dan penyediaan infrastruktur yang memadai,jelas Menag usai memimpin rapat evaluasi penyelenggaraan haji antara delegasi Amirul Hajj dan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi di Jeddah seperti dikutip laman resmi Kementerian Agama RI.
Lebih lanjut dikatakan Lukman Hakim Saifuddin,tahun ini, kuota jemaah haji Indonesia bertambah hingga 52.200 orang jika dibanding tahun sebelumnya.Jadi menurut Menag, dengan kuota lebih dari 220 ribu pada tahun ini saja, kondisi di Mina cukup memprihatikan,sebab ada beberapa kloter yang maktabnya tidak menyiapkan tenda yang cukup dengan jumlah jemaah,papar pria berkacamata ini.
Ditambahkannya kalau infrastruktur, tenda dan toilet tidak ditambah, maka akan menambah persoalan jemaah , menurut saya justru akan menimbulkan persoalan serius,tegasnya.
Sehubungan itu, Menag meminta agar orientasi yang dikedepankan bukan penambahan kuota, tapi penyiapan kapasitas daya tampung tenda dan toilet di Mina. Prioritas yang akan dilakukan pemerintah ke depan adalah mencoba meyakinkan pemerintah Saudi agar Mina itu ditata lebih baik.
"Kita ingin berjuang seoptimal mungkin agar Pemerintah Saudi dapat meningkatkan kapasitas dan daya tampung tenda yang ada di Mina. Juga toiletnya. Sehingga tidak menimbulkan persoalan serius bagi keselamatan jemaah. Bahkan bisa mewujudkan kenyamanan bagi jemaah," ujarnya.
"Ketika ini bisa dilakukan baru kita bisa berbicara tentang penambahan kuota,tuturnya selain itu, Menag juga akan meminta pihak Muassasah untuk menata ulang penempatan jemaah haji furoda (non kuota).
Karena menurutnya, penempatan jemaah
haji furoda yang bercampur dengan jemaah reguler harus dihindari."Jadi
ke depan kita harus belajar dari pengalaman tahun ini di mana jemaah
furoda seharusnya tidak bercampur dengan jemaah reguler haji kita,"pungkasnya.(Red).